Terdapat hubungan asam lambung dan batuk, sebab batuk merupakan salah satu gejala dari sebuah penyakit. Termasuk penyakit di dalam sistem saluran pencernaan manusia, yakni asam lambung naik.
Umumnya, batuk yang diakibatkan oleh asam lambung memiliki jangka waktu yang cukup lama, atau biasa disebut sebagai batuk kronis. Lantas bagaimana batuk bisa terjadi?
Ketika membahas jenis batuk ini, tentu kita akan bersinggungan dengan penyakit Gastroesophageal Reflux Disease (GERD). Secara umum GERD adalah gangguan dalam pencernaan, dengan tanda refluks atau asam lambung naik kembali menuju ke kerongkongan, refluks ini terjadi berulang-ulang dan dalam jangka yang lebih panjang.
Faktanya, menurut Hallosehat, 25% kasus dari batuk jangka panjang (batuk kronis) penyebabnya penyakit GERD tersebut. Hal tersebut juga termuat dalam sebuah jurnal di Gastroenterology & hepatology, yang diulas oleh dokter gastroenterologi, Ryan D. Madanick.
Namun kebanyakan penderita tidak menyadari kalau sistem saluran pencernaan bisa menjadi salah satu penyebab batuk yang alami. Di masa sekarang, banyak yang menganggap jika mengalami batuk pasti sedang terkena virus seperti Omicron atau Delta.
Pada kesempatan di artikel ini, Nasehat.ID akan membahas apa saja ciri batuk karena asam lambung, obatnya, serta cara mengatasi. Untuk itulah, simak informasi berikut ini dengan santai supaya tidak ada yang tertinggal.
Ciri Batuk Karena Asam Lambung yang Umum Terjadi
Hubungan asam lambung dan batuk pada penjelasan di atas sudah jelas, bahwa keduanya saling berhubungan terutama jika terjadi GERD. Lantas apakah batuk GERD menular? Daripada GERD, batuk jenis rejan atau pertusis jauh lebih menular karena terjadi karena virus.
Cara membedakan antara batuk biasa dengan jenis batuk GERD yang umum, jika batuk GERD punya kaitannya dengan sistem pencernaan. Serta merupakan kategori batuk kronis yang mana jangka waktu derita lebih lama. Berikut ini beberapa ciri batuk karena asam lambung yang sebaiknya Anda ketahui.
- Nyeri pada bagian dada;
- Masalah dengan suara (serak);
- Kesulitan dalam menelan makanan;
- Mengalami bau napas/bau mulut;
- Terjadi masalah pencernaan;
- Adanya batuk ketika berbaring/telentang;
- Batuk tanpa gejala asma maupun reaksi alergi;
- Hubungan asam lambung dan batuk adanya radang tenggorokan;
- Peningkatan produksi air liur;
- Terjadi dalam kurun waktu lama daripada batuk biasa.
Obat Hubungan Asam Lambung dan Batuk
Obat batuk karena asam lambung yakni dengan menyembungkan GERD-nya terlebih dulu. Hal ini dikuatkan dengan pernyataan dari Halodoc yang mana batuk GERD bisa Anda tangani dengan mengatasi GERD dulu.
Berdasarkan sebuah studi, sebanyak 75% penderita GERD mengalami sebuah batuk kronis. Gejala lain dari batuk kronis tersebut di antaranya suara serak atau gangguan dalam suara, mulas di perut, kerongkongan seperti panas, dan produksi air liur meningkat.
Berikut ini beberapa jenis obat untuk batuk yang penyebabnya GERD asam lambung.
1. Obat Batuk Karena GERD di Apotek
Hubungan asam lambung dan batuk bisa Anda tangani sebagai langkah awal dengan membeli obat yang dijual bebas di apotek terdekat. Berikut ini beberapa obat batuk GERD yang dapat Anda konsumsi.
a) Antasida
obat antasida dapat meredakan gejala dari GERD lebih dulu. Hal ini sesuai dengan cara mengatasi batuk GERD, yakni mengatasi gejalanya di awal. Meskipun mampu mengurangi atau meredakan gejala GERD, antasida tidak cukup menyembuhkan bagian esofagus yang meradang.
Perlu Anda perhatikan, bahwa menggunakan obat GERD antasida terdapat efek samping jika berlebihan mengkonsumsinya. Beberapa efek samping itu di antaranya seperti diare hingga masalah ginjal. Maka dari itulah, walaupun bisa dibeli tanpa resep dokter, belilah obat pereda asam lambung antasida berdasarkan konsultasi di apotek.
b) Simetikon
Simetikon merupakan obat untuk mengurangi gejala hubungan asam lambung dan batuk. Obat simetikon bisa Anda beli di apotek tanpa adanya resep dokter, karena simetikon punya label hijau. Maksud obat dengan label hijau, menandakan bahwa obat tersebut bisa orang beli secara umum baik di apotek maupun tempat lain.
Fungsi dari simetikon adalah untuk mengurangi sakit dan nyeri lantaran banyak gas dalam saluran pencernaan Anda. Misalnya mengatasi perut kembung, sendawa, dan lainnya.
2. Obat Batuk Karena GERD Berdasarkan Resep Dokter
Sedangkan jika Anda memutuskan untuk melakukan pemeriksaan diri ke dokter, berikut merupakan jenis obat yang umumnya dokter resepkan untuk Anda guna mengurangi gejala hubungan asam lambung dan batuk.
a) H-2 Receptor Blockers
Obat dengan nama yang cukup rumit ini punya fungsi untuk mengurangi produksi asam lambung yang efeknya dapat Anda rasakan hingga 12 jam. H-2 Receptor Blockers tidak seperti antasida yang efeknya bisa Anda rasakan secara langsung, meski begitu cukup efektif dalam memberikan fungsi tersebut.
Asam lambung naik yang menyebabkan batuk, sebaiknya mengatasi mulai dari gejalanya lebih dulu. Beberapa obat jenis ini yang umumnya dokter resepkan adalah cimetidine, famotidine, dan nizatidine.
b) Proton Pump Inhibitors (PPI)
Kalau asam lambung sudah cukup parah, maka harus segera dikurangi dengan obat yang lebih kuat. Proton Pump Inhibitors (PPI) merupakan jenis obat yang memiliki kekuatan lebih besar untuk mengurangi asam lambung daripada jenis H-2 Receptor Blockers.
Dengan kinerja yang sama-sama cukup lama, PPI mampu memberi waktu kepada jaringan esofagus yang rusak untuk segera pulih. Beberapa obat jenis PPI yang biasanya diresepkan oleh dokter di antaranya lansoprazole, omeprazole, dan esomeprazole.
Cara Mengatasi Batuk Karena Asam Lambung
Untuk mengatasi batuk GERD, biasanya dokter akan merekomendasikan Anda mengubah gaya hidup terlebih dulu. Selain itu, Anda akan direkomendasikan untuk mengkonsumsi obat-obatan yang dijual bebas di apotek seperti Antasida atau Simetikon.
Beberapa kegiatan atau gaya hidup yang dapat memicu GERD di antaranya:
- Merokok;
- Konsumsi minuman beralkohol;
- Kafein baik pada teh maupun kopi yang berlebihan;
- Sering konsumsi makanan asam maupun pedas;
- Memiliki postur tubuh gemuk;
- Mengalami stres berlebihan dan dalam jangka waktu cukup lama;
- Pola makan tidak teratur;
- Langsung tidur atau berbaring setelah makan sehingga menimbulkan asam lambung naik.
Maka dari itulah, sebagai langkah preventif agar GERD dan batuk karena asam lambung tidak muncul, kurangi atau hilangkan kebiasaan buruk tersebut. Gaya hidup yang tidak sehat mempengaruhi pencernaan, serta hubungan asam lambung dan batuk bisa mengakibatkan hal kronis.
Menurut penelitian, sebanyak 5% sampai 10% kondisi tersebut yang terjadi terus menerus bisa mengakibatkan masalah lain yang lebih serius, seperti risiko kanker esofagus. Anda bisa mulai dari hal sederhana, contohnya tidak langsung berbaring (telentang) setelah baru saja makan.
Demikian beberapa hubungan asam lambung dan batuk, ciri gejala, obat, dan cara mengatasinya. Dapatkan informasi tentang kesehatan secara gratis di Nasehat.ID, semoga membantu!
Sumber:
1. https://www.lippoinsurance.com/batuk-karena-gerd-jangan-anggap-sepele/
2. https://hellosehat.com/pencernaan/maag/batuk-karena-asam-lambung-naik/
3. https://www.halodoc.com/artikel/alasan-penyakit-gerd-sebabkan-batuk-kronis
4. https://hellosehat.com/pencernaan/gerd/penyakit-gerd/
5. https://www.halodoc.com/artikel/7-jenis-batuk-yang-perlu-diketahui
6. https://www.sehatq.com/artikel/obat-gerd-di-apotek-dan-alami-ini-bisa-jadi-pilihan-anda