Bagikan ke:

Bagi orang dewasa, kecanduan ini dapat menghambat produktivitas dan mengganggu jam kerja. Sementara pada anak-anak, proses tumbuh kembangnya akan terganggu dan berpotensi menimbulkan berbagai macam masalah kesehatan pada fisik dan mentalnya. Bahkan kita merasa kesulitan untuk mengatasi anak yang kecanduan HP.

Gawai memang bisa membuat anak anteng bermain tanpa mengganggu aktivitas orang tua di rumah. Akan tetapi, jika dibiarkan begitu saja tanpa pengawasan, anak-anak dapat terkontaminasi efek negatif yang bisa jadi membahayakan untuk dirinya sendiri dan orang-orang di sekitarnya.

Contoh dari efek negatif gawai bagi anak-anak yang paling mudah ditemukan adalah mereka menjadi kesulitan untuk bersosialisasi dengan teman-temannya karena menganggap gawai lebih menarik.

Hal ini tentu dapat berakibat buruk pada kehidupannya di masa depan saat mereka harus bertemu dengan orang-orang baru di lingkungan yang baru. Untuk mencegah hal ini terjadi, Anda harus mengetahui bagaimana cara mengatasi anak kecanduan hp yang bisa dilakukan secepatnya.

Bagaimana cara mengatasi anak kecanduan hp?

Tingkatkan aktivitas bermain anak

Seorang peneliti di Harvard Medical School yang juga penulis buku “The Big Disconnect: Protecting Childhood and Family Relationship in The Digital Age,” Catherine Steiner Adair pernah memberikan tips untuk mengasuh anak di era digital seperti sekarang.

Dia mengatakan bahwa anak harus punya waktu bermain dan belajar lebih banyak dari waktu untuk bermain gawai. Tujuannya agar anak dapat dijauhkan dari layar ponsel serta mendukung kesehatan mereka.

Berikan contoh yang baik

Anak-anak belajar dengan cara melihat dan meniru dari orang-orang di sekitarnya, terutama orang tua mereka. Jadi jika Anda lebih sering bermain gawai daripada bermain bersama anak, kemungkinan besar mereka akan mengikuti kebiasaan ini.

Dengan kata lain, Anda harus menjadi contoh yang baik jika tidak ingin si kecil sibuk dengan gawainya sendiri. Di samping itu, coba atur waktu penggunaan gawai dengan bijak sebab teknologi ini, tidak bisa dipungkiri, memang dibutuhkan oleh anak-anak.

Yang jelas, apabila Anda masih terlalu sering melihat layar sebaiknya hindari melarang anak Anda mengikutinya karena larangan tersebut tidak akan berhasil sama sekali.

Atur waktu sebaik mungkin

Banyak orang tua yang setuju bahwa gawai memang asisten yang baik dalam mengasuh anak, apalagi jika Anda sendiri sedang disibukkan oleh pekerjaan atau urusan rumah tangga.

Namun hal ini tidak bisa dibenarkan begitu saja, sebab orang tua jaman dulu terbukti dapat menyelesaikan pekerjaannya dengan baik sambil mengasuh anak. Padahal jaman dulu, teknologi gawai masih belum maju seperti sekarang.

Bisa jadi, mereka memang pandai mengatur waktu antara mengurus pekerjaan dengan mengasuh anak. Selain itu, jika diperhatikan kembali, anak-anak kecil di masa lalu seringkali membantu pekerjaan rumah tangga yang dilakukan orang tuanya.

Kegiatan seperti ini dapat meringankan beban pekerjaan sekaligus melatih anak untuk menjadi mandiri. Singkatnya, coba terapkan gaya asuh orang tua jaman dulu jika Anda ingin menjauhkan anak-anak dari gawainya.

Tetap dampingi anak saat menggunakan gawai

Gawai tidak selalu memberikan dampak negatif pada anak-anak. Saat ini, perkembangan teknologi sudah berjalan dengan sangat cepat. Dalam waktu dua tahun, virtual meeting menjadi trend baru yang muncul saat pandemi covid-19 melanda seluruh dunia.

Proses belajar mengajar pun dilakukan secara virtual melalui gawai dengan bantuan internet. Para siswa tetap dapat mendapatkan pelajaran meskipun tidak datang ke sekolah.

Namun jauh lebih baik lagi jika Anda mendampingi anak saat belajar online untuk menghindari kemungkinan mereka jadi kecanduan gawai.

Memanfaatkan jasa pengasuh

Dari segi harga, jasa pengasuh memang terbilang mahal bayarannya. Namun jika Anda termasuk orang tua yang tidak punya banyak waktu untuk bersama anak-anak, sebaiknya pertimbangkan kembali pilihan ini.

Biar bagaimanapun anak-anak yang diasuh oleh manusia jauh lebih baik daripada harus diasuh oleh layar ponsel. Pastikan Anda membuat aturan yang ketat untuk dijalankan oleh pengasuh tersebut agar si kecil tetap terhindar dari kecanduan gawai.

Sebagai contoh, Anda bisa meminta pengasuh tersebut untuk bermain dengan anak secara langsung. Saat anak tantrum, jangan biarkan mereka menggunakan hp untuk menenangkan si kecil.

Untuk berjaga-jaga dari hal yang tidak diinginkan, Anda juga bisa memasang CCTV sehingga aktivitas si kecil dan pengasuh bisa Anda pantau dari mana saja.

Jangan letakkan gawai sembarangan

Anak-anak bisa saja tertarik saat melihat hp Anda tergeletak di mana saja. Bahkan besar kemungkinan mereka akan mencoba memainkannya, meskipun harus merengek terlebih dulu.

Karena itu sebaiknya jangan letakkan hp Anda sembarangan agar anak tidak selalu ingat dengan gawainya. Pastikan juga kamar tidur si kecil bebas dari alat-alat ini. Jika dia memang harus menggunakan gawai untuk urusan sekolah, jangan lupa awasi serta batasi penggunaannya.

Salah satu caranya adalah dengan memberikan batas waktu penggunaan dan memblokir aplikasi atau website yang tidak ada hubungannya dengan kebutuhan sekolah. Dengan begitu, anak hanya akan fokus pada tugas sekolah saja.

Perbanyak aktivitas bersama dengan anak

Anda juga bisa memperbanyak aktivitas bersama dengan anak, baik di dalam maupun di luar rumah. Kegiatan yang dilakukan bersama-sama ini cukup ampuh untuk membuat anak lupa dengan ponselnya.

Sebagai contoh, Anda bisa mengajak mereka lari pagi atau jalan kaki saat libur, mengunjungi rumah saudara, memasak bersama-sama, atau kegiatan lain yang bisa membuat si kecil kembali aktif.

Buatlah catatan untuk kegiatan-kegiatan tersebut lalu susun jadwal setiap harinya. Hal ini dapat membantu Anda untuk menemukan ide kegiatan yang lebih menarik sehingga anak tidak akan merasa bosan.

Tegas dan konsisten

Proses menjauhkan anak-anak dari gawai kesayangan mereka pasti akan banyak hambatan, salah satunya adalah tantrum. Ini adalah kondisi yang sulit dihadapi oleh semua orang tua, namun Anda harus bisa tegas dan konsisten untuk menerapkan aturan yang sudah dibuat sebelumnya.

Jika Anda merasa iba saat mendengar si kecil menangis, ingat kembali apa tujuan awal Anda mengatasi anak kecanduan hp. Dan ingat juga apa dampak negatif yang akan mereka rasakan di masa depannya.

Anda harus yakin bahwa tantrum ini hanya berlangsung sementara saja, setelah anak mulai terbiasa tanpa gawai mereka akan jadi lebih ceria lagi.

Konsultasi dengan dokter atau psikolog anak

Jika semua langkah di atas sudah Anda lakukan dan tidak dapat memberikan efek yang maksimal, coba lakukan konsultasi dengan dokter atau psikolog anak. Terlebih jika si kecil menjadi cemas, stres, bahkan depresi.

Diskusikan kondisi yang Anda hadapi dan mintalah saran pengasuhan yang tepat untuk mengatasinya.

Baca Juga : Channel Youtube Untuk Anak-Anak yang Edukatif dan Menyenangkan

Komentar