Quarter life crisis adalah suatu istilah dalam menggambarkan suatu fase dalam kehidupan. Yang mana orang menjadi sering merasa ragu, khawatir, dan bertanya arah hidupnya.
Istilahnya quarter life crisis kerap kali menjangkit banyak orang yang berusia mulai umur 20-an. Menurut pakar, laki-laki maupun perempuan di usia tersebut sering mengalami krisis.
Gejala yang kerap mereka rasa semacam merasakan rasa palsu yang mengganggu. Mereka menginjak masa dewasa namun kerap merasa seperti anak-anak.
Sehingga seringkali ingin banyak mencoba berbagai hal, seperti ganti pekerjaan, pasangan, dan sebagainya. Hal tersebut terjadi sebagai wujud ingin tahu siapa diri mereka. Serta mencocokkan diri dengan dunia.
Quarter life crisis adalah fase menjaga kesehatan mental untuk tetap terjaga dengan baik. Pasalnya istilah quarter life crisis tersebut mengganggu jiwa seseorang.
Tanda Quarter Life Crisis
Gejala dari quarter life crisis adalah banyak sekali. Jadi, apabila orang merasa seperti berikut, bisa saja merupakan tanda/gejala quarter life crisis. Berikut tanda/gejala quarter life crisis yang kerap orang umur 20an alami.
1. Terjebak dalam Pilihan Hidup
Setiap orang kana berhadapan dengan berbagai hal dalam hidupnya. Tidak hanya hal baik tapi juga hal buruk, bahkan rumit sekalipun. Misalnya pilihan yang sering orang hadapi setiap harinya.
Apakah hari ini makan siang atau langsung makan sore? Apakah nanti mandi atau tidak? Hal tersebut merupakan pilihan sederhana yang tidak memusingkan.
Lantas bagaimana jika hal tersebut menyangkut pilihan kehidupan? Bahkan hal tersebut bisa bikin stres. Seperti memilih jodoh, memilih pekerjaan, tempat menimba ilmu, dan banyak lagi.
Berbagai hasil pilihan rumit itu dapat mengubah kehidupan seseorang dengan banyak resikonya. Dari sinilah banyak yang merasa tertekan dengan pilihan mereka, merasa salah, dan sebagainya.
2. Keinginan untuk Mengubah Hidup
Rasa ingin mengubah kehidupan yang saat itu orang rasakan. Seringkali beberapa orang yang merasa kesulitan dengan keadaannya saat itu merasakan hal ini.
Dan saat itu pula orang akan merasa bahwa dirinya mampu merubah hidupnya. Bahkan bisa menjadikannya menjadi lebih baik.
3. Menjajal Hal Baru atau Bergerak dari Zona Nyaman
Tanda lain dari quarter life crisis adalah rasa ingin mencoba hal baru/ingin bergerak dari zonanya. Sehingga seringkali ingin resign dari pekerjaan dan mencari hal baru.
Bahkan tidak hanya tentang pekerjaan, namun juga tentang hal lainnya. Seperti hubungan yang tidak mau bertahan dengan hubungan yang hanya buang-buang waktu.
4. Mulai Menjalani Hidup Baru
Setelah memutuskan untuk keluar dari zonanya, orang akan memulai kembali kehidupan yang baru. Mulai dari pekerjaan, cita-cita, hobi, dan sebagainya.
Gejala tersebut membuat seseorang untuk menjalani kehidupan barunya sesuai apa yang mereka inginkan. Meski tidak menjanjikan hal mulus, tapi semua yang berjalan sesuai keinginan lebih menggairahkan.
Memulai kehidupan baru bisa mulai dengan menjajal mendirikan bisnis. Bisa membuat digital marketing yang lebih baik untuk menyasar pasar lebih luas. Maxsol, bisa bantu mewujudkan perkembangan bisnis lebih maju.
5. Bikin Komitmen Baru
Pada tahap ini, komitmen baru yang sesuai dengan keinginan adalah hal yang sejalan. Sehingga lebih bertanggung jawab terhadap pilihannya.
Hal ini banyak bikin orang merasakan stres akibat krisis yang mereka alami. Namun percaya saja, bahwa semua orang bisa melewati masa ini. Terus kembangkan potensi dan percaya, semua akan berhasil.
Dampak Quarter Life Crisis
Sebenarnya quarter life crisis sendiri berkaitan dengan gejala kewarasan jiwa. Jadi, jika seseorang mengalami hal tersebut dan tidak terselesaikan bisa saja terkena dampaknya.
Dampak quarter life crisis adalah menyangkut hal tentang kejiwaan. Apa saja? Berikut ulasan terkait beberapa dampaknya.
1. Turunnya Kepercayaan Diri
Kebanyakan seseorang mengukur pencapaian mereka atas orang lain dan tidak bisa sempurna. Hal ini membuat hal semacam itu bisa menurunkan kepercayaan dirinya.
Padahal keberhasilan bukan karena tidak bisa. Setiap orang memiliki pencapaiannya masing-masing. Jadi, jangan terlalu fokus dengan pencapaian orang lain.
2. Rasa Khawatir Berlebihan dan Cemas
Seringkali quarter life crisis menyebabkan efek stres ketika tekanan yang ada berlebihan. Kegelisahan yang mengganggu psikis seseorang dengan berlebihan akan membuatnya jadi cemas dan khawatir.
Rasa tersebut muncul bisa juga karena rasa terus membandingkan dengan diri yang belum sukses. Jika tak bisa mengelola kecemasan dan kekhawatiran orang akan jadi gelisah.
3. Rasa Kesepian
Seringkali orang-orang di usia 20an ke atas menuju 30an akan merasa sepi. Mereka merasakan orang-orang yang benar-benar mereka percayai mulai berkurang. Bahkan teman-teman mereka mulai hilang.
Sebab mereka berada di situasi yang sudah tidak sama lagi, alias situasi baru. Lingkar sosial yang semakin mengerucut sebab semua sibuk dengan dunianya masing-masing. Hal ini dapat membuat kesepian.
4. Demotivasi
Dengan kondisi krisis yang terjadi dan membuatnya merasakan tekanan emosional berlebih, bisa berdampak demotivasi. Maksudnya seseorang bisa kehilangan semangatnya untuk melakukan pekerjaan.
Cara Mengatasi Quarter Life Crisis
Meskipun terdapat dampak dari quarter life crisis, namun ada juga solusi permasalahannya. Cara mengatasi quarter life crisis adalah sebagai berikut ini.
1. Berhenti Membandingkan Diri Sendiri dan Orang Lain
Salah satu cara mengatasi quarter life crisis adalah berhenti membandingkan diri sendiri dengan yang lain. Pasalnya setiap orang memiliki pencapaian, kemampuan, dan waktunya masing-masing.
Jadi tidak bisa sama antara satu orang dengan orang yang lainnya. Alih-alih memikirkan kehidupan orang lain, pikirkan kehidupan diri sendiri. Deng tetap fokus dan menggali apa yang sebenarnya diri sendiri butuhkan.
2. Hilangkan Rasa Ragu, Langsung Wujudkan Melalui Tindakan
Tentunya tidak lepas dari rasa bimbang dalam menentukan banyak langkah. Dan itu pasti, jadi seseorang bisa menyingkirkan rasa ragu-ragunya. Agar bisa segera melakukannya melalui tindakan nyata.
Lakukan sesuatu yang positif, terutama yang berkaitan dengan potensi. Misal tidak menyukai pekerjaan saat ini, bisa mengisi waktu luang dengan menambah wawasan lain.
Bisa dengan membaca berbagai informasi terkait skill yang perusahaan butuhkan masa kini. Jadi, lebih terarah nantinya.
3. Temukan Orang-Orang yang Suportif
Cara lain menghadapi quarter life crisis bisa dengan berkumpul bersama dengan orang-orang yang suportif. Alias yang mendukung impian maupun cita-cita Anda. Sehingga, tidak memunculkan perasaan sendirian atau kesepian.
Carilah orang yang memiliki minat sama, atau orang-orang yang dapat menginspirasi Anda. Terutama dalam kehidupan, hindari juga orang-orang yang toxic dan terlalu berlebihan mencampuri kehidupan.
4. Belajarlah untuk Mencintai Dirimu Sendiri
Terjebak dalam quarter life crisis, seseorang akan cenderung dalam mengabaikan diri mereka sendiri. Terutama kebahagiaan, padahal mereka bisa memiliki sesuatu tersebut dan bisa menikmatinya.
Untuk mencapai suatu tujuan dalam kehidupan, orang harus memulainya dengan mencintai diri sendiri. Mulai memperhatikan halal kesukaan dan kenyamanan. Dengan begitu jiwa Anda merasa bergairah untuk melakukan sesuatu yang lain, meski berat.
Quarter life crisis dapat menyerang siapa saja, namun rentan untuk mereka yang berusia sekitar 20 an. Namun sebenarnya usia segini masih mudah untuk melakukan penyembuhan/perubahan.
Sebab mereka masih menyadari terkait pentingnya kehidupan. Berbeda dengan mid life crisis, mereka merasa sudah terlambat untuk melakukan berbagai hal.
Mid life crisis adalah masa kekhawatiran yang orang alami terkait kehidupannya. Sedangkan ia sudah berumur sekitar 45-65 tahunan.
Demikianlah beberapa informasi mengenai quarter life crisis. Semoga memberikan manfaat. Quarter life crisis adalah hal yang rentan dan penting untuk segera orang tangani.
Dapatkan informasi penting seputar kesehatan hanya di nasehat.id