Bagikan ke:

Kondisi mental memiliki pengaruh besar pada kegiatan sehari-hari manusia, mulai dari berpikir, belajar, berkomunikasi, hingga kepercayaan diri. Oleh karena itu, ketika mental tertekan seringkali mengganggu kegiatan. Inilah yang dikenal sebagai mental illness. 

Sampai saat ini, kesadaran masyarakat tentang mental illness masih sangat rendah sehingga kerap muncul stigma negatif pada penderitanya. Tak jarang, penderita mental illness disamakan dengan orang gila yang harus dijauhi, dikucilkan, dan dibiarkan. 

Padahal kondisi mental setiap orang berbeda-beda, itulah sebabnya untuk mengatasinya diperlukan pengobatan yang tepat. Namun jika masyarakat masih memandang mental illness sebagai hal yang negatif, pengobatan yang tepat hanya angan belaka. 

Lagipula, setiap manusia pada dasarnya perlu memiliki kondisi mental yang sehat agar bisa menjalani aktivitas dengan baik. Maka dari itu, untuk membantu meningkatkan kesadaran masyarakat, dalam kesempatan ini kami akan membahas tentang mental illness dan jenis-jenis gangguannya. 

Apa itu mental illness?

Mental illness atau gangguan mental merupakan kondisi kesehatan yang mempengaruhi pikiran, perilaku, perasaan, suasana hati, atau kombinasi dari semuanya dengan intensitas ringan sampai parah. Gangguan mental dapat terjadi dalam waktu yang singkat atau berlangsung sangat lama. 

Akibat yang paling dirasakan oleh penderita kondisi ini adalah kemampuan menjalani kehidupan sehari-hari menjadi terganggu. Seperti sulit bersosial, tidak bisa bekerja dengan maksimal, bahkan dapat berpengaruh pada hubungan dengan keluarganya. 

Gangguan kesehatan memang rumit namun masih termasuk penyakit yang bisa diobati. Bahkan, mayoritas penderita mental illness masih mampu menjalani kehidupan sehari-hari seperti orang lain. 

Akan tetapi, jika kondisinya menjadi lebih buruk, perawatan insentif dan pengobatan yang tepat menjadi hal mutlak. Sebab ada kemungkinan gangguan mental memicu hasrat untuk menyakiti diri sendiri atau mengakhiri hidupnya. 

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan bahwa mental illness dirasakan oleh satu dari lima anak-anak dan remaja di dunia; selain itu satu dari empat orang dewasa di dunia juga mengalami gangguan ini.

Dengan kata lain, mental illness dapat dirasakan oleh siapa saja tanpa memandang usia, jabatan, latar belakang, maupun pekerjaan. Namun, masih menurut WHO, dari mayoritas kasus mental illness dimulai sejak usia di bawah 14 tahun. 

Mengapa seseorang dapat menderita mental illness?

Mental illness adalah gabungan dari berbagai aspek yang saling berkaitan satu sama lain, yaitu biologis, sosial, lingkungan, dan psikologis. Oleh karena itu, faktor penyebabnya lebih kompleks dibandingkan dengan penyakit jasmani. Namun secara umum, penyebab mental illness dapat dibagi menjadi:

Penyebab Biologis atau Jasmaniah

Jasmaniah

Ada yang berpendapat bahwa bentuk tubuh masih berkaitan dengan gangguan mental tertentu. Seperti orang yang memiliki tubuh gemuk cenderung mengalami psikosis manik depresif, sementar orang yang kurus cenderung menderita skizofrenia. 

Temperamen

Bagi orang-orang yang sensitif atau terlalu peka, gangguan mental dan masalah kejiwaan lebih mungkin terjadi.

Penyakit serta cedera tubuh

Beberapa penyakit dan cedera tubuh juga dapat menimbulkan gangguan mental pada penderitanya. Misalnya memicu perasaan sedih, murung, hingga perasaan rendah diri. 

Penyebab Psikologis

Menurut beberapa penelitian, hidup manusia dapat dibagi menjadi 7 masa dan dalam keadaan tertentu bisa menyebabkan gangguan mental. Berikut penjelasannya:

Masa bayi (usia 2-3 tahun)

Perasaan cinta dan kasih sayang dari orang tua dapat membuat bayi merasa aman sehingga nantinya menjadi pribadi yang hangat, bersahabat, serta terbuka. 

Masa pra sekolah (usia 2-7 tahun)

Di usia ini, anak mulai sering bersosialisasi dengan lingkungan di luar rumahnya. Pada masa ini, penolakan dari orang tua dapat memicu perasaan tidak aman yang kemudian berkembang menjadi kemampuan menyesuaikan diri yang salah. 

Masa sekolah

Di masa ini, lingkungan pergaulan anak semakin luas lagi sehingga lingkungan dapat berpengaruh pada kepribadiannya. Karena itu, beberapa anak mungkin dapat memandang dirinya dengan cara yang positif hingga negatif.

Masa remaja

Ini adalah masa di mana anak mulai mengalami beberapa perubahan fisik. Sementara untuk kejiwaannya, masa remaja adalah waktu munculnya pergolakan kejiwaan yang hebat. Lingkungan yang baik serta penuh pengertian dapat membantu mematangkan kepribadian anak remaja.

Masa dewasa tua

Biasanya di masa ini seseorang sudah memiliki status pekerjaan dan sosial yang mantap. Namun beberapa pendapat menyatakan bahwa di masa ini seseorang dapat mengalami beberapa masalah gangguan kesehatan mental. Misalnya rendah diri, pesimis, murung, murung, hingga kesedihan yang mendalam. 

Masa tua

Di masa tua, kemampuan daya ingat, daya tanggap, daya belajar, fisik, sosial, dan ekonomi cenderung berkurang. Hal ini dapat menyebabkan rasa cemas yang kemudian memicu kesalahpahaman dalam memandang lingkungannya. 

Jenis-jenis Gangguan Kesehatan Mental? 

Saat ini diketahui ada lebih dari 200 jenis mental illness dengan gejala serta tingkat keparahan yang bervariasi. Dari jumlah tersebut, berikut ini beberapa jenis mental illness yang cukup umum:

Gangguan kecemasan.

Orang yang menderita gangguan kecemasan cenderung merespon situasi atau benda tertentu dengan ketakutan, kecemasan, hingga panik. Hal ini kemudian dapat membuat detak jantung menjadi lebih cepat dan mengeluarkan keringat berlebihan. 

Gangguan suasana hati.

Gangguan suasana hati atau gangguan afektif dapat membuat penderitanya mengalami perubahan emosi yang ekstrim. Seperti dari perasaan sedih yang berkepanjangan ke perasaan bahagia yang ekstrim. Beberapa gangguan hati yang umum diantaranya seperti depresi, cyclothymic, dan bipolar.

Gangguan psikotik.

Gangguan psikotik biasanya melibatkan kesadaran dan pemikiran. Dua gejala yang paling umum adalah halusinasi dan skizofrenia. Halusinasi merupakan kondisi di mana penderitanya melihat gambar atau mendengar suara yang tidak nyata. 

Gangguan makan.

Gangguan makan merupakan masalah mental yang mengganggu pikiran mengenai makanan serta perilaku makan. Penderitanya bisa memiliki pola makan yang lebih sedikit atau lebih banyak dari yang dibutuhkan. Kondisi ini umumnya berhubungan dengan perasaan cemas atau khawatir yang berlebihan terhadap berat serta bentuk tubuh. 

Kontrol impuls dan gangguan kecanduan.

Orang yang menderita gangguan ini biasanya sulit menahan dorongan untuk melakukan suatu tindakan yang membahayakan diri sendiri. Misalnya seperti kleptomania (mencuri), pyromania, atau berjudi. 

Gangguan kepribadian.

Penderita gangguan kepribadian mempunyai sifat yang ekstrim dan tidak fleksibel sehingga kerap menyebabkan dirinya merasa tertekan atau mengalami masalah di lingkungannya. Contohnya seperti antisosial, paranoid, dan kompulsif. 

Selain gangguan keenam gangguan mental yang cukup umum ditemukan di masyarakat, Anda juga perlu mengetahui jenis gangguan mental yang kurang umum. Diantaranya adalah: 

  1. Sindrom respon stress.

Sindrom ini merupakan gejala emosional atau perilaku yang dikembangkan oleh penderitanya untuk merespon peristiwa maupun situasi yang memicu stress. Pemicu stress ini bisa beragam jenisnya, mulai dari bencana alam, masalah pribadi (cerai, kematian seseorang, kehilangan pekerjaan), peristiwa krisis (kecelakaan mobil), hingga diagnosis penyakit tertentu. 

  1. Gangguan disosiatif.

Biasanya gangguan ini dapat menimbulkan gangguan perubahan memori, identitas, kesadaran terhadap diri sendiri maupun lingkungan disekitar penderitanya. Berhubungan dengan rasa stress luar biasa dari peristiwa traumatis yang dialami langsung atau disaksikan oleh penderitanya. 

  1. Gangguan faktorial. 

Merupakan kondisi dimana penderitanya menciptakan gejala fisik atau emosional secara sadar dan sengaja dengan tujuan menempatkan dirinya sebagai pasien yang memerlukan bantuan. 

  1. Gangguan seksual dan gender.

Gangguan seksual dan gender termasuk ke dalam gangguan yang dapat mempengaruhi hasrat, perilaku, serta kinerja seksual penderitanya. Beberapa contoh dari gangguan ini diantaranya seperti disfungsi seksual, paraphilias, atau gangguan identitas gender. 

Baca juga: Mengapa Penting untuk Merawat Kesehatan Mental Anda

Komentar