Bagikan ke:

Anda harus tahu apa saja perbedaan antara gejala Omicron dengan flu biasa. Omicron merupakan varian baru dari Covid-19 yang mana memiliki gejala yang nyaris sama dengan flu biasa, namun tetap ada perbedaannya.

Virus ini memicu beberapa gejala ringan yang bisa terjadi kepada penderitanya. Gejala tersebut seperti flu, batuk, hingga demam namun dengan tingkat penularan yang jauh lebih cepat.

Fakta yang mengejutkan, bahwa demam yang diakibatkan oleh Omicron, menurut KemKes tidak parah. Hal ini mengakibatkan perawatan di rumah sakit lebih sedikit, serta sebagian besar penderita melakukan isolasi mandiri (isoman) di rumah.

Masih menurut KemKes, pemerintah dalam menghadapi varian baru ini berbeda dengan varian virus sebelumnya, Delta. Yang mana di dalam gelombang Delta, punya tingkat keparahan yang cukup tinggi. Maka dari itulah pemerintah saat itu menyiapkan dengan lebih banyak tempat tidur.

Sedangkan untuk varian Omicron, penularannya yang tinggi tetapi tingkat keparahannya rendah. Dari sini bisa tampak bahwa meski tidak parah, tetap harus berhati-hati karena bisa menular dengan lebih cepat.

Supaya lebih detail, pada kesempatan kali ini akan kami jelaskan apa saja gejala Omicron serta bagaimana virus ini bisa menyebar. Mengetahui informasi lebih cepat akan bagus, sebab Anda memiliki waktu untuk melakukan tindakan preventif atau pencegahan.

Gejala Omicron yang Harus Anda Waspadai

Omicron bisa menyerang banyak korban, pada anak-anak, pada remaja, serta pada orang dewasa. Tidak hanya di Indonesia, Omicron sudah menyebar di seluruh dunia.

Banyak pertanyaan tentang gejalanya, apakah sama dengan varian virus sebelumnya atau ada perubahan? Berikut informasinya.

1. Mengalami Sakit Kepala

Gejala Omicron ini berdasarkan sebuah studi yang dilakukan oleh Aplikasi ZOE, bahwa sakit kepala merupakan tanda yang paling awal sebelum muncul gejala yang lainnya. Perbedaan sakit kepala karena virus Omicron dengan sakit kepala pada umumnya terletak pada sakit tidaknya.

Sakit kepala sebagai gejala virus ini cenderung terasa lebih menyakitkan dan ngilu. Secara deskriptif, pada bagian kepala seperti berdenyut-denyut, menusuk, yang mana terasa pada kedua bagian (tidak hanya satu).

Ketika Anda menggunakan obat pereda sakit kepala, sakit biasa akan berkurang rasanya. Namun tidak dengan sakit kepala karena Omicron, rasa sakitnya bisa bertahan hingga 3 hari walaupun sudah mencoba obat pada umumnya.

Maka dari itulah, gejala Covid Omicron ini perlu sekali Anda waspadai. Terlebih ketika merasa denyutan di kepala dalam kurun waktu berhari-hari, sebaiknya mulai memeriksakan diri ke dokter atau mengamati apakah ada gejala susulan lainnya atau tidak.

2. Pilek atau Hidung Meler

Omicron Indonesia memiliki gejala yang klasik dan umum, yakni pilek atau hidung meler. Berdasarkan penelitian menunjukkan bahwa hampir 60% orang yang positif, mereka mengalami gejala berupa pilek.

Hidung yang berair menjadi gejala umum dari Omicron, terlebih orang yang mengalami anosmia melaporkan bahwa hidung mereka meler atau keluar banyak cairan. Anosmia adalah keadaan di mana tidak bisa mencium aroma.

Meski begitu, sebaiknya Anda tidak buru-buru menilai bahwa diri Anda terkena varian baru virus ini. Sebab hidung berair menjadi hal umum terutama di musim dingin, infeksi, maupun alergi terhadap sesuatu.

3. Lebih Sering Bersin

Bersin merupakan hal umum yang merupakan mekanisme tubuh guna membersihkan rongga hidung. Namun kalau mengalami bersin yang sering, ini bisa menjadi tanda atau gejala Omicron di dalam tubuh.

Meski begitu, lagi-lagi sama seperti hidung berair, bersih juga keadaan yang wajar terjadi. Perbedaannya terletak pada sering tidaknya mengalami bersin tersebut. Ketika bersin sudah dibarengi dengan gejala yang lain, sebaiknya mulai Anda waspadai.

4. Merasa Sakit di Tenggorokan

Sakit tenggorokan juga bisa menjadi salah satu gejala Omicron Indonesia. Wajarnya, sakit tenggorokan maksimal 5 hari, namun kalau mengalami sakit lebih dari waktu itu sebaiknya mulai memperhatikannya. Anda bisa menghubungi dokter atau melihat apakah ada gejala yang lain atau tidak.

Sakit tenggorokan untuk gejala virus ini lebih sering terjadi pada penderita dengan rentang usia 18 sampai 65 tahun. Sedangkan di bawah atau di atasnya lebih sedikit yang mengalaminya.

5. Gangguan pada Indra Penciuman

Di antara gejala barusan, gejala yang masih menjadi tanda paling kuat dari virus Covid Omicron adalah anosmia. Mengalami gangguan atau hilangnya indra penciuman tidak melihat usia, jenis kelamin, dan parah tidaknya tingkat penyakit.

Pada waktu bersamaan, kemungkinan penderita akan kehilangan juga indra perasa, sehingga tidak bisa merasakan makanan serta menjadikannya hambar.

6. Merasa Cepat Lelah/Kelelahan

Untuk membedakan antara kelelahan Covid dengan kelelahan biasa, Anda bisa melihat tandanya dari datangnya. Apakah datangnya kelelahan secara tiba-tiba dan terus meningkat dengan sangat drastis, jika iya, bisa jadi itu merupakan gejala Omicron.

7. Batuk dalam Intensitas yang Sering

Sebagian besar batuk Omicron merupakan batuk kering atau tidak berdahak. Hal ini menjadi tanda terjadinya infeksi di saluran pernapasan, apalagi kalau terjadi dalam intensitas lebih sering.

Penderita umumnya mengalami batuk terus-menerus dalam kurun waktu hingga lebih dari 5 hari. Jadi ketika Anda mengalami gejala satu ini, segera hubungi dokter dan lakukan isolasi mandiri jika tidak terlalu parah.

8. Merasa Mual dan Mau Muntah

Menurut Centers for Disease Control and Prevention salah satu gejala yang sering terjadi baik dalam varian Omicron maupun lainnya adalah mual dan muntah. Keduanya menjadi gejala adanya virus yang lazim.

Berapa Lama Sampai Gejala Omicron Muncul?

Dibutuhkan waktu sekitar 3 hari untuk virus sampai memunculkan gejala-gejala di atas. Waktu ini terbilang lebih singkat daripada varian sebelumnya, Delta membutuhkan waktu sampai 6 hari sebelum gejala bisa muncul.

Gejala dari Omicron sendiri lebih ringan daripada varian Delta, berdasarkan berbagai gejala di atas, bukan berarti tidak ada gejala yang lain. Maka dari itulah sudah sepatutnya kita tetap waspada serta berhati-hati dalam beraktivitas sehari-hari.

6

Bagaimana Virus Ini Menyebar?

Virus Omicron atau strain B.1.1.529 muncul pada November 2021, yang mana penyebaran lewat udara lebih cepat. Menurut sebuah penelitian dari University of Hong Kong, varian Omicron lebih cepat 70 kali menginfeksi sel manusia daripada varian Delta.

Menurut Ciputra Hospital, Omicron bisa menular kepada orang yang sekalipun sudah melakukan vaksin dan tidak mempunyai gejala di atas. Oleh sebab itulah sangat penting menerapkan protokol kesehatan guna menjaga agar virus ini segera lenyap.

Virus Omicron berbentuk seperti sebuah paku yang menembus sel sehat, kemudian menggunakan tembusan tersebut untuk mengirim salinan virusnya. Sehingga jumlah mutasi Omicron mengalami lonjakan yang luar biasa.

Meski begitu, vaksin masih menjadi cara untuk mempertahankan diri dari Omicron yang terbaik, setidaknya saat ini. Berdasarkan penyebaran yang sangat cepat tersebut, melakukan pertahanan dengan protokol kesehatan dan vaksin sangat penting.

Itulah beberapa gejala Omicron yang saat ini diketahui, tetap menjaga kesehatan dan tambah informasi tentang kesehatan Anda di nasehat.ID, layanan tersebut bisa Anda dapatkan secara gratis.

1. https://ciputrahospital.com/begini-gejala-omicron-secara-umum/https://ciputrahospital.com/begini-gejala-omicron-secara-umum/

2. https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/rilis-media/20220127/0839222/antisipasi-gelombang-ketiga-kenali-ciri-dan-cara-mencegah-penularan-omicron/

3. https://ciputrahospital.com/bagaimana-virus-omicron-menyebar/

Komentar