Pembagian tugas rumah tangga merupakan salah satu cara untuk meringankan beban ibu. Yups, sebenarnya bukan hanya ibu atau istri saja yang punya tanggung jawab dengan pekerjaan rumah tangga.
Suami dan anak juga penting dilibatkan ke dalam pekerjaan tersebut. Hal ini untuk memupuk rasa kerja sama yang bagus di dalam keluarga. Sikap saling membantu, sehingga hubungan keluarga akan menjadi semakin harmonis.
Tahukah Anda jika beban pekerjaan rumah tangga yang dirasakan oleh para ibu-ibu bisa membuat mereka stres? Itulah kenapa ibu rumah tangga sangat sensitif sekali dan moodnya sering naik turun.
Salah satu penyebabnya adalah hal tersebut, belum lagi mengurus anak, dan hal lainnya yang bisa bikin stres. Oleh sebab itu penting sekali melakukan pembagian tugas rumah tangga agar bisa memperoleh banyak manfaat positif di dalamnya.
Manfaat Pembagian Tugas Rumah Tangga
Norma umum yang masyarakat pahami ialah urusan rumah tangga merupakan tanggung jawab perempuan. Padahal sebagai keluarga seseorang tidak boleh terjebak melakukan pembagian kerja berdasarkan gender.
Berbagi tugas di dalam rumah tangga harus adil dan seimbang untuk memperoleh banyak manfaat positif. Lantas seperti apa sih manfaat berbagi peran urusan rumah tangga yang bisa dirasakan? Simak ulasan berikut ini.
1. Mengurangi Stres
Seperti penjelasan sebelumnya, bahwa berbagi peran akan membantu untuk meringankan beban salah satu anggota. Apabila suami dan istri sama-sama bekerja dan tidak berbagi peran mengurus rumah tangga, kemungkinan besar bisa terbengkalai.
Hal tersebut yang akan menyebabkan stres meningkat dan bisa berujung pada pertengkaran. Oleh sebab itu, berbagi peran akan membantu menurunkan tingkat stres tersebut.
Misalnya istri mengurus anak dan memasak, kemudian suami bersih-bersih dan menata bagian rumah lainnya. Atau jika anak sudah mulai bisa melakukan aktivitas ajak mereka terlibat di dalamnya.
Dengan begitu ibu/istri tidak merasa terbebani dan menanggung semuanya sendirian.
2. Menambah Kerekatan Hubungan Keluarga
Melakukan kegiatan kerjasama berbagi tugas rumah bisa meningkatkan kerekatan rumah tangga. Seringnya berinteraksi dan berkomunikasi secara tidak langsung akan membuat hubungan keluarga lebih hangat.
Tumbuhnya rasa saling membantu, kerukunan, dan membantu terciptanya komunikasi positif. Sehingga kualitas dan kuantitas hubungan pasangan suami istri jadi semakin baik.
3. Memiliki Banyak Waktu untuk Quality Time
Pekerjaan suami dan istri mungkin akan membuatnya tidak banyak menghabiskan waktu di rumah. Berbagi tugas merupakan cara membuat quality time yang positif untuk keduanya.
Dengan tanggung jawab bersama, mau tidak mau mereka akan melakukan aktivitas rumah tangga setiap harinya. Hal tersebut bisa membangun sebuah hal yang positif untuk kerekatan hubungan.
4. Membantu Perkembangan Anak Secara Positif
Selain suami bisa juga melibatkan anak dalam aktivitas atau urusan rumah tangga. Mulai dari hal kecil dan ringan sesuai kemampuan mereka. Hal ini akan menumbuhkan perkembangan yang bagus untuk anak.
Anak akan terlatih dan cara tersebut bisa menumbuhkan rasa tanggung jawab, mandiri, perasaan saling membantu, dan kepercayaan diri. Mereka juga akan mencintai kebersihan dan bagus untuk menciptakan lingkungan sehat.
5. Membuat Perkembangan Otak pada Anak
Selain itu, perkembangan otak anak juga menjadi hal penting yang perlu orang tua pahami. Pekerjaan anak yang melibatkan aktivitas tubuh akan membantu perkembangan otaknya meningkat.
Selain itu, cara ini juga membantu meminimalisir mereka berinteraksi dengan gadget. Proses perkembangan otak anak menjadi lebih maksimal daripada mereka tidak melakukan kegiatan apapun di dalam rumah.
Itulah beberapa manfaat yang bisa keluarga dapatkan dari proses melakukan pembagian tugas rumah tangga dengan tepat.
Tips Melakukan Pembagian Tugas Rumah Tangga
Supaya berbagi peran bisa adil dan terjalin dengan baik maka pasangan yang sudah menikah bisa memperhatikan beberapa tips pembagian tugas rumah tangga berikut ini.
1. Luangkan Waktu untuk Melakukan Diskusi
Komunikasi adalah faktor penting dimana saja untuk menjalin suatu hubungan tetap baik, termasuk hubungan dalam keluarga. Jadi, penting untuk melakukan diskusi sebelumnya atau komunikasi.
Apabila sebagai seorang istri kewalahan melakukan tugas rumah tangga, maka bisa jujur dengan suami. Katakan apabila Anda membutuhkan bantuan, dan jangan hanya diam saja. Karena siapapun orangnya tidak selalu bisa paham dengan maksud diamnya orang lain.
Lakukan komunikasi kecil akan hal tersebut. Pastikan komunikasi bersifat positif, sehingga tidak malah membuat pertengkaran. Komunikasikan dengan lemah lembut.
2. Mulai dengan Melakukan Pembagian Pekerjaan
Pembagian tugas rumah tangga bisa menyesuaikan dengan kemampuan masing-masing. Karena intensitas waktu pasti bisa berbeda jika suami memiliki pekerjaan di luar rumah dan begitu juga si istri.
Pembagian tugas bersifat bebas, silakan menyesuaikan dan mengkomunikasikan dengan baik. Libatkan anak jika memang mereka sudah paham, karena bisa membuat tumbuh kembangnya jadi lebih baik.
3. Pastikan untuk Saling Memahami Kesibukan
Antara suami, istri, dan anak memiliki kesibukan masing-masing. Misalnya suami harus bekerja dari pagi jam 8 sampai jam 4 sore di luar rumah. Sedangkan istri juga bekerja di jam 7 sampai jam 12 siang, sedang anak harus sekolah.
Pasalnya tidak semua istri memilih menjadi ibu rumah tangga saja. Ada banyak faktor yang menyebabkan istri harus bekerja. Jadi, antar anggota keluarga harus sama-sama saling memahami akan hal tersebut.
Apabila memang urusan keluarga tidak bisa terakomodir dengan baik karena kesibukan, maka bisa meminta bantuan asisten rumah tangga. Namun, pastikan tidak saling menyalahkan atas kesibukan masing-masing.
4. Memberikan Reward
Memberikan hadiah atau reward bisa menjadi salah satu wujud apresiasi yang bagus atas kerjasama membangun rumah tangga yang baik. Misalnya setiap satu bulan memberikan hadiah tertentu karena berhasil melakukan pekerjaan dengan konsisten.
Hadiah atau reward bisa diberikan oleh istri, suami, atau keduanya kepada anak mereka. Cara tersebut akan membuat pekerjaan lebih semangat dan bisa mendekatkan hubungan keluarga, karena merasa kerja kerasnya terapresiasi.
5. Bikin List Daftar Tugas Masing-Masing
Cara untuk membantu membuat tanggung jawab masing-masing keluarga terstruktur dengan baik bisa dengan membuat list. Misalnya menuliskan list daftar pekerjaan di papan tertentu kemudian diletakkan pada ruang keluarga.
Ada centang atau istilahnya absen untuk membuat mereka terlihat sudah mengerjakan tugasnya atau belum. Sehingga akan membuat anggota jadi lebih kompak dan terpacu untuk konsisten.
6. Hindari Mengkritik Hasil Pekerjaan Anggota Keluarga Lainnya
Masing-masing orang punya standar kebersihan masing-masing, sehingga tidak bisa harus sama persis. Asalkan masih bisa ditolerir jangan sampai memberikan kritikan atau mengomel sebelum pekerjaan selesai.
Jika memang tidak bisa dengan baik, maka komunikasikan dengan baik. Ambil pekerjaan itu sambil menjelaskan dengan lemah lembut. Tapi, seringkali suami akan bertanya kepada si istri terkait dengan cara melakukan urusan rumah tangga sudah tepat atau belum.
Itulah pentingnya melakukan pembagian sesuai dengan porsinya. Keluarga juga bisa melakukan pembagian tugas sesuai keahlian dan apa yang anggota sukai. Dengan begitu pekerjaan akan menjadi lebih ringan dan tidak memberatkan.
Demikian beberapa informasi terkait dengan tips pembagian tugas rumah tangga sesuai dengan perannya masing-masing, semoga membantu.
Baca Juga: Cara Jitu Meningkatkan Kecerdasan Anak Melalui Pendekatan Sehari-hari