Pada tanggal 5 April 2022 kemarin, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan bahwa penyakit hepatitis akut misterius telah menyerang banyak anak-anak usia 11 bulan sampai 5 tahun dari berbagai negara. Penyebab pastinya masih belum diketahui sampai saat ini dan WHO sudah menetapkannya sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB) sejak 15 April 2022.
Di Indonesia sendiri sudah ditemukan tiga kasus kematian anak yang diduga disebabkan oleh hepatitis akut tersebut. Pihak Kementerian Kesehatan Republik Indonesia pun telah menghimbau masyarakat untuk mewaspadai penyakit ini melalui Surat Edaran resmi yang dikeluarkan pada tanggal 27 April 2022.
Untuk itu, Anda perlu mengenali penyakit hepatitis akut misterius ini lebih jauh lagi sebagai upaya pencegahan awal. Apalagi, penyakit ini menyerang anak-anak yang sistem imun tubuh nya belum tumbuh dengan baik.
Hepatitis akut misterius
Hepatitis merupakan peradangan hati yang diakibatkan oleh gangguan autoimun, infeksi, alkohol, obat-obatan, kelainan genetik tertentu, sampai bahan-bahan kimia. Penyakit ini dapat muncul secara tiba-tiba kemudian hilang begitu saja (akut). Namun dalam beberapa kasus, bisa juga menjadi penyakit jangka panjang yang dapat memicu kerusakan hati (kronis).
Kasus hepatitis akut misterius ini menyerang anak-anak dengan kondisi kesehatan yang baik secara mendadak lalu menimbulkan gejala yang parah. Dikatakan “misterius” karena penyakit ini dianggap berbeda dari jenis hepatitis yang sudah ada sebelumnya.
Menurut hasil dari pemeriksaan laboratorium yang dilakukan pada sejumlah anak-anak di luar negeri, penyakit ini tidak termasuk ke dalam hepatitis A, B, C, D, dan E. Yang lebih parah, hepatitis jenis baru ini dapat menimbulkan kerusakan hati.
Di luar hasil laboratorium tersebut, ditemukan juga infeksi adenovirus namun dengan gejala hepatitis. Oleh sebab itu, baik WHO atau pakar kesehatan terus memberikan perhatian khusus pada kasus ini.
Gejala dan ciri-ciri hepatitis akut misterius
Kurang lebih ada 10 kasus Hepatitis Akut yang Tidak Diketahui Etiologinya (Acute Hepatitis of Unknown Aetiology) terjadi di Inggris Raya. Kasus tersebut menyerang anak-anak dengan usia 11 bulan sampai 5 tahun sejak bulan Januari sampai Maret 2022 di Skotlandia Tengah.
Di Indonesia, kasus ini telah menyebabkan tiga orang anak meninggal dunia. Untuk itu, Anda perlu mengenali gejala serta ciri-ciri hepatitis akut misterius berikut ini:
- Gejala kuning
- Muntah-muntah
- Sakit perut
- Buang air besar berwarna pucat
- Diare mendadak
- Buang air kecil berwarna teh tua
- Penurunan kesadaran
- Kejang
Penyebab hepatitis akut misterius
Sampai saat ini, penyebab hepatitis akut misterius masih belum diketahui secara pasti. Akan tetapi ada beberapa dugaan yang mengarah kepada penularan melalui saluran pernapasan serta saluran pencernaan.
Bahkan pada beberapa kasus, dugaannya mengerucut pada virus-virus tertentu, diantaranya SARS-CoV-2, EBV atau Epstein-Barr Virus, dan adenovirus tipe 41. Disamping itu, tidak ditemukan penyebab virus hepatitis A, B, C, D, dan E pada kasus yang terjadi baru-baru ini.
Kemudian berdasarkan hasil tes laboratorium, sekitar 74 kasus hepatitis akut misterius disebabkan oleh adenovirus tipe 41. 20 kasus lainnya dilaporkan disebabkan oleh virus SARS-CoV-2 dan 19 kasus terdeteksi ko-infeksi SARS-CoV-2 serta adenovirus.
Untuk memecahkan misteri penyebab penyakit ini, para pakar kesehatan masih terus melakukan penelitian. Beberapa diantaranya meneliti kemungkinan adanya jenis adenovirus yang baru atau infeksi adenovirus yang dibarengi dengan faktor risiko lain.
Anjuran Kementerian Kesehatan RI tentang hepatitis akut misterius
Untuk merespon laporan dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada bulan April lalu, Kementrian Kesehatan RI telah memberikan anjuran bagi masyarakat melalui Surat Edaran (SE) Nomor HK.02.02/C/2515/2022. Berikut ini 4 anjuran tersebut:
Waspadai gejala awal
Penyakit hepatitis akut misterius biasanya ditandai dengan beberapa gejala awal, yaitu gejala saluran cerna (mual, sakit perut, muntah, diare) yang diikuti dengan demam ringan.
Periksa jika ditemukan gejala pada anak
Jika Anda menemukan adanya gejala awal pada anak-anak di rumah, sebaiknya segera bawa ke fasilitas kesehatan terdekat untuk mendapatkan perawatan secepatnya. Namun ingat juga, Anda tidak perlu terlalu panik dan tetap tenang.
Jangan tunggu ada gejala lanjutan
Selain itu, sebaiknya jangan tunggu adanya gejala lanjutan pada anak baru memeriksakan kondisi kesehatan mereka. Dengan begitu, dokter dapat melakukan tindakan yang diperlukan secepatnya sebelum keadaan si kecil semakin memburuk.
Segera bawa ke ICU jika kesadaran anak menurun
Jika kesadaran si kecil terus menurun, segera bawa ke ICU anak secepatnya. Saat ini pemerintah telah menghimbau fasilitas kesehatan serta tenaga kesehatan untuk menerapkan pencegahan serta pengendalian infeksi virus.
Pengobatan pertama pada hepatitis akut misterius
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, gejala awal hepatitis akut misterius ini biasanya terjadi pada saluran pencernaan atau warna kuning di mata serta badan anak. Untuk pertolongan pertama, Anda dapat memberikan obat penurun demam yang dijual bebas (paracetamol) atau obat anti muntah.
Jika anak cukup sering muntah, sebaiknya terus berikan cairan agar si kecil tidak dehidrasi. Sebab saat muntah atau diare, tubuh membuang banyak cairan dan lebih mudah merasa dehidrasi.
Bila gejala seperti muntah dan diare membaik dilakukan pertolongan pertama, kemungkinan besar, si kecil hanya menderita diare biasa. Diare merupakan penyakit yang umum terjadi pada anak-anak, setidaknya sebanyak 2-3 kali dalam satu tahun.
Cara mencegah hepatitis akut misterius
Selain pengobatan, pencegahan penyebaran virus hepatitis juga sangat penting untuk Anda lakukan. Dengan begitu, penyakit ini tidak akan menjadi pandemi berikutnya yang dapat mengganggu aktivitas anak.
Sebagian kasus hepatitis akut misterius yang terjadi saat ini disebabkan oleh adenovirus yang dapat menyebar lewat tetesan pernapasan, benda-benda, serta kontak pribadi. Untuk itu, pihak Kementerian Kesehatan RI menghimbau masyarakat agar berhati-hati dan melakukan tindakan pencegahan berikut ini:
- Memasak makanan sampai matang dan bersih sebelum dikonsumsi
- Tidak bergantian alat makan
- Mencuci tangan dengan sabun
- Minum air bersih yang matang sempurna
- Selalu hindari kontak langsung dengan orang yang sakit
- Patuhi protokol kesehatan
- Buang popok sekali pakai pada tempatnya
Apakah anak yang sudah vaksin hepatitis masih bisa tertular penyakit hepatitis akut misterius ini?
Di Indonesia pemberian vaksin hepatitis pada anak-anak sudah dilakukan secara rutin. Namun, melansir dari detik.com, Ketua Unik Kerja Koordinasi Gastro-Hepatologi IDAI, Dr. dr. Muzal Kadim, SpA(K), mengatakan bahwa vaksin tersebut hanya melindungi anak dari virus hepatitis A serta B.
Sementara itu, pada penyakit hepatitis akut yang terjadi saat ini tidak ditemukan adanya virus hepatitis A, B, C, D, dan E. Oleh sebab itu vaksinnya masih belum diketahui sampai saat ini. Artinya, anak-anak yang sudah mendapatkan vaksin hepatitis masih bisa tertular oleh penyakit hepatitis misterius ini.
Baca Juga :Waspada Diabetes pada Anak