Sianida adalah senyawa kimia yang sangat berbahaya dan beracun bagi manusia jika dikonsumsi dalam jumlah yang cukup besar. Namun, senyawa ini jarang ditemukan secara alami dalam makanan sehari-hari. Ada beberapa jenis tanaman yang mengandung senyawa-senyawa yang dapat menghasilkan sianida saat dicerna, tetapi sebagian besar dari mereka aman untuk dikonsumsi dalam jumlah yang wajar.
Beberapa makanan yang mengandung senyawa-senyawa ini termasuk:
Singkong (Cassava):
Singkong mengandung senyawa kimia yang disebut glukosida sianogenik. Dalam bentuk mentah, singkong mengandung senyawa ini dalam jumlah yang signifikan. Namun, dengan cara pengolahan seperti direbus atau dipanggang, sebagian besar senyawa sianogenik dapat dihilangkan, menjadikan singkong aman untuk dikonsumsi.
Biji Aprikot:
Biji aprikot mengandung senyawa amigdalina, yang dapat menghasilkan sianida ketika dicerna. Namun, mengonsumsi biji aprikot secara berlebihan dapat berbahaya. Oleh karena itu, sebaiknya biji ini tidak dimakan dalam jumlah besar.
Almond Bitter (Almond Pahit):
Bitter almond mengandung amigdalina yang dapat menghasilkan sianida. Untuk itu, amandel pahit harus diolah dengan hati-hati sebelum dikonsumsi, atau lebih baik memilih amandel manis yang tidak mengandung senyawa berbahaya ini.
Buah Persik (Peaches) dan Buah Ceri (Cherries):
Biji buah persik dan ceri juga mengandung senyawa amigdalina. Namun, dalam kebanyakan kasus, biji ini tidak dikonsumsi, dan buahnya aman untuk dimakan.
Biji Rami (Flaxseeds) dan Biji Linum (Linseeds):
Biji-bijian ini mengandung senyawa sianogenik dalam jumlah kecil. Namun, mereka umumnya dimakan dalam jumlah terbatas dan setelah diolah (biasanya digiling) sebelum dikonsumsi.
Penting untuk diingat bahwa dalam jumlah kecil, senyawa-senyawa ini umumnya aman untuk dikonsumsi. Namun, ketika dikonsumsi dalam jumlah yang berlebihan atau dalam bentuk biji yang belum diolah, mereka dapat menjadi berbahaya. Oleh karena itu, selalu penting untuk mengonsumsi makanan dengan bijak dan memahami cara mengolahnya untuk meminimalkan risiko paparan sianida. Jika Anda memiliki kekhawatiran tentang makanan tertentu, sebaiknya konsultasikan dengan ahli gizi atau dokter.
Baca Juga: Gaya Hidup dan Makanan yang Membantu Meningkatkan Imunitas