Bagikan ke:

Mungkin normal melihat anak-anak berkelahi, berebut mainan, makanan, dan juga perhatian. Namun, orang tua harus tau bagaimana cara mengatasi persaingan antara kakak dan adik.

Sebab, kondisi tersebut bisa memicu sibling rivalry atau persaingan saudara kandung. Jika dibiarkan, hubungan antar saudara kandung akan rusak hingga mereka dewasa. Lalu, apa saja cara yang baik untuk mengatasi masalah tersebut?

Mengapa Kakak dan Adik Bertengkar?

Ada banyak hal yang bisa memicu terjadinya sibling rivalry. Menurut para ahli, setiap orang dilahirkan dengan kecenderungan untuk bersaing dan terlibat dalam konflik, bahkan sejak usia dini.

 Dari sudut pandang biologis, ini masuk akal. Ketika kita cukup dewasa untuk menjaga diri kita sendiri, kita bersaing untuk mendapatkan cinta, perhatian, makanan, dan perlindungan.

Ini adalah faktor-faktor dalam persaingan saudara kandung. Tetapi jika ibu dan ayah memenuhi semua kebutuhan mereka tanpa kecuali, mengapa masih ada persaingan antara kakak dan adik? Inilah alasannya:

  • Kebutuhan rutin
  • Masalah dengan hubungan sosial di sekitarnya
  • Tumbuh kebutuhan dan perilaku

Yang Perlu Dilakukan Orang Tua untuk Mengatasi Persaingan Antara Kakak dan Adik (Sibling Rivalry)

Persaingan antara kakak dan adik adalah persaingan antar saudara kandung dalam berbagai hal. Kondisi ini mungkin karena keinginan anak untuk lebih perhatian, lebih cinta, takut kehilangan fokus karena saudara baru, dll.

Jika tidak ditangani dengan baik, sibling rivalry dapat berujung pada perilaku agresif yang dapat merusak hubungan saudara kandung. Sebelum terlambat, orang tua bisa menerapkan beberapa trik mengatasi sibling rivalry, yakni antar anak di bawah ini.

1. Hindari Membandingkan Anak-Anak

Salah satu cara paling efektif untuk mengatasi sibling rivalry adalah berhenti membandingkan anak dengan saudara kandung. Pada dasarnya tidak ada orang yang suka dibandingkan. Hal yang sama berlaku untuk anak-anak.

Oleh karena itu, orang tua diperingatkan untuk mencoba melihat keunikan setiap anak, daripada membandingkannya. Jika orang tua terus membanding-bandingkan anaknya tanpa disadari, lama kelamaan anak akan merasa gagal.

Akibatnya, anak-anak merasa tidak yakin tentang pekerjaan mereka ketika mereka dapat melakukan hal yang benar. Dampak buruk lainnya adalah anak akan penuh dengan keraguan, takut untuk mencoba dan mengambil resiko.

2. Keadilan

Setiap anak akan merasakan rasa terima kasih orang tuanya jika mereka berlaku adil kepada mereka. Keadilan bukan berarti apa yang diberikan akan sama, tetapi tergantung pada kebutuhan dan kepribadian masing-masing anak.

Selain membantu membentuk karakter anak, keadilan juga bisa efektif mengatasi sibling rivalry.

3. Jadilah Penengah yang Baik untuk Anak

Tips mengatasi persaingan antara kakak dan adik selanjutnya adalah orang tua berusaha menjadi penengah yang baik antar saudara kandung. Terkadang ketika Anda mendengar anak-anak bertengkar sepanjang waktu, peran orang tua adalah menjadi penengah yang baik.

Perantara yang baik tidak hanya menyuruh kakak laki-laki untuk menyerah pada yang lebih muda. Namun, orang tua harus bertanya kepada saudara mereka masalah apa yang mereka miliki.

Nah, setelah mengetahui apa masalahnya, ini bisa memberikan solusi untuk keduanya. Juga, mulailah mengajar anak-anak untuk bernegosiasi untuk solusi.

4. Buat Aturan yang Ketat

Jika perlu, buat aturan tertulis yang disepakati bersama. Aturan mengatakan bahwa jika mereka bermain bersama, Anda tidak bisa bertengkar, dan jika melanggar aturan, keduanya akan dihukum.

Sanksi yang diberikan harus positif dan mendidik. Misalnya sanksi harus membantu membersihkan rumah, mengurangi waktu gadget, dll.

Tapi jangan lupa untuk memuji mereka jika mereka bisa bermain sesuai aturan ini.

5. Tidak Harus Selalu Terlibat dalam Perkelahian Anak

Faktanya, tidak semua perkelahian anak membutuhkan mediasi. Jika pertengkaran anak disebabkan oleh saling ejek dan tidak mengarah pada perilaku berbahaya, orang tua cukup mengawasi dari kejauhan dan membiarkan anak menyelesaikan masalahnya sendiri.

Di sisi lain, jika pertengkaran antar saudara kandung mengarah pada perilaku berisiko, segera angkat dan pisahkan mereka. Tapi ingat! Orang tua tidak boleh membela salah satu anak. Cobalah untuk bersikap adil dan menjadi penengah yang baik.

Jadwalkan waktu untuk menghabiskan waktu khusus dengan setiap anak

Meski hanya beberapa menit, menghabiskan waktu berduaan dengan setiap anak dapat mengurangi ketegangan dan meningkatkan kepercayaan diri dalam dinamika keluarga.

6. Ajari Mereka Perbedaan Antara Kesetaraan dan Keadilan

Anak-anak mungkin memiliki rutinitas, peran, dan tanggung jawab yang berbeda karena perbedaan usia. Hanya karena sesuatu tidak sama tidak berarti itu tidak adil. Misalnya, seorang adik laki-laki mungkin marah karena dia harus tinggal di rumah karena adiknya pergi ke sekolah. Jelaskan kepadanya bahwa ketika dia cukup besar, dia juga akan pergi ke sekolah.

7. Pujilah Anak jika Rukun

Jika anak-anak rukun dan saling memahami, Anda harus memuji upaya mereka.

8. Berhati-Hatilah dalam Membebani Anak yang Lebih Besar

Mungkin Anda ingin anak yang lebih tua menjadi lebih baik dan lebih pintar, jadi biarkan dia berbagi barang dengan adiknya.

Berikan adik bermain dengan mainan khusus untuknya. Penting juga bahwa setiap anak meminta izin kepada yang lain jika mereka ingin meminta makanan atau mainan.

Mencegah Persaingan Antara Kakak dan Adik

Jangan Bandingkan Mereka

Selain tidak bijaksana, membandingkan kemampuan atau karakteristik anak dapat berdampak negatif pada hubungan mereka. Sebenarnya, wajar bagi orang tua untuk fokus pada sifat, kemampuan, atau kepribadian mereka.

Pasalnya, hal ini justru mengarah pada konflik yang lebih tajam. Juga, orang tua tidak boleh langsung membela salah satu anaknya jika terjadi konflik.

Contoh sederhananya, jika kakak bertengkar dengan adik karena ingin meminjam mainan, jangan langsung meminta adik meminjamnya karena dia sudah besar dan harus mengalah. Cobalah untuk meminta mereka bergiliran bermai.

Fokus pada Keunikan Anak-Anak

Bersikap adil kepada mereka terkadang tidak mudah. Jadi, untuk mencegah sibling rivalry, cobalah untuk fokus pada keunikan atau kebutuhan khusus setiap anak.

Misalnya, Anda dapat membeli hadiah yang berbeda berdasarkan preferensi dan kebutuhan setiap anak.

Alih-alih membeli hadiah yang sama terlihat adil di depan mereka. Contoh lain, Anda dapat memasukkan mereka ke dalam kursus yang berbeda berdasarkan bakat dan aspirasi mereka. Nah, ini mungkin cara untuk mengurangi persaingan di antara mereka.

Cinta Setiap Anak Harus Sama

Untuk mencegah persaingan antar saudara kandung semakin meningkat, yang satu ini tidak boleh diganggu. Menurut para ahli, bersikap adil kepada setiap anak itu sulit jika Anda mendefinisikan keadilan sebagai memperlakukan setiap anak dengan cara yang sama.

Penting untuk diingat bahwa setiap anak berhak mendapatkan perhatian dan kasih sayang dari orang tuanya. Dengan demikian, Anda harus meluangkan waktu untuk berinteraksi dengan anak.

Juga, hindari memberi label pada anak Anda sebagai “Anak Favorit Ayah” atau ” Ibu”. Karena label bisa membuat anak merasa diabaikan atau tidak dicintai.

Tangani Konflik dengan Bijak

Untuk mencegah sibling rivalry, orang tua harus pintar-pintar menyikapi konflik yang muncul. Jika terjadi konflik antar saudara kandung, sebaiknya jangan langsung “masuk” untuk menyelesaikan masalah tersebut.

Pertama, biarkan mereka mencoba menyelesaikan masalahnya terlebih dahulu.

Nah, jika masalahnya tidak terselesaikan dan berlarut-larut, orang tua perlu turun tangan. Namun, penting untuk diingat bahwa orang tua tidak dapat melindungi satu anak dan menyalahkan yang lain saat melakukan intervensi.

Selain itu, orang tua tidak boleh mencari tahu siapa yang benar dan siapa yang salah. Terkadang hal seperti ini justru membuat salah satu anak merasa bersalah. Seiring waktu, dia akan merasa ditinggalkan.

Baca Juga: Pembagian Tugas Rumah Tangga Penting, Begini Tipsnya

Komentar