Pendidikan di masa pandemi menjadi tantangan tersendiri bagi para orang tua kepada anakya. Pasalnya semua berubah, kegiatan yang bisa mudah orang lakukan di luar, kini tidak bisa.
Dahulu, anak bisa sekolah tatap muka, les, bersosialisasi, belajar mengaji, dan banyak lagi. Kini semua serba terbatas, terlebih pendidikan mereka kini kebanyakan menggunakan metode virtual.
Seringkali hal demikian hanya efektif untuk beberapa orang saja, dan tidak bisa maksimal secara garis besar. Bahkan sampai saat ini, solusi pendidikan di masa pandemi yang efektif belum terpecahkan.
Sebagai orang tua, tentunya hal tersebut seringkali membuat khawatir terkait masa depan anak. Sebenarnya masa pandemi meminta peran orang tua lebih banyak berkontribusi untuk anak. Hal ini karena mereka lebih banyak menghabiskan waktu di rumah.
Sebagai orang tua, apa saja yang bisa Anda lakukan untuk pendidikan di masa pandemi? Nah, berikut beberapa informasi terkait tips mendidik anak yang tepat dalam keluarga.
Cara Mendidik Anak yang Baik dalam Keluarga Sejak Usia Dini
Mendidik anak dalam keluarga, sebaiknya orang tua lakukan sejak dini. Memberikan pendidikan pada anak saat masih balita akan lebih mudah dan melekat. Utamakan saat mereka berumur 2 tahun, 3 tahun, 4 tahun, hingga usia remaja.
Terlebih lagi masa pandemi memberikan dampak yang besar juga terhadap berbagai perubahan perilaku masyarakat. Sehingga jika tidak berhati-hati dapat terjerumus dan menghilangkan hal-hal yang biasa menjadi norma sosial.
Berikut merupakan beberapa informasi pendidikan anak yang perlu orang tua lakukan sejak kecil. Harapannya supaya anak bisa jadi generasi penerus yang sesuai dengan norma-norma sosial.
1. Mengajarkan untuk Bersikap Adil
Bersikap adil sebenarnya juga menjadi tuntunan untuk kemanusiaan. Bahkan untuk menjalankan proses kehidupan di dunia ini memerlukan keadilan agar bisa damai.
Salah satu wujud sikap yang harus orang tanamkan sejak kecil agar bisa menjadi kebiasaan. Terkadang hal ini seringkali orang tua lupakan ketika mendidik anaknya.
Mengajarkan sikap adil bisa melalui beberapa contoh perilaku keseharian dengan melibatkan mereka. Misalnya membagi makanan, hingga beberapa barang lainnya. Dan mengajarkan juga secara lisan bahwa keadilan sangat perlu.
2. Mengajarkan Rasa Tanggung Jawab dan Mandiri
Wajib menanamkan rasa tanggung jawab dan mandiri sejak kecil ketika mendidik anak. Hal tersebut menjadikan mereka untuk memahami kodratnya sebagai seorang manusia dewasa nantinya.
Bahwa rasa tanggung jawab penting, seperti tanggung jawab terhadap diri sendiri dan untuk hal lainnya. Apalagi bagi mereka anak laki-laki yang nantinya akan menjadi pemimpin dalam keluarga mereka.
Nah, untuk memupuk rasa tanggung jawab juga bisa dibarengi dengan mengajarinya sikap mandiri. Sehingga mereka tidak selamanya akan menggantungkan dirinya terhadap orang lain.
3. Ajarkan Mereka Menghormati yang Lebih Tua dan Menyayangi yang Lebih Muda
Rasa cinta dan kasih sayang perlu tertanam sejak kecil. Entah kasih sayang terhadap sesama manusia maupun makhluk lain seperti tumbuhan dan hewan. Hal sepele ini merupakan hasil didikan orang tua saat mereka kecil.
Namun, hasilnya akan menjadi baik dan memberi banyak manfaat ketika dewasa nanti. Sehingga tidak mudah melakukan hal yang semena-mena kepada sesama saat mereka sudah dewasa.
Termasuk dengan menghormati kepada yang lebih tua, siapapun itu dan juga menyayangi dengan yang kecil.
4. Mengajarkan Sedekah
Salah satu manfaat sedekah yakni menjadi bagian dari perilaku kemanusiaan. Manfaatnya banyak bisa untuk membantu sesama, mempererat tali persaudaraan, dan menumbuhkan rasa empati antar sesama.
Cara Mendidik Anak Tanpa Kekerasan
Orang tua memiliki peranan penting dalam mendidik anak mereka. Karena sebenarnya orang tualah yang menjadi sekolah pertama bagi anak-anaknya. Nah, mendidik anak agar tumbuh jadi pribadi yang lebih baik tentu ada seninya.
Berikut merupakan beberapa informasi terkait beberapa cara mendidik anak tanpa menggunakan kekerasan. Tentunya orang tua pasti ingin anaknya menjadi pribadi yang baik dan disiplin untuk hal kebaikan.
1. Mulailah dari Diri Sendiri
Anak belajar lebih cepat daripada apa yang orang tua minta, terlebih bagi mereka yang masuk masa golden age. Oleh karena itu, jika mengharapkan mereka tumbuh jadi pribadi baik, maka harus merubah diri juga.
Misalnya ingin anak tidak bangun kesiangan, maka orang tua harus melakukan hal tersebut sebelum menyuruh. Pasalnya mereka tanpa sadar akan melakukan screen time dari orang sekitarnya, terutama orang tua.
Anak pada masa keemasannya akan lebih mengena dengan cara memberi mereka contoh. Bukan menyuruh dengan sekedar omongan saja. Hasilnya akan berbeda dan lebih baik jika orang tua ikut menyertainya.
2. Sampaikan Alasan Jika Menasihati, Jangan Langsung Marah
Perilaku mendisiplinkan anak tentu merupakan keinginan banyak orang tua di luar sana. Namun, seringkali cara pendisiplinan yang tidak tepat justru malah akan membuat anak merasa tertekan.
Misalnya saja, ketika anak-anak sedang melakukan hal salah seperti meletakkan sendok di halaman rumah. Tentunya jangan langsung memarahi mereka. Gunakan cara yang halus, seperti menasihati dengan memberi mereka alasan.
Sendok ini letaknya di rak dapur, supaya kalau mau makan tidak bingung cari sendok. Kalimat yang berisi ekspektasi ini akan lebih mengena daripada jika orang tua langsung teriak marah.
Lakukan juga hal tersebut kepada anak yang sudah beranjak dewasa. Biasakan untuk tidak langsung marah dengan meneriakinya, namun lebih ke memberikan ekspektasi seperti itu.
3. Sesuaikan Usia Anak
Orang tua harus memahami, bahwa anak juga terus berkembang dan tumbuh seiring berjalannya waktu. Menyesuaikan umurnya, mereka tidak selamanya kecil. Mereka juga bisa menjadi dewasa dan tentunya tergantung dengan pendidikannya.
Pahami dan perlakukan mereka sesuai dengan usia mereka. Kebanyakan orang tua selalu menganggap anaknya masih kecil dan kanak-kanak. Padahal semakin bertambahnya umur, mereka perlu mengeksplor dunia luar juga.
Pandemi mengakibatkan proses sosialisasi anak jadi berkurang. Pendidikan di masa pandemi juga masih kurang efektif bagi anak-anak. Namun, selagi di rumah penting mengajarkan mereka terkait moral dan akhlak.
Nilai-nilai yang sering orang lupakan di masa kini. Jika tidak dipupuk sedari mereka masih dalam genggaman Anda, maka bisa jadi akan hilang di masa depan. Untuk itu ajari hal-hal demikian dengan tetap memperhatikan sesuai dengan umurnya.
Tips Dampingi Pendidikan di Masa Pandemi untuk Anak
Pembelajaran jarak jauh pada anak-anak di masa pandemi, mengharuskan orang tua bekerja ekstra. Tentunya mengajarkan banyak hal kepada mereka di masa pandemi ini seringkali membuat kewalahan.
Namun, Nasehat akan bagikan tips untuk dampingi pendidikan di masa pandemi untuk anak Anda. Terlebih bagi mereka yang sedang menjalani pembelajaran jarak jauh.
1. Bikin Jadwal
Bantu mereka bikin jadwal untuk kesepakatan bersama, pasalnya sama-sama memiliki aktivitas. Jadwalkan kapan anak harus belajar atau bermain dan melakukan aktivitas lainnya.
Tidak hanya untuk mereka yang masih kecil, bahkan mereka yang menginjak usia remaja juga perlu. Bahkan tingkat tidak ingin belajarnya justru lebih besar.
2. Ide Kegiatan
Bikin ide setiap hari terkait apa yang perlu mereka kerjakan. Pastikan ide tersebut tidak mengekang dan membebani mereka sendiri. Intinya buatlah hari-harinya menjalani aktivitas dengan positif.
3. Komunikasi Positif
Lakukan komunikasi yang positif antara orang tua dan anak, seperti menawarkan bantuan, dan sebagainya. Jangan banyak memarahinya, meskipun tuntutan dari sekolah cukup rumit. Bantu ia mencari cara menyelesaikan permasalahan tanpa kemarahan.
4. Ingatkan Waktu
Tetap mengingatkan waktu kepada mereka kapan waktunya bermain, belajar, berkumpul dengan keluarga. Tentunya dengan cara yang baik dan perlahan, bukan langsung mendikte harus demikian dan demikian. Malah lebih bagus jika orang tua ikut memberi contoh.
Demikianlah beberapa hal terkait informasi pendidikan di masa pandemi yang baik untuk anak dan keluarga. Semoga bermanfaat.