Pemerintah terus berusaha memberikan pendidikan yang layak bagi setiap masyarakat Indonesia tanpa terkecuali. Saat ini banyak anak-anak yang ikut dalam pendidikan prasekolah atau Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD).
Pemerintah juga menunjukkan keseriusannya dalam mendukung pendidikan di dalam negeri. Melalui Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pemerintah mengatur tentang pendidikan masyarakat yang dimulai sejak usia dini. Pada Bab I, Pasal 1, Butir 14 mengungkapkan bahwa PAUD adalah sebuah upaya pembinaan yang dilakukan kepada anak sejak dari lahir sampai usianya enam tahun.
Pendidikan sejak dini juga bisa memberi rangsangan yang membantu perkembangan serta pertumbuhan jasmani dan rohani anak. Selain itu, anak juga jadi lebih siap untuk menghadapi dan memasuki pendidikan lebih lanjut.
Di sisi lain, saat anak-anak tumbuh, mereka akan mencapai milestones (tonggak pembelajaran) secara alami. Salah satu milestone yang harus dicapai adalah mempelajari huruf dan angka. Ini adalah tahapan yang akan membantu anak dalam belajar membaca dan menulis.
Masalah utama dalam pengenalan huruf dan angka pada anak-anak adalah waktu. Banyak orang tua yang memulai pengenalan tersebut dalam waktu yang tidak tepat, baik terlalu cepat atau terlalu lambat.
Karena itu, coba gunakan aturan pembelajaran pada anak yang direkomendasikan oleh Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) berikut ini.
Mengenalkan Huruf
Usia 2-4 tahun
Ini adalah usia ideal bagi anak-anak untuk mengikuti PAUD. Biasanya dalam usia ini, anak masih berada dalam proses mengembangkan kemampuan bicara dan juga bahasanya. Dan perkembangan bahasa inilah yang nantinya berhubungan erat dengan kemampuan membaca.
Saat anak berada dalam usia ini, orang tua sebaiknya rajin membacakan cerita di depan anak untuk menumbuhkan minat baca serta memperkaya kosakatanya. Kosakata inilah yang akan membuat anak mengenal huruf.
Di usia ini anak juga sudah mulai mempelajari beberapa keterampilan motorik halus dasar yang dibutuhkan untuk belajar menulis atau pre-writing skills. Keterampilan tersebut diantaranya adalah menghubungkan titik-titik, menarik garis, membuat lingkaran, bisa juga mewarnai.
Usia 4-5 tahun
Saat menginjak usia 4 sampai 5 tahun, artinya anak sudah masuk dalam masa taman kanak-kanak. Jika Anda ingin mengenalkan dasar-dasar membaca dan menulis pada anak, inilah saat yang tepat.
Di masa ini anak sudah siap untuk menerima aktivitas yang berkaitan dengan baca-tulis dasar (pre-reading skills) seperti mencocokkan kata dengan bunyi awal atau akhir yang sama, pengenalan pada huruf dan angka, atau mendengarkan sajak yang berima.
Lambat laun anak jadi terbiasa pada huruf-huruf dan pada akhirnya bisa mengeja suku kata yang sederhana (d-i, di). Setelah itu, anak secara perlahan-lahan bisa membaca kata-kata yang sederhana seperti aku, ibu, bapak.
Di usia ini Anda juga bisa mulai memperkenalkan bagian-bagian buku yang sering mereka baca. Mulai dari sampul depan, pengarang, judul, sampai sampul belakang.
Perlu Anda ketahui juga, di sini mungkin anak sudah mulai tertarik menulis beberapa huruf dan angka. Tugas Anda adalah menunjang keterampilan ini dengan menggunakan permainan-permainan yang menyenangkan. Bisa dengan menghubungkan titik-titik sampai membentuk huruf/angka, bisa juga dengan permainan lainnya.
Usia 6-7 tahun
Ini adalah usia dimana anak mulai memasuki masa sekolah dasar (SD). Saat tahun pertama sekolah dasar, anak akan banyak belajar membaca dan apa yang mereka dapatkan saat taman kanak-kanak akan sangat membantu di sini.
Mulai dari awal tahun pertama sampai pertengahan tahun, anak sudah mulai mengenal kata-kata tanpa mengejanya. Mereka juga bisa mengerti apa makna sebagian besar kata serta kalimat yang dibacanya. Lalu di pertengahan tahun mereka sudah bisa membaca bacaan sederhana.
Untuk menunjang kemampuan membaca anak-anak, Anda dapat menyediakan bahan bacaan yang bervariasi. Seperti majalah atau buku. Jangan lupa, siapkan juga alat tulis agar anak lebih mahir dan nyaman memegang pensil. Dengan begitu, di akhir tahun pertama mereka sudah terbiasa menulis.
Usia 7-8 tahun
Di tahun kedua, anak mulai mengenal lebih banyak membaca materi atau pelajaran tanpa mengeja huruf per huruf. Masa ini adalah waktu yang tepat untuk memperkaya kosakata serta memperluas pengetahuan anak mengenai lingkungan sekitarnya.
Saat membaca cerita, anak mulai bisa mengidentifikasi peristiwa-peristiwa yang ada di dalam buku, mengenal dan membedakan tokoh-tokohnya, serta mengerti setting yang digunakan. Selain itu, mereka juga bisa membaca dengan keras dan memiliki pilihan bukunya sendiri.
Usia 8 tahun ke atas
Di usia 8 tahun, anak sudah semakin mahir dalam membaca dan bisa menggunakannya untuk belajar. Saat memasuki usia remaja, mereka mulai mengerti sepenuhnya apa yang sedang dibaca. Di masa ini, jenis bacaan mereka akan jadi lebih bervariasi lagi. Karena itu, sebaiknya sediakan buku fiksi maupun non fiksi untuk menunjang kemampuan membaca anak.
Mengenalkan Angka
Milestone anak dalam mengenal huruf dan angka pada dasarnya cukup berbeda. Karena saat mengenal angka, anak-anak memiliki kualifikasi usia tersendiri. Seperti yang diterangkan dalam uraian di bawah ini:
Usia 2-3 tahun atau prasekolah
Di usia prasekolah atau PAUD, Anda sebagai orang tua sudah bisa mengenalkan angka dari 1 sampai 9 kepada anak. Caranya bisa dengan mengajak anak untuk menuliskannya langsung atau memanfaatkan gambar-gambar yang ada.
Dalam beberapa kasus, ada anak di usia ini yang sudah bisa menulis angka. Namun tidak semua anak seperti ini karena sangat tergantung pada kemampuan motorik halusnya. Jika motoriknya baik, anak juga sudah bisa menghitung benda yang jumlahnya tidak lebih dari lima.
Untuk melatih kemampuan anak, Anda dapat mengajarkan mereka untuk mengenali pola atau deret sederhana. Misalnya apel – pepaya – apel – pepaya. Setelah melewati beberapa kali percobaan, anak jadi bisa meneruskan pola yang lebih kompleks lagi. Seperti pepaya – apel – jeruk – apel – pepaya dan seterusnya.
Ditambah lagi, anak juga bisa diajarkan untuk mengelompokkan benda menjadi dua atau tiga kelompok sesuai dengan warna, ukuran, bentuk, atau sifat yang sudah dikenalnya. Misalnya, mengelompokan kartu menjadi dua kelompok yaitu warna kuning dan hijau.
Usia 4-5 tahun atau Usia taman kanak-kanak
Di usia ini, anak sudah bisa mengenali angka 1 sampai 20. Mereka juga mulai bisa menghitung benda jika jumlahnya tidak lebih dari 20. Selain itu, dalam beberapa kasus ada anak yang bisa menghitung secara loncat misalnya 1, 3, 5, 7, dan seterusnya.
Terakhir, anak sudah bisa mengelompokkan benda menjadi tiga kelompok atau lebih sesuai dengan sifatnya. Seperti balok biru besar, balok biru kecil, balok hijau besar, dan balok hijau kecil.
Usia 6-10 tahun atau Usia sekolah dasar
Saat masuk ke sekolah dasar, anak juga akan mulai diperkenalkan pada penjumlahan atau pengurangan satu digit angka. Di tahun kedua, mereka dapat menjumlahkan atau mengurangi dua digit angka atau lebih.
Setelah itu, saat tahun ketiga dan keempat mereka sudah bisa diperkenalkan pada perkalian dan juga pembagian. Dan di usia sebelas tahun, mereka sudah bisa mengerti sepenuhnya tentang pecahan, persentase, desimal, atau geometri.
Sebagai orang tua, Anda harus terus mengawasi perkembangan anak dari balita sampai remaja. Agar kemampuan mereka bisa terlatih dengan baik. Lalu, hindari memaksa anak menguasai keterampilan yang tidak sesuai dengan usianya.
Karena setiap anak mempunyai waktu dan kecepatan belajar yang berbeda-beda. Dan perlu Anda ingat, tahapan perkembangan anak tidak bisa dibandingkan satu sama lain. Anda hanya perlu memastikan bahwa anak-anak dapat belajar dengan maksimal dan menikmati setiap prosesnya.
Sumber:
http://www.idai.or.id/artikel/klinik/pengasuhan-anak/perkembangan-literasi-anak
Baca Juga : Dongeng Anak Terbaik untuk Diceritakan Sebelum Tidur