Bagikan ke:

Mimisan pada anak bisa terjadi secara mendadak tidak mengenal waktu dan tempat. Bisa saja terjadi ketika saat ia sedang bermain, sekolah, beraktivitas lain, dan bahkan ketika sedang istirahat.

Kondisi mimisan sering terjadi pada anak-anak. Namun bukan berarti orang dewasa tidak bisa mimisan. Namun untuk gejala mimisan pada orang dewasa mayoritas karena mereka memiliki penyakit tertentu.

Sedangkan pada anak, gejala mimisan tidak selalu karena adanya penyakit tertentu pada diri mereka. Namun demikian kondisi semacam ini tetap harus orang tua perhatikan dan waspadai.

Mengenal Apa Itu Mimisan

Mimisan merupakan kondisi pendarahan pada jaringan yang ada di dalam hidung atau pada selaput lendir hidung. Kondisi mimisan pada anak biasanya bukanlah hal yang berbahaya, akan tetapi tidak boleh orang tua sepelekan.

Anak memang lebih rentan mengalami mimisan daripada orang dewasa. Ini karena anak-anak memiliki pembuluh darah yang lebih rapuh dan mudah pecah. Sebagai orang tua tidak perlu khawatir berlebihan, cukup lakukan pertolongan pertama untuk mengatasinya.

Penyebab Mimisan pada Anak

Anak usia 3-10 tahun umumnya yang sering mengalami mimisan. Hal ini karena berbagai penyebab yang terjadi. Mimisan bisa terjadi selama beberapa detik atau beberapa menit. Namun umumnya tidak lebih dari 10 menit.

Selain karena pembuluh darah pada anak yang tipis, berikut ini ada beberapa penyebab yang memicu mimisan pada anak. Apa saja? berikut informasinya.

1. Faktor Kondisi Udara yang Terlalu Kering di Lingkungannya

Penyebab utama anak mimisan adalah karena kondisi udara yang kering. Terlebih ketika mereka yang tinggal di ruangan AC. Udara kering inilah yang menyebabkan lendir pada hidung menjadi kering (upil).

Yang mana bisa menyebabkan rasa gatal. Apalagi ketika mengorek hidung secara berlebihan untuk mengeluarkan upil. Hal ini dapat membuat pembuluh darah pada hidung menjadi pecah sehingga mengeluarkan darah.

2. Mengorek Hidung

Anak yang memiliki kebiasaan mengorek hidung usahakan untuk mengingatkannya. Pasalnya kebiasaan ini bisa menyebabkan mimisan. Terlalu sering mengorek hidung dan melakukannya dengan kasar dapat membuat pembuluh darah bisa pecah.

3. Akibat Alergi

Selain itu faktor alergi atau pilek juga dapat berdampak pada gejala mimisan. Yang mana hidung tersumbat atau iritasi pada hidung juga bisa menyebabkan mimisan. Misalnya pada terpapar bakteri atau virus, sinusitis, alergi.

Berbagai kondisi tersebut bisa menyebabkan pembuluh darah pada lapisan dinding dalam hidung meradang. Sehingga dampaknya dapat membuatnya pecah dan mengeluarkan darah.

4. Cedera Hidung

Mimisan yang terjadi pada anak juga bisa terjadi karena memang kondisi faktor eksternal. Yakni ketika hidung mereka terbentur atau saat mengalami kondisi jatuh dan cedera pada bagian kepala.

5. Adanya Benda Asing yang Masuk ke Hidung

Anak-anak memang rentan ngawur pada saat bermain. Kadang mereka masih belum memahami mana yang berbahaya dan mana yang bukan. Mereka yang berusia sekitar 2 sampai 5 tahun merupakan kelompok yang rentan kemasukan benda asing pada hidungnya.

Bisa saja manik-manik, permen, atau barang kecil lainnya. Karena masuk ke hidung dan melukai hidung anak, maka bisa menyebabkan mimisan.

6. Efek Samping Obat-Obatan

Selain itu mimisan juga bisa terjadi karena efek samping pada obat-obatan tertentu yang anak konsumsi. Misalnya mengatasi gejala alergi yang bisa membuat selaput hidung kering.

Hal inilah yang menyebabkan terjadinya mimisan pada anak. Obat-obatan tertentu lainnya juga bisa memberikan efek samping perdarahan. Misalnya saja seperti ibuprofen, sehingga anak yang mengkonsumsinya bisa sering mimisan.

Namun tidak semua anak yang mengkonsumsi obat tersebut akan selalu mimisan. Tentu semua tergantung dengan masing-masing anak. Karena kekuatan tubuh mereka untuk merespon sesuatu berbeda.

7. Karena Penyakit Tertentu

Hal terakhir yang mungkin saja terjadi adalah karena anak menderita suatu penyakit tertentu. Sehingga mereka sering mengalami mimisan. Misalnya karena memiliki pembuluh darah yang tidak normal, terjadi gangguan pembekuan darah, dan sebagainya.

Jika kondisi mimisan sering terjadi pada anak maka jangan menyepelekannya. Segera periksakan ke dokter, seperti dokter spesialis THT misalnya.

Cara Menangani Mimisan pada Anak

Ketika anak mengalami mimisan, maka tidak perlu khawatir. Cukup lakukan beberapa hal berikut untuk mengatasinya. Sehingga bisa teratasi dengan baik.

1. Tenang, Jangan Panik

Hal pertama yang perlu orang tua lakukan ketika terjadi mimisan pada si kecil adalah membuatnya tenang. Selain anak orang tua sebagai penolong pertama juga harus tenang dan tidak panik.

Pasalnya ketika orang tua panik, maka anak akan lebih panik karena melihat reaksi orang tuanya. Jadi, tetap tenang bicara pada mereka bahwa tidak apa-apa dan kondisi tersebut umum terjadi.

Pasalnya jika anak menangis saat mereka mengalami mimisan, maka hal buruknya darah yang ada di hidung bisa menyumbat pernafasan. Penting untuk menenangkan mereka.

2. Atur Posisi Anak Agar Duduk

Setelah menenangkan mereka atur posisi mereka untuk duduk dengan tenang. Pastikan hidung posisinya lebih tinggi daripada jantung. Salah satunya dengan posisi duduk atau berdiri. Asalkan tidak rebahan.

Karena jika anak terlentang, nantinya darah yang keluar lewat hidung bisa tertelan. Parahnya jika tertelan lagi lewat saluran nafas. Maka bisa menyumbat jalan pernafasan. Dan tentunya akan mengganggu.

3. Arahkan Mereka untuk Bernafas Melalui Mulut

Posisikan anak dengan sedikit membungkuk dengan badannya condong ke depan. Kemudian suruh mereka untuk bernafas menggunakan mulut. Bukan menggunakan hidung, tujuannya adalah supaya darah tidak masuk atau tertelan.

4. Tekan Bagian Hidung

Tekan pada bagian cuping hidung kira-kira selama 5 menit. Jika belum berhenti juga, bisa dengan menekannya lagi selama 10 menitan.

5. Gunakan Kompres Dingin

Bisa juga dengan menggunakan kompres dingin atau menggunakan es batu. Pasalnya es batu merupakan salah satu cara efektif untuk menghentikan perdarahan. Sistem kerja es batu adalah dengan membuat pembuluh darah menyempit.

Sehingga perdarahan pada hidung bisa berhenti dan teratasi dengan baik. Kompres dingin pada hidung juga membantu untuk melambatkan aliran darah pada hidung. Cara simpelnya Anda bisa mengambil sedikit potongan es batu dan taruh pada kain.

Kemudian tempel-tempelkan pada area hidung. Usahakan untuk tidak menempelkan es batu langsung ke hidung. Hal tersebut dapat merusak jaringan pada hidung karena dinginnya yang berlebihan.

6. Gunakan Bawang Merah

Cara lainnya adalah dengan menggunakan bawang merah untuk menghentikan perdarahan. Senyawa yang ada di dalam bawang merah bisa membantu untuk membekukan darah secara alami.

Beberapa Hal yang perlu Orang Tua Waspadai Ketika Mimisan pada Anak Terjadi

Apabila menangani mimisan dengan cara yang sudah kami jelaskan di atas tidak kunjung membuat pendarahan berhenti, segera konsultasikan ke dokter. Bisa saja hal tersebut terjadi karena adanya faktor lain.

Nah, berikut ini adalah beberapa kewaspadaan jika terjadi mimisan pada si kecil dengan kondisi sebagai berikut.

  1. Mimisan tidak kunjung berhenti padahal sudah melakukan penekanan dalam waktu lama;
  2. Membuat anak sampai pingsan;
  3. Mimisan sering terjadi pada anak;
  4. Terjadi pada anak di bawah usia 2 tahun atau bahkan masih bayi;
  5. Terjadi karena mungkin anak baru mengalami benturan keras pada bagian kepala/hidungnya.

Itulah beberapa informasi terkait dengan mimisan pada anak. Tidak perlu khawatir dan panik, cukup lakukan pertolongan pertama agar bisa tertangani dengan baik. Jika tidak segera pulih bisa memeriksakan ke dokter.

Selain informasi seputar parenting anak, Anda bisa mendapatkan informasi lainnya pada situs Nasehat.id.

Komentar