Bagikan ke:

Cedera kepala pada bayi bisa saja terjadi pada si kecil akibat benturan di kepalanya. Bukan hanya bayi saja, anak yang sudah balita juga rentan mengalami cedera kepala atau bisa disebut dengan trauma kepala tersebut.

Seperti yang Anda tahu, tulang kepala si kecil masih belum sekuat orang dewasa. Benturan dengan frekuensi rendah sekalipun juga tetap perlu diwaspadai orang tua.

Anak bayi bisa saja jatuh dari tempat tidur, dan akan berakibat fatal jika yang jatuh pertama adalah kepalanya. Balita juga demikian, geraknya yang mulai aktif sebaiknya tetap dalam pengawasan.

Pasalnya demi keselamatan si kecil, jangan menganggap sepele bayi yang jatuh dari tempat tidur. Apalagi setelah mengalami benturan pada bagian kepalanya. Jika perlu orang tua bisa membawa anaknya ke dokter untuk memastikan tidak terjadi cedera kepala pada bayi.

Penyebab Cedera Kepala pada Bayi

Cedera kepala pada bayi maupun orang dewasa bisa terjadi saat ada benturan keras di kepala. Apalagi pada bayi, benturan yang tidak keras pun dapat berpeluang membuat trauma di kepalanya. Karena memang struktur tulangnya masih belum kuat.

Parah dan tidaknya suatu cedera tergantung dengan bagaimana frekuensi dan kerasnya benturan yang mengenai kepala penderita. Beberapa aktivitas yang bisa berpotensi menjadi penyebab trauma kepala pada bayi adalah sebagai berikut.

  1. Jatuh dari tempat tinggi dan kepalanya mengalami benturan. Bisa jatuh dari tempat tidur, tempat duduk, hingga saat bermain;
  2. Mengalami kecelakaan lalu lintas saat bersama orang tuanya, kemudian kepala mengalami benturan;
  3. Kekerasan fisik pada anak akibat orang tua yang temperamental atau karena hal lain;
  4. Guncangan tubuh yang terlalu berlebihan pada si bayi. Bisa terjadi saat menidurkan anak sambil mengguncangkan tubuhnya terlalu keras.

Meskipun penyebab tersebut juga bisa saja terjadi pada orang dewasa, namun risiko akan lebih tinggi saat terjadi pada bayi. Selain bayi kelompok lain yang juga berisiko tinggi adalah lansia di atas 75 tahun, dan kelompok produktif usia 15-24 tahun.

Hal yang Terjadi Saat Bayi Mengalami Cedera Kepala

Trauma kepala ringan pada si kecil dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu trauma kepala ringan dan berat. Gejala trauma ringan umumnya terjadi setelah bayi terjatuh dan kepalanya merasakan benturan.

Namun gejala tersebut bisa juga muncul setelah beberapa hari dari kejadian jatuhnya si kecil. Gejala lainnya yang terlihat adalah munculnya benjolan pada kepala bayi, adanya bengkak di kepala, mual, luka di kulit, dan sensitif terhadap cahaya.

Namun perlu orang tua ketahui bahwa setiap bayi menunjukkan gejala yang berbeda alias tidak sama. Yang paling penting adalah bagaimana tetap memantau kesehatan si bayi terutama setelah jatuh.

Pertolongan Pertama Saat Si Kecil Mengalami Benturan di Kepala

Si kecil yang masih belum bisa mengatur keseimbangannya dengan baik, rentan jatuh. Dan khawatirnya adalah jatuh dan bagian kepalanya mengalami benturan. Pasalnya bisa sekali berakibat cedera kepala pada bayi.

Ibu atau orang tua harus mewaspadai, jangan sampai hal tersebut menjadi penyebab si kecil mengalami gegar otak. Mengawasi si kecil yang masih belum sepenuhnya paham, adalah tugas orang tua dalam mengasuhnya.

Namun kepala si kecil terbentur tetap bisa menjadi suatu kemungkinan. Jangan bingung saat kepala bayi terbentur, berikut ini pertolongan pertama yang bisa ibu lakukan.

1. Jangan Panik

Penting bagi orang tua untuk menerapkan hal ini, tidak gampang panik. Meskipun dalam keadaan waspada, tetap belajarlah untuk tenang. Pasalnya kondisi panik bisa membuat seseorang tidak dapat berpikir jernih.

Karenanya malah bisa membuat berbagai tindakan yang justru tidak tepat. Selain itu kalau orang tua panik, anak juga akan ikut merasakan sehingga mereka menangis.

Maka pastikan untuk tenang, sehingga nanti bisa memperkirakan langkah apa yang akan Anda ambil dalam memberikan pertolongan kepada si kecil.

2. Pindahkan dan Tenangkan Si Kecil

Saat si kecil jatuh dan saat itu ada di ruangan publik maka segera ambil dan gendong dia. Tenangkan si kecil agar tidak menangis. Begitu juga jika jatuhnya di rumah, pindahkan dari tempat ia jatuh.

Secara emosional rangkulan dan pelukan orang terdekat akan membantu membuatnya tenang. Dan berpindah dari lokasi tempat ia jatuh akan membuat si kecil merasakan nyaman secara tidak langsung ketimbang tetap diam di tempat.

3. Perhatikan Kesadaran

Saat anak terjatuh pastikan mereka tetap dalam kondisi sadar. Tidak apa menangis, karena hal tersebut merupakan kondisi si kecil sadar. Cukup tenangkan dahulu si kecil dengan menggendong dan memeluknya.

Namun apabila anak tidak sadarkan diri, maka cobalah membangunkan si kecil. Cek juga pernapasannya selama 10 detik. Apabila tidak ada napas, bisa dengan memberikan pernapasan buatan kepada si kecil.

Sembari melakukannya bisa sambil meminta pertolongan kepada yang lainnya untuk memanggil ambulance. Atau langsung bergegas datang sendiri ke rumah sakit dengan segera.

4. Berikan Kompres Dingin

Cek apakah ada perdarahan pada bagian kepalanya yang mengalami benturan? Jika iya segera carikan es batu untuk mengompresnya. Kompres dingin akan membantu untuk meminimalisir darah yang keluar.

Selain itu juga membantu meredakan bengkak di kepala. Pastikan posisi kepala lebih tinggi ketimbang jantung. Dan perlu Anda ingat, agar tidak menempelkan es batu langsung ke bagian kepalanya.

Bisa dengan membungkusnya memakai kain, handuk, atau alat kompres lainnya. Letakkan selama 15-20 menit pada kepalanya yang mengalami benturan.

Baca Juga :Apa Penyebab Iritasi Kulit Bayi dan Inilah Cara Mengatasinya!

Tanda Cedera Kepala pada Bayi

Ada beberapa tanda yang bisa timbul saat kepala si kecil mengalami benturan. Mulai dari benjolan paling ringan hingga efek traumatis yang berat. Cedera kepala ringan tidak akan sampai melibatkan tulang tengkorak atau yang mendasari cedera otak.

Nah, berikut ini adalah beberapa tanda cedera kepala yang mungkin bisa anak alami saat kepalanya mengalami benturan.

1. Perdarahan

Kemungkinan anak mengalami perdarahan pada kepalanya mungkin saja terjadi. Pasalnya tulang kepala yang masih belum kuat alias lunak pada si kecil akan membuatnya rentan saat terkena benturan.

Sehingga luka yang terjadi karena benturan mungkin bisa membuatnya mengalami perdarahan secara signifikan. Terkait kejadian tersebut maka orang tua membutuhkan bantuan medis untuk melakukan penanganan selanjutnya.

Bisa dengan menjahit pada bagian yang mengalami luka tersebut untuk membantu menghentikan pendarahan.

2. Muncul benjolan pada Bagian Terbentur

Seringkali pada masalah anak jatuh, benjolan akan muncul secara bertahap apabila benturan lumayan keras. Bisa berupa pembengkakan, benjolan besar, memar, dan seringkali menimbulkan rasa nyeri dan tidak nyaman.

Akan tetapi adanya benjolan tersebut anak belum bisa mengkomunikasikan rasa sakit atau tidak nyamannya. Maka seringkali tandanya anak jadi mudah rewel dan menangis.

3. Fraktur pada Bagian Tulang Tengkorak

Cedera kepala berat bisa sampai mengenai tulang tengkorak si kecil. Bisa melukai, merusak fraktur tengkorak, memar, pendarahan, hingga gegar otak. Pada kejadian ini merupakan jenis traumatis kepala yang parah.

Meskipun langka terjadi, namun kondisi seperti ini bisa menyebabkan penekanan pada otak. Sehingga terjadi perdarahan di dalam otak secara lebih serius sehingga membutuhkan pertolongan darurat medis secara lebih mendalam.

Itulah beberapa informasi terkait dengan cedera kepala pada bayi dan kemungkinan yang bisa terjadi. Oleh karenanya orang tua sangat perlu sekali untuk mengawasi anak dan melindunginya dari berbagai risiko.

Sumber:

1. https://www.popmama.com/baby/7-12-months/rindi-1/bayi-pernah-jatuh-bisa-alami-trauma-kepala-ringan

2. https://www.orami.co.id/magazine/bayi-jatuh-terbentur-kepala/

3. https://www.idai.or.id/artikel/seputar-kesehatan-anak/cedera-kepala-pada-anak-di-rumah-kapan-ke-dokter

Komentar