Bagikan ke:

Terbiasa membacakan dongeng sebelum tidup kepada anak ternyata memiliki beragam manfaat positif. Membacakan ongeng bagi anak, membantunya untuk mengenal kebiasaan membaca sejak dini.

Menurut Ikatan Dokter Anak indonesia (IDAI), orang tua bisa mulai membacakan cerita pada anak sejak masih dalam kandungan. Ketika usia kandungan sudah mencapai 24-25 minggu, indera pendengaran janin sudah mulai terbentuk dan orang tua bisa mulai membacakan cerita.

Namun, jangan terburu khawatir apabila Anda tidak sempat membacakan cerita ketika anak ada di dalam kandungan. Sebab, Anda bisa mulai membiasakan diri membacakan dongen pada anak ketika usia balita.

Baik ketika masih di dalam kandungan atau sudah berusia balita, membacakan dongeng pada anak sama-sama memiliki manfaat baik. Selain mengenalkan pada kebiasaan membaca, membacakan dongeng juga membantu mempererat hubungan anak dan orang tua.

Bagi anak yang belum bisa berbicara, membacakan dongeng dapat membantunya menambah kosakata baru. Selama dibacakan dongeng, anak akan mendengar berbagai kosakata, sekaligus belajar mengenali emosi tokohnya. Hal ini dapat mencegah anak dari kondisi terlambat bicara dan membantunya untuk mengenali emosi.

Sebelum membacakan dongeng kepada anak, orang tua perlu untuk memilih cerita yang tepat. Pemilihan cerita sebaiknya disesuaikan dengan usia anak. Bagi anak usia 1 sampai 3 tahun, hindari membacakan cerita yang panjang dan rumit. Sebab pada usia itu, anak belum bisa mencerna cerita yang kompleks karena keterbatasan bahasa.

Bagi orang tua, sebaiknya cari dongeng yang sederhana dan interaktif untuk dibacakan kepada anak. Hal ini untuk menghindari anak dari rasa bosan. Sehingga pesan moral dalam cerita dapat tersampaikan dengan baik.

Bagi Anda yang masih bingung akan membacakan dongeng apa pada anak, kami punya solusinya. Terdapat beberapa rekomendasi dongeng terbaik yang cocok dibacakan kepada anak sebelum tidur.

REKOMENDASI DONGENG SEBELUM TIDUR UNTUK ANAK

Dongeng Singa dan Tikus

Dongeng ini menceritakan kehidupan seekor Tikus dan Singa yang tinggal di dalam hutan. Suatu hari, Tikus yang jahil mengerjai Singa yang sedang tertidur pulas. Tikus membangunkan Singa dan berhasil membuatnya marah.

Akhirnya, Singa menangkap Tikus dan berniat memakannya. Tikus yang menyesali perbuatannya, menangis dan memohon kepada Singa untuk memaafkannya. Atas kebesaran hatinya, Singa memaafkan dan melepaskan Tikus.

Sambil ketakutan, Tikus berterima kasih Kepada Singa. Tikus berjanji akan membalas kebaikan Singa suatu hari nanti.

Beberapa hari kemudian, Singa tertangkap oleh jaring pemburu. Singa tidak bisa meloloskan diri dan menangis ketakutan selama semalaman. Singa takut akan dibunuh.

Mendengar tangis Singa, Tikus datang menghampiri. Tikus melihat Singa yang sudah tidak berdaya di dalam jerat. Akhirnya karena kebaikan yang pernah Singa lakukan, Tikus berusaha membantunya.

Tikus menggerogoti jaring hingga Singa dapat bebas. Berkat bantuan Tikus, Singa dapat terbebas dari jaring pemburu. Sejak saat itu, Singa dan Tikus bersahabat.

Dongeng Singa dan Tikus dapat dijadikan pilihan untuk dibacakan kepada anak. Cerita ini mengajarkan anak untuk tidak melupakan kebaikan orang lain. Selain itu juga, sebagai manusia kita tidak perlu lagi ragu untuk membalas kebaikan orang lain.

Dongeng Burung Bangau yang Angkuh

Suatu hari, ada seekor burung bangau yang sedang berdiri di tepi sungai untuk menacari makan. Berbeda dengan burung bangau lainnya, ia memiliki sifat angkuh dan tinggi hati. Melihat ikan yang melimpah di sungai, membuat sifat tinggi hati Sang Bangau muncul.

Bangau merasa hanya ikan besar saja yang pantas untuk dimakannya. Hingga suatu ketika, datang ikan yang lumayan besar ke hadapannya. Namun karena sifatnya, ia merasa ikan tersebut kurang besar. Bangau tidak mau memakannya.

Tidak terasa matahari mulai meninggi dan belum muncul juga ikan besar sesuai harapan Bangau. Sementara itu, ikan-ikan sudah mulai berpindah tempat ke tengah danau yang dalam. Bangau tidak bisa menangkapnya.

Akhirnya karena waktu sudah sore dan perut Bangau belum terisi, ia memutuskan untuk makan seadanya. Bangau yang lapar akhirnya memakan siput yang ada di tepi danau.

Cerita Bangau tersebut bisa dibacakan kepada anak sebelum tidur. Cerita ini dapat mengajarkan kepada anak bahwa, sifat angkuh dan tinggi hati hanya akan merugikan diri sendiri.

Dongeng Kawanan Semut dan Belalang

Pada suatu hari yang terik, terdapat seekor belalang yang sedang duduk di atas pohon sambil bernyanyi dan minum air dingin. Di hadapannya, terlihat sekawanan semut yang sedang bekerja mengumpulkan makanan.

Melihat Semut yang sedang bekerja, Belalang berkata “Dasar Semut aneh, untuk apa di hari yang panas dan terik masih bekerja.”

Mendengar perkataan Belalang, Semut menjawab “Kami harus mengumpulkan makanan untuk musim dingin, agar tidak kelaparan. Lebih baik kamu mengumpulkannya juga.”

Akan tetapi, Belalang yang sedang bersantai mengabaikan perkataan Semut. Belalang berfikir bahwa musim dingin masih lama. Namun tidak terasa, musim dingin telah tiba. Seluruh daerah ditutupi salju.

Belalang yang belum sempat mengumpulkan makanan merasa kebingungan. Ia tidak bisa mencari makanan dan hanya bisa meratapi nasibnya. Sementara itu, kawanan semut berhasil lolos dari kelaparan dan bisa mengadakan pesta.

Dongeng ini dapat memberikan pelajaran bagi anak bahwa tidak ada salahnya mendengarkan nasihat baik orang lain. Sebab, terkadang nasihat diperlukan agar hidup kita lebih baik.

Dongeng Kancil dan Buaya

Kancil adalah hewan yang dikenal akan kecerdikannya. Suatu hari, Kancil hendak mencari makanan di seberang sungai. Akan tetapi, jembatan yang biasa digunakannya untuk menyebrang rusak terkena badai.

Kancil yang kebingungan, lalu mendapatkan ide. Kancil nekat memanggil Pak Buaya yang terkenal galak dan kejam. Tidak disangka, Pak Buaya datang dan langsung menerkam kakinya. Kancil yang cerdik lalu memohon kepada Pak Buaya untuk melepaskannya. Ia berjanji akan menyerahkan tubuhnya yang sudah menggendut nanti.

Kancil memohon agar diberikan kesempatan untuk mencari makanan di daratan seberang agar tubuhnya gendut. Awalnya Pak Buaya menolak, tetapi Kancil memberikan tawaran yang lebih menarik.

Kancil memberikan janji bahwa tubuhnya yang gendut nanti, bisa menjadi santapan Pak Buaya dan kawan-kawannya. Untuk memastikan berapa jumlah buaya, Kancil meyuruh Pak Buaya mengumpulkannya sambil berjejer.

Kawanan buaya berjejer hingga ke daratan seberang. Kancil berkata kepada Pak Buaya akan menghitungnya. Kancil mulai menghitung buaya dengan menaiki punggung mereka satu per satu hingga sampai ke daratan di seberang.

Setelah sampai di daratan seberang, Kancil langsung melarikan diri secepat mungkin. Kancil tidak mau menjadi santapan buaya. Mengetahui Kancil yang kabur, kawanan buaya menyadari akan kebodohannya itu.

Itulah beberapa rekomendasi cerita dongeng sebelum tidur yang bisa dibacakan kepada anak. Pilihlah dongeng yang sesuai dengan usia dan karakter anak. Mengingat manfaat membacakan dongeng yang baik, maka tidak ada salahnya untuk mulai membiasakan diri membacakannya kepada anak.

Sumber Referensi:

Tim Morinaga. 2021. “10 Dongeng Sebelum Tidur yang Mendidik untuk Si Kecil”, https://morinagaplatinum.com/id/milestone/10-dongeng-sebelum-tidur-yang-mendidik-untuk-si-kecil, diakses pada 12 Maret 2022.

Harliafifah, Riska. 2021. “7 Manfaat Membacakan Dongeng Sebelum Tidur untuk Tumbuh Kembang Anak”, https://hellosehat.com/parenting/anak-1-sampai-5-tahun/perkembangan-balita/manfaat-membacakan-dongeng-untuk-anak/, diakses pada 12 Maret 2022.

Hndayani, Dona. 2022. “Hari Dongeng Sedunia! Ini 7 Dongeng Terbaik untuk Anak Umur 1-3 Tahun”, https://www.popmama.com/kid/1-3-years-old/donahandayani/dongeng-terbaik-untuk-anak-umur-1-sampai-3-tahun, diakses pada 12 Maret 2022.

Komentar