Tidur merupakan cara efektif untuk mengistirahatkan tubuh setelah beraktivitas seharian. Idealnya, tidur harus berkualitas agar manfaatnya benar-benar dirasakan oleh tubuh Anda. Akan tetapi, terkadang muncul gangguan tidur yang tidak bisa diprediksi seperti night terror dan mimpi buruk. Untuk mencegahnya Anda harus mengetahui perbedaan night terror dan mimpi buruk.
Pada dasarnya night terror dan mimpi buruk merupakan gangguan tidur yang bisa menyerang semua orang. Namun bukan berarti keduanya merupakan hal yang sama, sebab ada beberapa perbedaan yang cukup signifikan.
Salah satunya adalah waktu terjadinya. Mimpi buruk atau nightmare lebih sering terjadi saat seseorang berada dalam fase Rapid Eye Movement (REM). Sedangkan night terror biasanya terjadi saat fase non-REM.
Bagi Anda yang belum tahu, non-REM dan REM merupakan siklus tidur yang dialami oleh semua orang. Siklus tidur yang pertama adalah non-REM lalu dilanjutkan dengan REM. Nah, masing-masing dari dua fase tersebut akan berlangsung selama 90 sampai 100 menit.
Lantas apakah night terror dan mimpi buruk dapat membahayakan kesehatan tubuh Anda? Lalu apa lagi perbedaan diantara keduanya yang harus Anda ketahui? Simak penjelasan lengkapnya dalam artikel ini.
Perbedaan Night Terror dan Mimpi Buruk
Night Terror
Night terror adalah salah satu gangguan yang dapat terjadi pada saat seseorang tidur. Biasanya, gangguan ini bisa memicu kepanikan atau terror bagi yang mengalaminya. Bahkan seringkali menyebabkan orang tersebut mengalami panik sampai meronta-ronta, sleepwalking, atau berteriak dengan kencang.
Sampai saat ini masih belum diketahui secara pasti apa saja yang menjadi penyebab gangguan night terror. Namun stress pasca-trauma dipercaya dapat menjadi penyebabnya. Umumnya, saat seseorang terserang night terror, dia akan tetap tidur namun sulit untuk dibangunkan. Oleh karena itu, Anda harus mengawasi agar kondisinya tetap aman selama night terror.
Untungnya, night terror tidak membahayakan dan orang yang mengalaminya tidak dapat mengingat setiap kejadian yang ada dalam mimpi tersebut. Akan tetapi, bagi Anda yang memiliki anak berusia 4 sampai 12 tahun sebaiknya tetap waspada sebab gangguan ini sangat umum terjadi pada anak-anak usia tersebut.
Mimpi buruk
Berbeda dengan night terror yang tidak akan diingat oleh penderitanya, mimpi buruk justru dapat diingat dengan jelas. Biasanya, saat mimpi buruk terjadi, orang yang menderitanya akan melihat dan merasakan dengan jelas setiap kejadian yang ada. Kemudian di pertengahan mimpi, dia akan mendadak bangun dan mengingat setiap detail yang terjadi. Bahkan, dia juga bisa menceritakannya dengan mendetail kepada orang-orang terdekatnya.
Mimpi buruk umumnya terjadi dalam fase REM dan bisa berlangsung lebih lama saat pagi hari. Gangguan ini bisa terjadi pada anak-anak dan orang dewasa. Sampai saat ini masih belum diketahui apa penyebab pastinya, namun mimpi buruk cenderung terjadi pada orang yang sedang cemas atau stress berlebih.
Pada anak-anak, mimpi buruk juga bisa berhubungan dengan perkembangan serta pertumbuhan anak. Disamping itu, saat anak mengalami gangguan ini dia cenderung kesulitan tidur kembali.
Kenapa seseorang dapat mengalami night terror dan mimpi buruk?
Penyebab night terror pada anak-anak
Night terror, seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, lebih sering terjadi pada anak-anak. Umumnya, gangguan ini terjadi antara 2-3 jam setelah anak tidur. Ada beberapa ciri yang cukup mudah dikenali saat anak mengalami night terror, diantaranya menangis, mengigau, bernapas dengan cepat, menjerit, ketakutan, atau terlihat marah.
Selain itu, terkadang dia sampai menendang barang-barang yang ada di sekitarnya atau bahkan sleepwalking (berjalan sambil tidur). Kedua hal inilah yang membuat night terror bisa jadi membahayakn bagi si kecil.
Biasanya, gangguan ini terjadi selama 10 sampai 30 menit. Kemudian si kecil perlahan-lahan akan menjadi tenang dan kembali tertidur. Nah, ada beberapa penyebab night terror selain stress-pasca trauma, diantaranya demam, kelelahan, pengaruh obat tertentu, atau sleep apnea.
Night terror cenderung hilang ketika anak-anak mulai beranjak dewasa dan sistem sarafnya sudah semakin matang. Namun, Anda harus waspada jika gangguan ini terjadi terus menerus atau sampai mengganggu waktu tidur si kecil. Jika sudah seperti ini, sebaiknya segera periksakan ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Penyebab mimpi buruk pada anak-anak
Meski dapat terjadi pada siapa saja, namun mimpi buruk lebih sering dialami oleh anak-anak berusia 2 sampai 6 tahun. Setelah masuk usia 10 tahun, intensitas gangguan tidur yang satu ini akan terus berkurang. Biasanya, anak-anak mengalami mimpi buruk mulai dari jam 4 pagi sampai jam 6 pagi.
Sementara pada orang dewasa, mimpi buruk lebih sering terjadi secara berbeda-beda. Beberapa orang sangat jarang mengalami mimpi buruk, akan tetapi ada juga yang mengalaminya setiap minggu.
Mimpi buruk sendiri dapat disebabkan oleh beberapa hal, diantaranya stress, trauma, kurang tidur, pengaruh obat-obatan tertentu, kebiasaan makan sebelum tidur, hingga buku atau cerita-cerita seram.
Cara mengatasi night terror dan mimpi buruk
Yang harus Anda lakukan saat anak mengalami night terror
Hal terpenting yang harus dilakukan oleh Anda saat anak mengalami night terror adalah tetap tenang dan jangan sampai ikut panik. Dengan begitu, Anda dapat melakukan beberapa cara berikut ini untuk mengatasi night terror:
Jangan membangunkan si kecil
Jika anak mengalami night terror saat tidur, sebaiknya jangan membangunkannya secara mendadak. Karena hal tersebut akan menyebabkan si kecil semakin marah. Daripada membangunkannya, Anda bisa memberikan sentuhan lembut atau memeluknya sehingga si kecil jadi lebih tenang.
Terus mengawasi
Night terror merupakan gangguan yang dapat membahayakan anak seperti misalnya terjatuh dari tempat tidur, menendang atau mengambil barang-barang di sekitarnya. Oleh sebab itu, Anda harus terus mengawasi dan menemani si kecil sampai kembali tidur dengan tenang.
Yang harus Anda lakukan untuk mengatasi mimpi buruk
Agar anak tidak terlalu sering mengalami mimpi buruk, ada beberapa hal yang bisa Anda lakukan, yaitu:
Memastikan si kecil tidur dengan cukup
Tidur yang berkualitas ternyata bisa mengurangi mimpi buruk. Untuk mendapatkannya, Anda bisa mulai dengan mengatur ulang waktu tidur si kecil. Utamanya, membuat dia agar bisa tidur dan bangun pada jam yang sama setiap hari.
Selain itu, Anda juga bisa membuat ruang tidur si kecil menjadi nyaman dan tenang sehingga dia tidak akan merasa terganggu saat tidur.
Mengurangi stres
Mimpi buruk bisa disebabkan oleh stres atau perasaan cemas yang berlebih. Untuk menguranginya, Anda bisa mengajak si kecil untuk membicarakan perasaan yang sedang dia rasakan. Selain itu, bisa juga dengan mengajaknya melakukan relaksasi.
Konsultasi dengan dokter anak
Jika mimpi buruk yang dialami si kecil sudah mulai mengganggu tidurnya dan membuatnya tidak tenang, sebaiknya segera lakukan konsultasi dengan dokter anak. Biarkan dokter menentukan apakah anak harus menemui psikoterapi atau tidak. Pasalnya, mimpi buruk juga dapat disebabkan oleh trauma, gangguan mental, atau gangguan cemas.