Majunya perkembangan teknologi saat ini semakin mencakup berbagai macam bidang, termasuk bidang kesehatan.Peralatan kesehatan kini semakin canggih dan sangat membantu terutama dalam penegakan diagnosis dan pengobatan pasien. Namun tidak hanya sampai di situ saja, teknologi kesehatan kini juga berkembang pada sistem pelayanan kesehatan. Bahkan perkembangan teknologi ini dapat mempengaruhi konsep layanan telemedicine di Indonesia.
Apakah Anda sudah pernah mendengar atau mengetahui mengenai telemedicine? Salah satu perkembangan besar yang terjadi pada sistem pelayanan kesehatan adalah telemedicine atau telemedika. Layanan telemedicine merupakan pelayanan kesehatan yang memudahkan pasien dalam menjangkau pelayanan kesehatan terlebih di masa pandemi seperti sekarang ini.
Mungkin sebagian dari Anda masih belum familiar dengan layanan kesehatan yang satu ini. Mari kita simak selengkapnya pada ulasan berikut ini.
Apa Itu Layanan Telemedika / Telemedicine?
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya bahwa layanan telemedicine atau telemedika adalah pelayanan kesehatan yang memudahkan pasien dalam menjangkau pelayanan kesehatan dari mana saja tanpa perlu pergi ke praktek dokter langsung. Dengan adanya layanan telemedika, pasien dapat melakukan konsultasi dengan dokter secara online / daring tanpa harus bertatap muka secara langsung.
Ada beberapa macam layanan telekonsultasi, yakni dapat berupa percakapan teks (chat), panggilan suara, dan panggilan video. Hal ini tentu disesuaikan dengan kebutuhan pasien sehingga pasien lebih fleksibel dalam kondisi, tempat dan waktu. Selain memudahkan pasien, tentunya hal ini juga mempermudah dokter dalam menolong pasien. Terlebih dalam situasi pandemi seperti saat ini. Risiko akan terjadinya penularan penyakit pun menjadi lebih rendah.
Konsep Telemedicine di Indonesia
Walaupun layanan kesehatan yang satu ini sudah cukup terkenal dan sudah banyak digunakan di mancanegara, untuk di Indonesia sendiri layanan ini masih kurang banyak digunakan. Hal tersebut karena belum semua masyarakat mengetahui mengenai layanan ini, dan tidak semua lapisan masyarakat memiliki peranti yang bisa mengakses layanan telemedicine itu sendiri. Di Indonesia sendiri, layanan telekonsultasi yang paling sering digunakan adalah percakapan teks, panggilan suara, dan panggilan video.
Untuk teknis pelaksanaannya, layanan telemedika dilakukan secara real time atau memerlukan kehadiran kedua belah pihak di waktu yang sama. Selain itu layanan telemedika juga memerlukan media penghubung yang menjadi perantara pasien dengan dokter seperti internet dan perangkat keras / peranti (misalnya computer, laptop atau telepon genggam).
Saat ini Kementerian Kesehatan bekerja sama dengan 11 platform layanan telemedicine untuk memantau para pasien yang isolasi mandiri. Hal ini dilakukan untuk menjawab kebutuhan pasien terhadap konsultasi dan pemantauan oleh tenaga kesehatan serta mendapatkan pengobatan yang benar sesuai gejala yang diderita.
Platform Telemedicine yang Ada di Indonesia
Ada 11 Platform telemedicine yang sudah bekerjasama dengan Kemenkes antara lain Alodokter, GetWell, Good Doctor dan GrabHealth, Halodoc, KlikDokter, dan KlinikGo. Kemudian Link Sehat, Milvik Dokter, ProSehat, SehatQ, dan YesDok. Pada beberapa platform di atas, pasien juga bisa membeli obat langsung sesuai resep dokter dari hasil telekonsultasi. Bahkan pasien juga bisa mendapatkan rujukan laboratorium, pemeriksaan penunjang lainnya atau rujukan konsultasi ke spesialis atau bidang lain yang dibutuhkan untuk pasien. Tarif untuk telemedicine juga umumnya tergolong murah dan terjangkau.
Pemerintah terus mencari cara yang terbaik untuk tetap bisa melayani masyarakat tetapi dengan risiko penularan yang sekecil-kecilnya. Sehingga keluarlah ide telemedicine ini dan setelah dikaji ide ini dinilai akan efektif dalam memantau kondisi pasien COVID-19 yang isolasi mandiri.
Kelebihan dan Kekurangan Layanan Telemedicine
1. Memudahkan Pasien dalam Mengakses Pelayanan Kesehatan
Seperti yang telah dijabarkan sebelumnya bahwa keuntungan utama dengan adanya layanan telemedicine ini adalah memudahkan pasien dalam mengakses pelayanan kesehatan, terutama di masa pandemi seperti saat ini. Pasien jadi jauh lebih fleksibel dalam waktu dan tepat. Terlebih layanan ini dapat diakses dimanapun dan kapanpun.
2. Praktis
Telemedicine tentunya memudahkan pasien dalam mengakses pelayanan kesehatan, selain itu layanan ini juga membuat layanan kesehatan jadi lebih mudah dan praktis bagi petugas medis / dokter. Tidak hanya sampai layanan konsultasi, untuk membeli atau menebus obat kini juga bisa diakses secara online sehingga pasien tidak perlu ke apotek dan mengantri.
3. Menurunkan risiko penularan penyakit
Dengan layanan telemedicine jarak jauh atau tidak bertatap muka dan tidak perlu datang ke fasilitas kesehatan, tentunya risiko penularan penyakit juga akan berkurang.
4. Keterbatasan Ruang dan Waktu
Jika sebelumnya kita membahas mengenai kelebihan dari layanan ini, telemedicine juga memiliki keterbatasan, salah satunya adalah keterbatasan ruang dan waktu. Hal ini membuat dokter menjadi lebih kesulitan dalam menegakkan diagnosa karena tidak bisa melihat kondisi pasien maupun memeriksa fisik pasien secara langsung.
5. Kesalahan Teknis
Meski mempermudah pasien dan dokter, hambatan lainnya dalam melaksanakan layanan kesehatan ini adalah kesalahan teknis. Terkadang hal-hal yang tidak terduga dapat terjadi seperti kecepatan internet yang lambat, aplikasi error, sinyal yang kurang baik dan sebagainya. Hal ini dapat membuat informasi yang diberikan antara pasien dan dokter menjadi tidak maksimal dan berisiko menimbulkan kesalahan informasi.
Demikian informasi mengenai telemedicine dan konsep telemedicine di Indonesia. Anda dapat memanfaatkan teknologi ini untuk mempermudah pengobatan dan isolasi mandiri di rumah. Terlebih di masa pandemi seperti saat ini. Mungkin Anda memiliki rasa khawatir untuk keluar rumah karena risiko penularan COVID-19. Semoga para pembaca bisa semakin terbantu, salam sehat!
Dapatkan informasi penting seputar kesehatan hanya di nasehat.id
oleh : dr. Odilia Yelly Ondy