Bagikan ke:

Pandemi covid-19 terasa tidak usai-usai menyebabkan banyak dari keluarga dan teman terdekat kita terjangkit virus ini secara tidak sengaja atau tidak diketahui penyebabnya, virus ini tidak kasat mata dan hanya bisa diketahui hanya dengan diuji oleh tes-tes khusus untuk melihat virus covid-19. Tapi sebenarnya tidak semua orang harus melakukan tes-tes tersebut. Hanya beberapa kondisi dan situasi saja yang mengharuskan kamu melakukan tes. Lantas kapan sebenarnya kita harus melakukan rapid, Swab Antigen dan PCR? Mari kita bahas lebih jauh dibawah ini.

Beberapa tes yang bisa kamu lakukan untuk mengetahui apakah kamu terjangkit virus covid-19 adalah rapid, Swab Antigen dan PCR. Tes-tes tersebut dapat kamu lakukan di banyak tempat yang dapat kamu dengan mudah temui sekarang. Seperti klinik, puskesmas, rumah sakit, bahkan banyak yang menyediakan  tes ini dalam drivethru.

Perbedaan Rapid, Swab Antigen, dan PCR

Seperti kebanyakan orang belakangan ini mungkin kamu salah satunya yang masih kebingungan tentang pada saat kapan kita harus melakukan rapid, Swab Antigen, dan PCR. Sebelum membahas lebih jauh lagi tentang perbedaan tes-tes tersebut. Ada baiknya kita mengetahui tentang pengertian dari tes-tes tersebut.

  1. Tes Rapid  adalah sebuah metode tes tercepat untuk mengidentifikasi apakah seseorang tersebut terjangkit covid-19 atau tidak melalui alat cartridge untuk melihat adanya  antibodi yang ada dalam tubuh ketika ada infeksi covid-19. Rapid tes untuk mendapatkan hasilnya dibutuhkan waktu sekitar 30-60 menit dengan tingkat akurasi 90%. Untuk mendapatkan alat tes ini pun sangat mudah dan murah. Akan tetapi untuk menjamin keakuratannya lebih baik dilakukan oleh tenaga ahli dan di uji di lab.
  2. Tes Swab Antigen adalah metode untuk mendapatkan sampel swab dilakukan pada nasofaring  atau orofaring. Menggunakan alat seperti kapas lidi khusus yang dilakukan dengan cara mengusap rongga nasofaring atau orofaring.
  3. PCR singkatan dari  polymerase chain reaction tidak dapat dipisahkan dari Swab Antigen. Merupakan metode untuk menguji covid-19 dengan cara menggunakan DNA virus SARS-CoV-2. WHO menyarankan untuk menggunakan Swab Antigen dan PCR untuk menguji seseorang tersebut terjangkit covid-19 atau tidak sebab tingkat keakuratan lebih tinggi dibandingkan rapid test. Lalu apa perbedaan dari ketiga tes tersebut? Perbedaannya adalah sebagai berikut:

Cara mengetesnya :

Rapid : diuji dengan menggunakan sampel darah

Swab dan PCR : diuji dengan memasukan kapas liri pada rongga nasofaring atau orofaring

Cara prosedur dan mendapatkan hasil :

Rapid : sederhana dan mendapatkan hasil lebih cepat

Swab dan PCR : lebih komplek, rumit, dan mendapatkan hasil lebih lama tapi akurat

Cara membaca hasilnya:

Rapid : reaktif atau non reaktif

Swab dan PCR : positif dan negatif

Baca Juga : Tips Menemukan Daftar Rumah Sakit Covid-19 dan Rekomendasinya

Kapan Kita Harus Melakukan Rapid, Swab Antigen, dan PCR?

Setelah kamu mengetahui pengertian dan perbedaan dari tiga tes tersebut. Sekarang sudah waktunya kamu mengetahui kapan waktu yang pas untuk melakukan rapid, swab antigen ataupun PCR.

Selain untuk kebutuhan bepergian jauh dengan menggunakan pesawat dan kereta, atau syarat untuk memasuki sebuah daerah. Nyatanya ada beberapa kondisi yang mewajibkan kamu melakukan tes-tes tersebut untuk mencegah penularan virus covid-19 di sekitarmu.

Kondisi-kondisi ini harus dapat kamu rasakan dengan jeli dan cermat. Tetap harus fokus dan mengamati dengan baik, tanpa kebingungan yang berlebihan. Kapan saat yang tepat untuk melakukan tes adalah ketika seseorang dinyatakan reaktif pada tes tahap awal atau pada tes rapid.

Atau ada beberapa kondisi-kondisi yang menyebabkan kita harus melakukan tes rapid, Swab Antigen dan PCR, kondisi-kondisi tersebut antara lain sebagai berikut:

  1. Demam  Tinggi Sekitar 90%
  2. Batuk Kering 68%
  3. Kelelahan 38%
  4. Produksi Dahak 33%
  5. Sesak Napas 19%
  6. Sakit Tenggorokan 14%
  7. Sakit Kepala 14%
  8. Hidung Tersumbat 5%

Apabila kamu merasakan kondisi-kondisi seperti itu ada baiknya kamu memeriksakan kondisimu kepada dokter, jika hal itu tidak memungkinkan kamu bisa melakukannya dengan menggunakan aplikasi kesehatan yang telah banyak tersedia sekarang.

Melalui aplikasi kesehatan tersebut kamu akan mendapatkan beberapa saran dari kondisi-kondisimu tadi, dan mendapatkan rekomendasi tempat untuk melakukan tes-tes covid seperti rapid, Swab Antigen atau PCR.

Yang Harus Dilakukan Ketika Positif Covid-19

Hampir dari kita memiliki kerabat terdekat yang terjangkit virus covid19. Beberapa varian baru dari virus covid-19 beredar luas di tengah-tengah lingkungan ini. Maka sangat tak heran jika dapat dengan mudahnya orang-orang terdekat terjangkit covid-19.

Bisa jadi, sekarang kamu yang sedang mengalaminya. Terpapar oleh virus covid-19 ntah dari mana dan sebab apa, banyak kasus yang memberi contoh orang-orang terpapar virus covid-19 padahal mereka selalu didalam rumah dan menjalankan protokol kesehatan.

Dewasa ini kita masih ditabukan dengan pandangan sinis positif covid-19. Padahal hal itu adalah wajar dan semua orang dapat terjangkit dari manapun. Oleh sebab itu mulai sekarang kita harus mengetahui apa yang harus dilakukan saat dinyatakan positif covid-19.

Hal pertama yang harus dilakukan adalah tetap tenang dan berfikir jernih. Terjangkit virus covid-19 memanglah mengerikan tapi tetap bisa sembuh dengan penangan yang tepat dan benar, salah satunya adalah dengan isolasi mandiri.

Baca Juga : Cara Meningkatkan dan Menjaga Imunitas Tubuh di Masa Pandemi

Berikut dibawah ini tentang penjelasan hal-hal yang perlu dilakukan ketika positif covid-19, untuk memudahkan kamu menjalani isoman. Semangat ya!

Pisahkan ruangan isoman dengan ruang yang dipakai orang lain.

Belakangan ini rumah sakit penuh dan tenaga medis kewalahan mengurusi para pasien covid-19, sehingga sangat disaran untuk para penderita covid-19 dengan gejala ringan untuk isolasi mandiri.

Hal yang wajib dilakukan saat isolasi mandiri adalah menggunakan ruangan tersendiri atau khusus yang tidak dijangkau banyak orang, untuk menghindari penularan.

Pastikan ruangan terkena sinar matahari yang cukup.

Hal penting lainnya yang wajib kamu lakukan adalah buat ruangan tersebut terkena sinar matahari yang cukup. Sinar matahari membantu mengusir atau membunuh virus dan bakteri-bakteri berbahaya.

Sangat berguna untuk mempercepat kesembuhan mu.

Istirahat dengan benar, dan banyak minum air putih

Saat kamu melakukan isolasi mandiri, diwajibkan juga untuk tidur teratur istirahat, jangan stress, makan-makanan sehat dan minum air putih yang banyak. Dengan melakukan hal-hal tadi kesehatanmu akan berangsur membaik.

Pantau gejala yang sering muncul.

Selanjutnya yang harus kamu lakukan adalah perhatikan sendiri kondisi badanmu, pantau apakah gejala-gejala covid tersebut semakin membaik atau tidak. Jika dirasa semakin memperburuk kondisimu, artinya kamu harus diisolasi di rumah sakit.

Selalu terapkan protokol kesehatan.

Pada saat isolasi mandiri kamu tetap harus menjaga kondisi lingkungan tetap bersih dan tetap patuhi protokol kesehatan dengan mencuci tangan, menggunakan  masker, dan menjaga jarak, kepada seseorang yang membantu mengurus isolasi mandirimu.

Jadi seperti itulah sedikit penjelasan tentang perbedaan rapid, swab antigen, dan PCR, serta apa yang harus dilakukan bila positif terjangkit virus corona. Dengan memahami sedikit penjelasan di atas, diharapkan ini bisa dijadikan sebagai sumber referensi terbaik tentang virus corona.

Komentar