Bagikan ke:

Selalu tetap waspada diabetes pada anak. Anak-anak juga bisa terkena diabetes. Diabetes sejauh ini sangat erat kaitannya dengan obesitas pada masa kanak-kanak.

Itu memang terjadi dengan sangat mudah, tetapi biasanya dengan diabetes tipe 2, ada juga beberapa anak kurus yang mengembangkan diabetes tipe 1.

Skrining diabetes tipe 1 tidak ada pada anak Indonesia. Namun jika anak Anda mengalami gejala seperti penurunan berat badan, haus, lapar, dan buang air kecil, sebaiknya periksakan gula darahnya.

Menurut IDAI, pada diabetes tipe 1, diabetes dapat dideteksi sejak dini pada anak ketika ia menjadi kurus atau tidak tumbuh dengan baik.

Dan ini tidak seperti orang dewasa yang dapat mengeluh, anak-anak tidak mengeluh. Namun, orang tua harus waspada bila anak kurus, sering lapar, makan lebih banyak), sering merasa haus (polidipsia), dan sering buang air kecil di malam hari (poliuria).

Ketiga 3P ini merupakan gejala umum pada penderita diabetes dan dapat terjadi pada anak-anak.

Jadi, selain menimbang berat badannya dan mengukur tinggi badannya, jangan lupa untuk memeriksakan kadar gula darahnya saat ia terlihat kurus, lapar, haus, dan banyak buang air kecil.

Diabetes Tipe 2 yang Diinduksi Gaya Hidup

Senada dengan Piprim, Dr. Muhammad Faizi, SpA(K), Kepala Unit Kerja Koordinasi Endokrin (UKK) IDAI, menjelaskan bahwa anak dengan diabetes tipe 1 seringkali lebih kurus.

Ini adalah menipisnya cadangan lemak tubuh karena kekurangan cadangan insulin.

Dalam diabetes tipe 1, kondisi pasien yang kekurangan insulin karena di akibatkan kerusakan beta pankreas. Dalam hal ini, insulin mencari sumber lain, yaitu lemak, sehingga anak cenderung menurunkan berat badan.

Pada saat yang sama, pemeriksaan kadar gula darah diperlukan untuk anak-anak obesitas yang jarang aktif dan yang orang tuanya memiliki riwayat diabetes tipe 2.

Orang tua harus waspada dan ini cukup serius pada penderita diabetes tipe 1. Terkadang orang tua mempunyai keykinan bahwa anak tidak terkena diabetes.

Oleh karena itu, jika anak memiliki gejala 3P dan memiliki riwayat keluarga diabetes, jangan ragu untuk melakukan skrining gula darah pada anak.

Anak-anak dengan diabetes tipe 1 harus menerima 5 sampai 6 suntikan insulin seumur hidup per hari. Hal ini diperlukan untuk menjaga metabolisme pasien seimbang dan dalam kondisi yang baik.

“Ketika seseorang didiagnosis menderita diabetes, yang dapat ia lakukan hanyalah mengendalikan metabolisme dan juga mengendalikannya untuk kualitas hidup yang lebih baik”.

Orang dengan diabetes tipe 1 juga dapat bertahan hidup sama seperti mereka yang tidak menderita diabetes, asalkan terkontrol.

Jika dibiarkan, bisa menyerang organ lain seperti gagal ginjal, kebutaan, dll.

Penyebab Diabetes pada Anak

Diabetes atau kencing manis adalah penyakit kronis di mana tubuh tidak dapat mengubah gula atau glukosa menjadi sumber energi. Dan ini dapat menyebabkan kadar gula darah menjadi tinggi.

Jika tidak diobati, gula darah tinggi dapat merusak jantung, mata, pembuluh darah, ginjal dan juga sistem saraf selama bertahun-tahun. Kondisi tersebut juga dapat mengganggu perkembangan anak.

Secara umum, ada dua jenis diabetes pada anak, yaitu diabetes tipe 1 dan tipe 2.

Setiap jenis diabetes pada anak memiliki penyebab yang berbeda-beda. Di bawah ini adalah penjelasan masing-masing.

Diabetes Tipe 1

Diabetes tipe 1 merupakan diabetes tipe yang umum pada sejumlah anak-anak.

Kondisi ini disebabkan oleh penyakit autoimun di mana sistem kekebalan tubuh anak menyerang pankreasnya sendiri sehingga mengganggu fungsi pankreas.

Hal ini menyebabkan pankreas tidak menghasilkan atau hanya sedikit insulin, hormon yang berperan dalam mengubah glukosa menjadi energi.

Tanpa insulin yang cukup, gula dapat menumpuk dalam darah anak, menyebabkan berbagai masalah dalam tubuh.

Dibawah ini merupakan faktor risiko diabetes tipe 1 pada anak.

Diabetes Tipe 2

Jenis ini sebenarnya jarang terjadi pada anak-anak. Namun, American Academy of Pediatrics mengatakan bahwa seiring dengan meningkatnya kasus obesitas pada masa kanak-kanak, begitu pula jumlah anak dengan penyakit tersebut.

Berbeda dengan tipe 1, diabetes tipe 2 biasanya terjadi karena resistensi insulin, yaitu ketika tubuh kesulitan menggunakan insulin untuk mengubah gula darah menjadi energi, bahkan saat kadar insulin dalam tubuh normal.

Penyebab diabetes tipe ini tidak diketahui. Meski begitu, faktor-faktor berikut diperkirakan meningkatkan risiko.

  • Riwayat keluarga dengan diabetes tipe 2.
  • Kegemukan atau obesitas.
  • Bayi prematur.
  • Ibu menderita diabetes gestasional selama kehamilan.
  • Gaya hidup yang buruk, seperti sering makan makanan berlemak dan berkalori tinggi dan sedikit bergerak.

Pada anak-anak, penyakit ini dapat berkembang pada usia 10-an atau remaja.

Gejala Diabetes pada Anak

Sekilas, gejala diabetes tipe 1 dan tipe 2 sulit dibedakan karena keduanya memiliki tanda yang mirip. Namun secara umum, diabetes pada anak memiliki gejala sebagai berikut.

  • Anak Anda memiliki nafsu makan yang meningkat atau sering lapar.
  • Meningkatnya rasa haus dan sering buang air kecil, termasuk mengompol.
  • Tampak lelah.
  • Penglihatan kabur.
  • Mulut kering.
  • Area kulit tertentu, seperti di sekitar leher atau ketiak, mungkin menjadi gelap.
  • Anak kehilangan berat badan secara tidak sengaja, hingga 6 kg dalam 2 bulan.
  • Sulit menyembuhkan luka.
  • Kulit sering terasa gatal dan kering.
  • Sering merasa kesemutan pada kaki.
  • Perubahan perilaku anak.

Anak-anak dengan diabetes mungkin mengalami penurunan berat badan karena gula tidak memiliki suplai energi, mengutip Mayo Clinic.

Hal ini menyebabkan jaringan otot dan simpanan lemak berkontraksi. Namun, penurunan berat badan lebih sering terjadi pada anak-anak dengan tipe 1.

Merawat Anak dengan Diabetes

Diabetes tidak dapat disembuhkan. Namun, jika kadar gula darah dapat dikendalikan, anak dapat menjalani kehidupan normal seperti anak-anak lainnya.

Oleh karena itu, sebagai orang tua, penting untuk memantau perkembangan anak penderita diabetes. Anda harus memperhatikan asupan makanan anak penderita diabetes untuk menjaga kadar gula darahnya.

Untuk memudahkan Anda, berikut beberapa cara yang bisa Anda praktikkan dalam merawat anak penderita diabetes.

1. Periksa Gula Darah Anda Secara Teratur

Pemeriksaan gula darah secara teratur adalah cara utama untuk memastikan kadar gula darah anak Anda terkendali.

Oleh karena itu, sebaiknya Anda memiliki alat tes gula darah di rumah agar mudah diperiksa.

2. Pantau Penggunaan Insulin

Orang dengan diabetes tipe 1 perlu mengubah insulin mereka setiap hari.

Oleh karena itu, Anda harus mengetahui dosis, jenis dan cara penyuntikan insulin untuk anak Anda. Tanyakan kepada dokter Anda tentang kondisi penggunaan insulin untuk anak Anda.

3. Perhatikan Asupan Makanan Anak Anda

Sama seperti anak sehat lainnya, anak penderita diabetes juga harus mengonsumsi makanan yang bervariasi, dan gizi anak seimbang.

Namun, Anda harus menyesuaikan ukuran porsi makan anak Anda dan mengurangi asupan kalori tinggi untuk menjaga kadar gula darah.

4. Ajak Anak Anda Berolahraga Secara Teratur

Ajak anak Anda untuk melakukan olahraga atau aktivitas fisik secara teratur dan menjadikannya bagian dari rutinitas harian Anda.

Namun, perlu diingat bahwa aktivitas fisik juga dapat menurunkan gula darah.

Jadi jika anak Anda memulai aktivitas baru, periksa gula darah anak Anda lebih sering dari biasanya sampai Anda memahami bagaimana tubuhnya merespon aktivitas tersebut.

Baca Juga: Kenali Manfaat Buah Tin (Ara) untuk Kesehatan

Komentar