Bagikan ke:

Menyusui adalah proses memberikan ASI (Air Susu Ibu) dari payudara ibu kepada bayi. Minum Asi pada bayi merupakan cara seorang ibu memberi makanan yang paling ideal dan terbaik bagi bayi baru lahir. ASI mengandung semua nutrisi yang dibutuhkan bayi untuk tumbuh dan berkembang dengan baik, termasuk protein, lemak, karbohidrat, vitamin, mineral, dan zat antibodi yang membantu melindungi bayi dari berbagai penyakit.

Menyusui pada anak juga memiliki banyak manfaat lainnya, termasuk membantu memperkuat ikatan antara ibu dan bayi, mempromosikan perkembangan otak yang sehat, dan membantu melindungi ibu dari risiko beberapa jenis kanker, seperti kanker payudara dan ovarium.

Selain itu, menyusui pada anak juga membantu memperkuat sistem kekebalan tubuh bayi dan melindunginya dari berbagai infeksi dan penyakit, termasuk diare, infeksi saluran pernapasan, dan infeksi telinga. Ini karena ASI mengandung zat antibodi yang membantu melindungi bayi dari berbagai bakteri dan virus.

Menyusui pada anak sebaiknya dimulai sejak awal kehidupan bayi, dalam waktu satu jam setelah kelahiran jika memungkinkan. Ibu sebaiknya sering-sering memberikan ASI pada bayi, sekitar 8-12 kali dalam sehari, terutama pada minggu-minggu pertama setelah kelahiran. Frekuensi ini dapat membantu membangun pasokan ASI ibu dan memberi bayi lebih banyak kesempatan untuk minum.

Namun, ada juga beberapa kondisi yang membuat ibu tidak dapat menyusui secara langsung, seperti komplikasi setelah persalinan atau kondisi medis tertentu. Dalam hal ini, ibu dapat memompa ASI dan memberikannya pada bayi melalui botol susu atau menggunakan alat bantu seperti cawan pengumpul susu. Penting untuk tetap memberikan ASI yang cukup untuk memenuhi kebutuhan bayi dan memastikan bayi mendapatkan manfaat kesehatan yang sama dari ASI.

Bayi yang mongok saat menyusu mungkin memiliki beberapa alasan, antara lain:

Kekurangan pasokan ASI

Jika bayi Anda merasa lapar tetapi tidak cukup ASI yang diproduksi, mereka mungkin akan mongok saat menyusu. Hal ini bisa terjadi jika produksi ASI tidak mencukupi permintaan bayi, atau jika ibu tidak sering menyusui atau memompa ASI dengan cukup frekuensi.

Teknik menyusui yang tidak tepat

Teknik menyusui yang salah dapat membuat bayi sulit untuk menyusu dengan efektif dan membuat mereka mongok saat menyusu. Menyusui yang benar harus memastikan seluruh puting dan aerola (daerah cokelat di sekitar puting) dimasukkan ke dalam mulut bayi untuk memungkinkan sedotan yang efektif.

Masalah pada mulut bayi

Beberapa bayi mungkin memiliki masalah pada mulutnya, seperti lidah terikat atau langit-langit keras, yang dapat membuat mereka kesulitan untuk menyusu dengan benar.

Infeksi saluran napas

Jika bayi Anda memiliki infeksi saluran napas atau hidung tersumbat, mereka mungkin akan kesulitan bernapas saat menyusu dan mongok saat menyusu.

Refluks

Bayi dengan refluks asam dapat merasa tidak nyaman saat menyusu dan mongok karena asam lambung yang naik ke kerongkongan mereka.

Jika bayi Anda mongok saat menyusu, cobalah memperbaiki teknik menyusui Anda atau konsultasikan dengan dokter anak Anda untuk mengetahui penyebab yang mungkin dan langkah-langkah yang harus diambil untuk membantu bayi Anda menyusu dengan nyaman dan efektif.

Berikut adalah beberapa tips yang bisa membantu bayi untuk minum ASI lebih banyak:

Pastikan teknik menyusui yang tepat

Pastikan Anda dan bayi Anda menggunakan teknik menyusui yang benar. Bayi harus memasukkan seluruh puting dan aerola (daerah cokelat di sekitar puting) ke dalam mulutnya. Tujuannya untuk memastikan sedotan yang efektif dan mengurangi risiko nyeri pada puting.’Pastikan Anda dan bayi Anda menggunakan teknik menyusui yang benar. Bayi harus memasukkan seluruh puting dan aerola (daerah cokelat di sekitar puting) ke dalam mulutnya. Tujuannya untuk memastikan sedotan yang efektif dan mengurangi risiko nyeri pada puting.

Sering menyusui

Usahakan untuk sering menyusui, sekitar 8-12 kali dalam sehari, terutama pada minggu-minggu pertama setelah kelahiran. Ini akan membantu membangun pasokan ASI Anda dan memberi bayi Anda lebih banyak kesempatan untuk minum.

Perhatikan tanda-tanda lapar

Belajar mengenali tanda-tanda lapar pada bayi, seperti menggeliat, menghisap jari atau tangannya, dan menangis. Segera berikan ASI ketika Anda melihat tanda-tanda lapar ini.

Pastikan bayi sehat

Bayi yang sakit mungkin tidak mau minum ASI dengan banyak. Pastikan bayi Anda dalam kondisi sehat dan periksakan ke dokter jika Anda merasa khawatir tentang kesehatannya.

Hindari memberikan susu formula atau makanan padat terlalu dini

Memberikan susu formula atau makanan padat terlalu dini dapat mengurangi frekuensi menyusui dan mempengaruhi produksi ASI Anda.

Pertimbangkan untuk menggunakan breast pump

Jika bayi Anda tidak mau menyusu, cobalah menggunakan breast pump untuk memompa ASI Anda. Ini bisa membantu meningkatkan pasokan ASI Anda dan juga memungkinkan pasangan atau pengasuh untuk memberi makan bayi Anda.

Tetap santai

Stres dapat mempengaruhi produksi ASI Anda. Cobalah untuk tetap santai dan tenang saat memberi makan bayi Anda. Serta cari dukungan dari pasangan, keluarga, atau teman jika Anda merasa khawatir tentang produksi ASI Anda.

Baca Juga : Gerakan Yoga untuk Ibu Hamil, Begini Tips dan Manfaatnya

Komentar