Canesten obat jamur merupakan salah satu alternatif untuk bisa membantu penyembuhan penyakit kulit akibat jamur. Jamur ini bisa hidup di tempat yang memiliki suhu lembab.
Kulit manusia yang lembab karena terkena keringat atau karena baju yang basah bisa jadi sasaran. Penyakit kulit karena jamur akan menimbulkan rasa gatal pada kulit sehingga bisa mengganggu aktivitas.
Canesten bisa membantu penyembuhan pada penderita penyakit kulit karena jamur. Canesten obat jamur ini berbentuk salep, cara pemakaiannya dengan mengoleskan pada bagian yang terinfeksi.
Jenis-Jenis Penyakit Kulit yang Disebabkan Oleh Jamur
Perkembangan jamur kulit terjadi pada bagian-bagian tubuh tertentu. Terutama bagian tubuh yang kurang terpapar udara luar dan rentan dengan kelembaban. Seperti pada bagian lipatan-lipatan tubuh, selangkangan, paha, punggung, dan sebagainya.
Awal mulai jamur menginfeksi kulit manusia akan ditandai dengan ruam pada kulit. Nantinya warna pada kulit akan berubah dan bagian tersebut akan terasa gatal.
Untuk itu kenali beberapa penyakit kulit akibat infeksi jamur. Pasalnya gejalanya hampir mirip namun ternyata berbeda. Sehingga bisa mengobati dan memberikan perlakuan yang tepat.
1. Panu
Merupakan salah satu jenis penyakit kulit akibat dari infeksi jamur malassezia. Secara umum kondisi penyakit kulit tersebut menyerang hampir dari 90% manusia dewasa. Gejala awalnya ada tanda bercak pada kulit bisa lebih terang bisa juga lebih gelap.
Bercak tersebut seringkali muncul pada bagian tubuh seperti leher, punggung, dada, dan sebagainya. Bercak tersebut lama kelamaan akan membuat penderitanya merasakan gatal ringan.
Panu bisa terjadi karena kondisi kulit yang berminyak, atau bisa juga karena memiliki keringat berlebih. Proses penyembuhan bisa dengan mengoleskan salep jamur atau minum obat yang tepat.
2. Kurap
Untuk jenis infeksi jamur selanjutnya adalah kurap. Istilah lain dari penyakit ini adalah ringworm. Hal ini karena ada ruam yang muncul pada bagian yang terkena infeksi jamur. Ruam tersebut sedikit lebih menonjol.
Jamur akan menginfeksi pada bagian jaringan kulit yang mati. Bisa bertempat pada lipatan tubuh seperti selangkangan bahkan bagian kulit rambut, kuku, hingga kulit bagian tubuh lainnya. Kurap juga menimbulkan gatal pada bagian kulit yang terinfeksi.
Kurap merupakan penyakit kulit yang bisa menular melalui berbagai sentuhan kulit. Masalah infeksi jamur seperti kurap merupakan hal serius. Ada salep khusus dan obatnya yang bisa Anda gunakan, namun jika kondisi parah bisa ke dokter.
3. Kutu Air
Gejala pada kutu air hampir mirip dengan gejala kurap. Secara umum, kutu air berkembang pada area seperti sela-sela jari kaki, sela-sela jari tangan juga bisa. Rasa gatalnya memberikan sensasi menyengat seperti terbakar.
Kulit akan menjadi kering, memerah, bersisik, hingga bisa pecah-pecah kemudian melepuh. Untuk penyakit kutu air ini bisa menular melalui handuk, lantai, atau barang lain yang terkontaminasi.
Kebiasaan yang Bikin Kulit Gatal Karena Jamur
Ternyata kulit gatal akibat jamur ini terjadi karena beberapa kebiasaan masyarakat yang kurang tepat. Sayangnya banyak orang yang tidak memahami bahwa jamur yang menginfeksi kulitnya juga karena ulahnya sendiri.
Berikut ini adalah beberapa kebiasaan yang perlu Anda hindari agar terbebas dari terinfeksi jamur kulit.
1. Jarang Mandi
Jarang mandi dari minimal waktu mandi yang disarankan. Misalnya tidak mandi sepulang beraktivitas seperti kerja, olahraga, dan lainnya justru tidak sehat. Bahkan beberapa merasa bahwa tubuhnya masih belum kotor, jadi tidak melakukan mandi.
Sekalipun Anda tidak melakukan aktivitas apapun dan tidak ada keringat, bukan berarti tidak mandi. Mandi tetap perlu, pasalnya orang tidak akan tahu kalau ada kuman yang bisa menempel pada bagian kulit.
Sel-sel kulit mati akan menjadi menumpuk jika orang jarang mandi. Padahal makanan bakteri adalah sel-sel kulit mati dan di sanalah tempat kembangbiaknya. Itulah kenapa kulit jadi gampang merasakan gatal.
2. Malas Berganti Pakaian Saat Berkeringat/Basah
Meskipun memiliki kebiasaan mandi yang pas, namun jika masih malas mengganti pakaian sama saja. Baju yang terkena keringat atau sedikit basah karena tidak menggunakan handuk setelah mandi bisa bermasalah.
Pasalnya lembab merupakan salah satu tempat yang membuat para bakteri dan jamur mudah kembangbiak. Bukan hanya baju, bisa juga celana, kaos kaki, hingga pakaian dalam.
Yang terpenting gantilah baju Anda saat merasakan sekiranya sudah terlalu basah atau lembab. Daripada nantinya dijadikan tempat berkembangnya penyakit kulit.
3. Sering Menggunakan Pakaian Ketat
Meskipun beberapa orang menyukai pakaian ketat karena terlihat seksi bagi pemakainya. Namun usahakan jangan terlalu sering. Kurangi intensitas menggunakan pakaian ketat.
Karena hal ini sangat rentan. Seperti pada bagian selangkangan atau lipatan-lipatan yang lain bisa jadi sasaran. Terlebih jika kondisi kulit mudah berkeringat akan sangat rentan menjadi sarang berkembangnya jamur dan bakteri kulit.
4. Tidak Menggunakan Alas Kaki di Lantai yang Basah
Tidak menggunakan alas kaki saat menginjakkan lantai yang basah atau terdapat genangan air juga bisa. Pasalnya bakteri/jamur tidak akan terlihat kasat mata. Dan pada genangan air itu seringkali digunakan sebagai tumbuhnya bakteri dan jamur.
Biasanya setelah keluar dari kolam renang, orang akan malas untuk menggunakan alas kaki. Karena kaki sudah basah dan mereka lupa kalau berjalan-jalan di lantai basah bisa berisiko. Apalagi jika kolam renang umum.
Canesten Obat Jamur Kulit, Dosis, Aturan Pemakaian, dan Efek Samping
Canesten obat jamur bisa bermanfaat untuk bantu memulihkan penyakit kulit akibat infeksi jamur. Misalnya seperti panu, kadas, kurap, kutu air, dan lainnya. Obat untuk jamur kulit ini tersedia dalam bentuk salep/krim.
Kandungan bahan aktif Canesten obat jamur ialah bahan aktif clotrimazole. Proses kerjanya bisa melakukan penghambatan pada pertumbuhan jamur yang menjadi penyebab penyakit kulit.
Canesten obat jamur cocok untuk orang dewasa yang sehat. Tidak disarankan untuk para ibu hamil dan ibu menyusui. Bila memang menggunakannya sebaiknya konsultasi ke dokter dulu. Khawatir dengan janinnya.
1. Dosis dan Aturan Pemakaian
Untuk dosis pada setiap orang dalam menggunakannya berbeda. Pasalnya letak infeksi jamurnya tidak sama. Dan ini salah satu faktornya. Namun berikut ini merupakan dosis takaran Canesten obat jamur untuk penderita dengan usia dewasa.
Mengoleskan 2-3 kali sehari ke bagian kulit yang terinfeksi selama sekitar 2-4 minggu. Sebelum mengoleskan ke bagian yang terinfeksi lakukan pencucian tangan. Begitu juga sesudahnya, jangan lupa cuci tangan pakai sabun.
Pastikan kondisi yang terinfeksi sedang dalam keadaan kering sebelum Anda mengolesinya dengan krim Canesten.
2. Interaksi Canesten dengan Obat Lain
Meskipun hanya sekadar salep luar, namun bisa menimbulkan efek samping yang fatal. Hal ini akan terjadi jika pengguna memakainya bersamaan dengan butorphanol, alfentanil, brexpiprazole, nystatin, lomitapide, dan beberapa lainnya.
3. Efek Samping dan Bahayanya
Canesten bisa menjadi obat yang aman dan menyembuhkan jika pengguna memakainya sesuai takaran. Namun demikian bisa juga menimbulkan berbagai efek samping karena penggunaan Canesten.
Seperti kulit melepuh, nyeri pada kulit, rasa yang tidak nyaman, hingga rasa terbakar pada kulit. Jika menggunakan Canesten dan timbul gejala seperti itu bisa segera berkonsultasi ke dokter.
Demikian beberapa informasi kesehatan terkait obat untuk jamur kulit. Salah satu obat yang bisa orang gunakan adalah Canesten obat jamur. Namun perhatikan aturan pemakaian agar tidak menimbulkan permasalahan.