Bagikan ke:

Love bombing adalah taktik yang digunakan oleh seseorang atau kelompok untuk memanipulasi orang lain dengan memberikan perhatian dan pujian yang berlebihan pada tahap awal suatu hubungan. Tujuannya adalah untuk membuat korban merasa sangat disukai dan diinginkan, sehingga mereka merasa sulit untuk menolak atau mempertanyakan motif atau perilaku pelakunya.

Biasanya terjadi dalam hubungan romantis, tetapi juga dapat terjadi dalam hubungan persahabatan atau kelompok. Pelaku dapat menggunakan komunikasi intens, sering mengirim pesan atau telepon, memberikan hadiah dan perhatian yang berlebihan, dan menciptakan suasana yang terasa sangat romantis atau intim.

Namun, setelah korban terjerat, pelaku sering kali mengubah sikap mereka. Mereka mungkin menjadi manipulatif, mengabaikan kebutuhan korban, atau bahkan mengeksploitasi mereka secara finansial atau emosional. Dalam beberapa kasus, love bombing dapat menjadi bentuk pelecehan atau kekerasan dalam hubungan.

Ciri CIri Love Bombing

Berikut adalah beberapa ciri-ciri yang perlu diwaspadai:

Pujian Berlebihan

Pelaku cenderung memberikan pujian dan perhatian yang berlebihan pada tahap awal hubungan, bahkan untuk hal-hal kecil. Mereka mungkin berbicara dengan nada manis dan mengatakan hal-hal yang tidak realistis atau terlalu bagus untuk menjadi kenyataan.

Komunikasi Intensif

Menghubungi korban secara terus-menerus, dengan pesan teks, panggilan telepon, atau email. Mereka mungkin ingin terus mengobrol atau berkumpul, dan bisa jadi menjadi cemburu atau curiga jika korban tidak merespons dengan cepat.

Perhatian yang Dominan

Pelaku cenderung mengambil kendali dalam hubungan, mengabaikan kebutuhan atau keinginan korban. Mereka mungkin memilih aktivitas yang ingin dilakukan atau menentukan kapan dan di mana korban harus bertemu, dan sulit untuk mendiskusikan alternatif.

Hadiah atau Kepentingan Material

Mungkin memberikan hadiah atau keuntungan material pada korban, seperti uang, hadiah, atau keuntungan lainnya. Hal ini dapat membuat korban merasa terikat dan sulit untuk menolak permintaan pelaku love bombing.

Kesamaan dalam Selera

Cenderung menunjukkan minat dan kesukaan yang sama dengan korban. Mereka mungkin berpura-pura menjadi orang yang korban cari dan memiliki hobi yang sama, meskipun tidak selalu memiliki minat yang sama.

Jika Anda merasa dicurangi dalam hubungan, maka perlu waspada dan sebaiknya mencari bantuan. Ingatlah bahwa love bombing dapat menjadi taktik manipulatif dan berbahaya yang harus dihindari.

Bahaya Love Bombing

Hal ini memiliki potensi bahaya yang serius, terutama jika taktik tersebut digunakan dengan tujuan manipulatif atau abusif. Beberapa bahayanya adalah sebagai berikut:

Menipu Korban

Pelaku love bombing mungkin hanya mencari kepuasan jangka pendek dan tidak memiliki niat untuk menjalin hubungan yang sehat atau jangka panjang. Mereka bisa saja berpura-pura mencintai korban hanya untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan, seperti uang, seks, atau pengaruh.

Menyebabkan Ketergantungan

Love bombing dapat membuat korban merasa sangat bergantung pada pelaku, terutama jika mereka tidak memiliki sumber dukungan yang lain. Ketika hubungan tersebut berakhir atau pelaku berubah perilaku, korban mungkin merasa kesepian, putus asa, dan sulit untuk pulih.

Menimbulkan Trauma

Jika pelaku love bombing memutuskan hubungan dengan cara yang kasar atau agresif, korban mungkin mengalami trauma emosional yang serius. Mereka mungkin merasa terluka, dikhianati, atau dicurangi, dan sulit untuk membangun kembali rasa percaya diri dan rasa percaya pada orang lain.

Menyebabkan Pelecehan dan Kekerasan

Love bombing juga dapat menjadi bentuk awal dari kekerasan dalam hubungan. Pelaku dapat mengambil keuntungan dari rasa percaya diri korban yang mereka bangun untuk memaksakan kehendak atau melakukan kekerasan fisik atau emosional.

Oleh karena itu, penting bagi individu untuk berhati-hati dan mengenali tanda-tanda love bombing, dan jika perlu mengambil langkah-langkah untuk melindungi diri mereka sendiri. Jika Anda mengalami love bombing atau merasa tidak aman dalam suatu hubungan, sebaiknya segera mencari bantuan dari sumber dukungan yang dapat dipercaya.

Baca Juga : Apa Itu Mental Illness dan Jenis Gangguannya?

Komentar