Senangnya kita sebagai orang tua apabila anak sehat, lincah, dan selalu penasaran dengan hal-hal baru di lingkungan sekitar. Namun, tahukah Anda sebagai orang tua bahwa kecerdasan seorang anak juga perlu diperhatikan karena hal tersebut bisa memicu anak untuk terus kreatif dan produktif. Tapi, dari mana kecerdasan anak tersebut bisa muncul? Pada dasarnya kecerdasan anak itu dipengaruhi oleh Intelectual Quotient (IQ) yang pada akhirnya anak tersebut bisa berlogika, belajar sesuatu yang baru, memecahkan sebuah masalah dan memutuskan keputusan yang baik ketika menghadapi sebuah masalah.
Namun, baik itu kecerdasan maupun tingkat IQ seorang anak tetap saja harus ada peran orang tua di dalamnya. Peran orang tua ini akan membentuk karakter anak di lingkungan keluarga. Hubungan antara kedua orang tua, pola pengasuhan kepada anak dan keharmonisan di dalam keluarga menjadi faktor penting dalam memengaruhi kecerdasan anak dan juga tingkat IQ anak tersebut.
Selama ini banyak perdebatan di mana tingkat kecerdasan anak dipengaruhi oleh genetik orang tua bukan dari faktor eksternal. Pernyataan tersebut ada benarnya. Namun untuk menunjang kecerdasan menjadi meningkat, tidak hanya berdasar pada genetic saja. Melainkan peran asuh dari orang tua yang optimal dan interaksi anak dengan orang tua yang komunikatif. Sehingga orang tua tahu apa yang anak lakukan dan ingin kembangkan. Serta dari sisi anak juga tahu bahwa orang tuanya perhatian dan mau memberikan ruang untuk mereka berdiskusi banyak hal. Lalu, apa saja yang harus dilakukan orang tua agar kecerdasan anak meningkat dengan baik?
Orang tua harus mulai membangun interaksi yang baik dengan anak
Hal ini mungkin terlihat sepele. Ada yang mengatakan, “interaksi kan tinggal ngobrol saja seperti orang pada umumnya, ngapain dibuat ribet sih.” Nah, ini bisa menjadi pelajaran kita semua sebagai orang tua. Tidak semua interaksi melalui komunikasi akan membuat anak kita nyaman. Hal ini karena setiap anak memiliki karakter yang berbeda-beda dan yang memahami Anda sebagai orang tua. Interaksi di sini adalah komunikasi yang intens dengan anak dan ajak mereka untuk selalu terbuka. Perilaku berbohong yang terjadi di kehidupan anak salah satunya adalah karena orang tua hanya membuat aturan yang mengekang, tanpa adanya komunikasi yang membuat sang anak nyaman. Di sini, usahakan peran Anda sebagai orang tua adalah sebagai teman main anak juga. Tidak ada jarak antara anak dan orang tua, sehingga anak akan apa adanya kepada orang tua. Gerak-gerik yang terjadi selama anak melakukan sesuatu juga akan terlihat ketika komunikasi terjaga.
Jangan lupa untuk mengajak main bersama. Walaupun interaksi melalui komunikasi ada, tapi bermain bersama juga penting. Karena hal ini akan merangsang saraf motorik anak dalam meningkatkan kecerdasan. Seperti bermain tebak-tebakan, bongkar pasang, atau bisa dilatih bermain catur sejak dini malah lebih bagus. Namun, Kembali lagi bahwa Anda di sini adalah teman bermain mereka. Sehingga dengarkanlah apa yang dia katakan dan ajak diskusi untuk menemukan solusi.
Sering-seringlah untuk membacakan buku cerita untuk anak
Anak di masa pertumbuhan dan perkembangan terutama di masa balita daya tangkapnya masih sangat bagus sekali. Rasa ingin tahu dan eksplorasikan juga sangat tajam. Oleh karena itu, ajaklah anak Anda untuk berimajinasi, karena hal ini untuk mengembangkan pola pikir anak dalam berkreasi dan lebih kreatif. Salah satu caranya adalah dengan membacakan sebuah buku cerita atau buku dongeng fiksi. Terkesan seperti bualan untuk orang dewasa.
Namun, untuk anak kecil yang sedang dalam masa pertumbuhan, ini justru menjadi sebuah alat untuk mereka mengembangkan pola pikir. Mereka akan punya sebuah pemikiran sendiri tentang bagaimana mereka membayangkan sebuah situasi yang ada di dalam cerita tersebut. Maka tidak heran, jika semisal anak Anda perempuan, kemudian mereka sering mendengarkan cerita fiksi dan kemudian mereka punya boneka. Ketika tiba masanya dia bermain dengan boneka akan mempraktikan seolah-olah dia berada dalam cerita tersebut bahkan, sampai mengajak interkasi kepada boneka-boneka tersebut.
Selain itu, buku dongeng yang isinya interaktif penuh dengan gambar dan warna bisa mengajarkan anak untuk mengetahui jenis-jenis warna, mengenali kosakata baru, dan jenis-jenis benda yang bisa dikenali di dunia nyata.
Baca Juga : Perkembangan Emosi Anak, Cara Mendidik Anak Agar Tidak Mudah Menyerah
Jangan lupa memberikan pujian terhadap hasil kerja si kecil
Anak-anak yang gila akan eksplorasi dan ingin tahu perihal sesuatu yang baru dan dirasa unik pastinya mereka ingin melakukan sesuatu untuk mengetahui apa sebenarnya hal unik tersebut. Untuk mendapatkannya, pastinya mereka akan melakukan berbagai macam hal sehingga bisa mengetahuinya. Anggap saja, Anda membelikan mainan bongkar pasang untuk anak. Di dalam mainan tersebut sudah ada contoh bentuk-bentuk yang ingin disusun. Tanpa Anda bantu, anak sudah merasa penasaran dan ingin langsung memainkannya. Di situ sudah terlihat anak tersebut mau berusaha mencapai hal yang diinginkan yaitu menyusun mainan bongkar pasang agar bentuknya sesuai dengan yang ada di gambar. Ketika anak sudah mulai merangkai, Anda sebagai orang tua jangan hanya fokus kepada hasil dari kerja keras anak tersebut, tetapi dari kerja kerasnya menyusun mainan bongkar pasang tersebut ada baiknya Anda memberikan sebuah pujian yang bagus.
Pujian yang orang tua ucapkan ketika anak mau berusaha mendapatkan sesuatu akan memberikan rangsangan emosional yang menciptakan sebuah semangat. Dengan ini artinya si anak tahu bahwa orang tuanya bangga dan yang dilakukan itu sudah mendekati benar. Sehingga, anak tidak takut untuk melakukan eksplorasi lebih dalam.
Jangan lupa untuk memberikan pelukan kepada anak
Sebuah tanda keharmonisan merupakan bagian yang penting dalam tumbuh kembang anak adalah benar. Memberi anak sebuah pelukan merupakan sebuah ekspresi kasih sayang yang berarti untuk Anda. Anak akan merasa sangat disayang dan dilindungi oleh orang tuanya. Berdasarkan dari hasil riset yang dilakukan oleh Ahli Tumbuh Kembang Anak, melakukan kegiatan memeluk atau menggendong anak adalah salah satu bagian dari stimulasi emosional anak, kemampuan fisik anak menjadi lebih kuat, dan juga tingkat kecerdasan anak yang bisa menngkat.
Beberapa cara di atas bisa Anda terapkan di rumah dan jangan lupa untuk selalu memantau perkembangan buah hati Anda. Untuk Anda yang masih memiliki anak di bawah dua tahun, ada baiknya memberikan ASI eksklusif karena akan menunjang perkembangan otak anak dan kesehatan anak. Jika sudah ada masanya di mana anak boleh makan makanan yang padat, berikanlah makanan yang bergizi, kaya protein & nutrisi.