Bagikan ke:

Bekerja dari rumah sambil mengasuh anak. Selama setahun terakhir, pandemi telah mengubah ritme kehidupan kita. Aktivitas sehari-hari harus mengikuti protokol kesehatan, seperti rutin mencuci tangan dan menjaga jarak fisik.

Aktivitas di luar rumah juga harus dibatasi, salah satunya dengan melakukan WFH. Bekerja dari rumah bisa menjadi tantangan bagi orang tua yang bekerja karena harus mengurus rumah sekaligus mengasuh anak.

Dengan rangkaian kegiatan yang menumpuk setiap hari, tren membeli kebutuhan anak dan keluarga secara online semakin populer di masa pandemi karena memberikan kemudahan bagi masyarakat khususnya orang tua untuk mendapatkan kebutuhan dan informasi yang relevan terkait rumah dan keluarga.

Selain teknologi yang sangat bermanfaat, agar bisa fokus bekerja dari rumah sambil mengasuh anak, orang tua juga harus bisa melakukan beberapa hal dalam waktu bersamaan. Tentu saja, tanpa manajemen waktu yang baik, semuanya berantakan.

Ketika orang tua harus menjaga anak-anak mereka di rumah selama bekerja dari rumah, berikut adalah beberapa tips untuk dicoba:

Tips Bekerja dari Rumah Sambil Mengasuh Anak

1. Tentukan Waktu Terbaik untuk Fokus pada Pekerjaan Anda

Seorang psikolog di Clemson University di South Carolina mengungkapkan temuannya menunjukkan bahwa rata-rata pekerja paling produktif antara pukul 9 pagi hingga 11 pagi. Jadi, waktu ini harus digunakan untuk pekerjaan yang lebih kompleks.

Sedangkan tugas administratif lainnya, seperti mengecek email atau menjadwalkan rapat, bisa dilakukan setelahnya. Namun, itu tidak berarti itu bekerja untuk semua orang.

Kemungkinannya, setiap orang memiliki waktu yang berbeda untuk fokus pada pekerjaan. Tugas Anda adalah mengidentifikasi mereka sehingga Anda dapat bekerja lebih efisien.

2. Buat dan Ikuti Jadwal

Anda tidak akan pernah tahu berapa lama ini akan berlangsung. Epidemi mungkin berhenti menyebar dalam beberapa bulan mendatang. Jadi Anda harus membuat jadwal. Samakan jadwal ini dengan situasi di mana anak Anda masih sekolah.

Alhasil, anak-anak akan terus terbiasa dengan rutinitas sehari-hari. Ibu juga akan membiasakan diri untuk disiplin melakukan aktivitas sesuai jadwal.

Pengusaha rumahan Patrice Cameau memiliki jadwal yang menarik. Ia menempelkannya di secarik kertas panjang berwarna dan menuliskan jadwal anak-anak dari bangun tidur, mandi, makan, istirahat, belajar, bermain hingga malam hari.

Dia meletakkan gambar lucu di setiap jadwal yang dia tulis dalam huruf besar untuk dilihat dan diikuti semua anak.

Dia berbagi tips tentang masalah ini. “Hal utama yang ia lakukan saat bangun pagi yaitu merapikan mainan yang berantakan agar ruang keluarga tidak menjadi tempat bermain”.

Baginya, ini bekerja dengan sangat baik sehingga dia tidak perlu menghabiskan waktu membersihkan mainan saat anak-anak tidur siang. Dan baru bisa bermain pada sore hari sesuai waktu yang telah disepakati.

3. Menjelaskan Situasi Anda Kepada Rekan Kerja

Anda harus jujur ​​dengan rekan kerja, bagaimana keadaan Anda. Katakan kepada mereka bahwa Anda juga harus memenuhi kebutuhan anak-anak selama bekerja di kantor. Jadi mereka bersiap untuk apa yang akan datang.

Brie mencontohkan, misalnya, saat ia hendak melakukan conference call. Brie tahu rekan kerja atau klien Anda bahwa anak Anda dapat masuk ke ruangan kapan saja, atau nongkrong di dalamnya.

Jadi, biarkan mereka mengerti bahwa Anda mungkin tiba-tiba harus berhenti bekerja dengan anak Anda dan kemudian kembali berbicara dengan rekan kerja Anda.

Agar Anda bisa membagi jadwal waktu luangnya dengan rekan kerja lainnya. “Yang terbaik dalam hal ini yaitu memutuskan bersama, waktu pertemuan virtual yang cocok untuk semua”.

Ini bisa berarti menjadwalkan rapat virtual yang lebih sering tetapi lebih santai, atau menjadwalkan lebih sedikit tetapi lebih lama rapat pada saat gangguan sangat minim, seperti waktu tidur siang untuk anak-anak.

4. Berkomunikasi dengan Anak

Kuncinya adalah mendiskusikan atau mengomunikasikan dengan anak apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan selama orang tua bekerja. Anda dapat memberitahunya kapan Anda harus fokus pada pekerjaan dan apa yang harus dia lakukan.

Misalnya, saat Anda sedang bekerja, anak Anda akan bermain sendiri atau bersama babysitter selama beberapa waktu.

Juga beri tahu dia kapan Anda bisa istirahat dan pastikan Anda berkomitmen penuh pada waktunya ketika Anda tidak fokus pada pekerjaan.

5. Tetapkan Prioritas

Menentukan kapan harus turun tangan secara langsung untuk mengasuh anak dan kapan harus fokus pada pekerjaan bisa jadi cukup sulit. Ketika tenggat waktu mendekat, Anda dapat mengalihkan prioritas untuk bekerja untuk sementara.

Tetapi jika anak tampaknya membutuhkan perhatian dan bantuan lebih dan pekerjaan masih dapat diselesaikan nanti, jadikan anak sebagai prioritas terlebih dahulu.

6. Manfaatkan Waktu Tidur Anak Anda Sebaik Mungkin

Waktu tidur siang anak dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin sesuai dengan situasi. Jika ada pekerjaan penting yang harus segera diselesaikan, waktu tidur anak bisa menjadi saat dimana orang tua bisa fokus bekerja.

Waktu ini juga bisa digunakan untuk hal lain, seperti beres-beres, memasak, atau tidur siang untuk mengisi ulang tenaga. Sesuaikan saja dengan kebutuhan.

7. Buat Rencana Harian

Selama bekerja dari rumah, seringkali Anda juga harus mengerjakan pekerjaan rumah tangga seperti memasak, atau menemani anak Anda belajar online.

Nah, dengan membuat jadwal harian ini, Anda bisa melakukan pekerjaan rumah, bekerja, dan istirahat kapan pun Anda mau. Dengan mengatur aktivitas dari rumah, Anda bisa lebih fokus dan produktif dalam bekerja.

8. Tetapkan Batasan untuk Anak-Anak

Selain memberi tahu rekan, penting juga bagi Anda untuk memahami anak-anak di rumah.

Untuk saat ini, Anda mungkin memberi mereka lebih banyak kebebasan untuk menjelajahi web atau bermain game untuk mengalihkan perhatian mereka saat Anda melakukan panggilan video. Namun, biarkan mereka mengerti bahwa ini hanya sementara.

Jika Anda tidak memiliki ruang kerja di rumah, Anda masih perlu memberi diri Anda ruang kerja. Gunakan kamar tidur, ruang tamu, atau ruang lain di mana Anda bisa menyendiri dan tidak terganggu.

Anda juga dapat menggunakan tanda jangan ganggu untuk memberi tahu anak Anda bahwa Anda serius tentang hal itu.

9. Istirahat

Bekerja dari rumah bukan tanpa stres. Anda secara alami ingin menyelesaikan pekerjaan seolah-olah mereka sedang bekerja dan berusaha untuk tetap fokus bahkan ketika anak-anak ada dan membutuhkan perhatian.

Ingat, Anda perlu menyisihkan waktu untuk istirahat. Ini sangat penting bagi Anda yang bekerja di rumah.

Situasi di rumah tentu berbeda dengan di kantor yang penuh dengan rekan kerja. Anda sesekali bercanda dan mengalihkan perhatian. Tentu saja, di rumah, Anda sepertinya dilarang bersosialisasi seperti biasanya.

Sebuah survei di AS membuktikan bahwa istirahat lebih sering diperlukan untuk membuat Anda merasa segar kembali. “Istirahat singkat ini sangat penting jika seseorang bekerja dari rumah”.

Gunakan waktu ini untuk mengambil camilan atau melihat apa yang sedang dilakukan anak-anak. Jika memungkinkan, Anda bisa melakukan relaksasi diri sejenak atau bahkan mandi air hangat.

Misalnya, jelaskan kepada rekan kerja bahwa Anda ingin istirahat 10 hingga 30 menit. Beri juga rekan kerja atau bawahan kesempatan untuk melakukan hal yang sama dengan Anda.

Baca Juga: Zoom Fatigue Kala WFH, Tandai Gejalanya

Komentar