Meski semua orang pernah merasakannya, namun tidak semuanya paham tentang penyebab sakit kepala lebih jauh. Padahal terjadinya masalah pada kepala ini bisa saja merupakan gejala umum dari berbagai kondisi kesehatan. Hal ini menimbulkan kekawatiran jika sakit kepala yang Anda alami terasa sakit terus menerus.
Misalnya karena kurang makan, kurang minum, atau bahkan memiliki riwayat penyakit dalam tertentu. Maka dari itu Anda harus tahu penyebabnya dulu supaya bisa dicari solusi yang terbaik untuk mengatasi masalah penyakit tersebut.
Normalkah terus-menerus sakit kepala?
Sakit kepala merupakan kondisi nyeri yang terjadi di kepala. Biasanya kondisi ini nyerinya ada yang ringan sampai parah. Maka dari itu bila Anda terlalu sering mengalaminya, sebaiknya segera periksakan diri Anda karena bisa jadi itu tidak normal.
Berdasarkan penjelasan dari Mayo Clinic menyebutkan bila merasa sakit kepala setiap hari hingga 2 minggu berturut-turut atau bahkan 1 bulan lebih, bisa jadi itu pertanda sedang mengalami sakit kepala kronis. Sehingga butuh penanganan khusus.
Jenis sakit kepa ini bisa berbentuk apa saja. Mulai dari sakit sebelah, belakang kepala, atau bahkan keseluruhan bagian kepala dengan intensitas yang tidak sama. Sehingga bila dibiarkan begitu saja bisa mengganggu kegiatan sehari-hari.
Penyebab Sakit Kepala Berdasarkan Jenisnya
Berdasarkan jenisnya, sakit kepala itu terbagi atas beberapa hal dengan penyebab yang tidak sama. Maka dari itu sebelum mengobatinya menggunakna obat kimia, sebaiknya cari tahu dulu penyebabnya supaya tidak salah minum obat. Berikut penyebabnya bila dilihat dari jenisnya, antara lain:
1. Migrain
Umumnya wanita lebih rentan dan beresiko mengalami migrain 3x lebih banyak daripada pria. Disamping itu, orang yang mengalami trauma di kepalanya juga bisa beresiko terkena masalah migrain.
Migrain adalah gejala sakit kepala paling sering terjadi dengan pertanda adanya denyut sebagian kepala yang berlangsung hingga beberapa hari. Biasanya penderita yang mengalaminya tidak bisa melakukan kegiatan sehari-hari karena sangat sakit sekali dan intens.
Penyebab sakit kepala seperti ini bisa saja terjadi karena ada masalah pada kondisi sistem sarafnya. Selain itu, penyebab lainnya bisa terjadi karena dehidrasi, insomnia, fluktuasi hormone, melewatkan jam makan, dan terkena bahan kimia.
Untuk mengurangi intensitas kambuhnya, sebaiknya jalankan pola hidup sehat dengan cara kurangi stress berlebihan, istirahat cukup, minum banyak air, jangan makan makanan yang mengandung gluten, dan olahraga secara teratur.
2. Sakit Kepala Tegang
Penyebab sakit kepala yang satu ini bisa terjadi karena sedang stress. Biasanya gejalanya dirasakan di seluruh kepala tapi tidak berdenyut. Ini adalah kondisi sakit kepala paling sering dialami selain masalah migraine.
Sehingga beberapa orang terkadang tidak bisa membedakannya. Bila mengalami masalah ini, sebaiknya beristirahatlah sejenak, lakukan peregangan tubuh, jauhkan mata dari layar gadget, dan mandi air panas sehingga otot menjadi lemas.
Bila memungkinkan, kompres kepala yang sedang sakit menggunakan kompres hangat. Sehingga tubuh menjadi lebih rileks dan nyaman.
3. Sakit Kepala Kluster
Penyakit ini ditandai dengan munculnya rasa panas yang terasa tertusuk-tusuk. Biasanya masalah ini muncul di sebagian wajah dan belakang mata. Bahkan beberapa penderita ada yang mengalami bengkak kemerahan serta berkeringat di area yang terdampak sakit kepala kluster.
Tidak hanya itu saja, penderita biasanya juga mengalami mata berair dan hidung tersumbat di sisi yang sama pada rasa sakitnya. Penyakit ini bisa menyerang kapan saja tanpa gejala dan terjadi selama 15 menit sampai dengan 3 jam lamanya.
Penyakit ini lebih sering menyerang pria 3x lipat. Sedangkan pengobatannya biasanya menggunakan terapi oksigen atau anestesi lokal supaya rasa sakitnya hilang. Sayangnya penyebab sakit kepala kluster belum dapat dipastikan. Namun kebanyakan adalah orang yang sering merokok.
4. Sakit Kepala Sinus
Penyebab sakit kepala sinus adalah terjadinya reaksi alergi atau gejala infeksi sinus. Biasanya orang yang mempunyai alergi musim tertentu dan penyakit sinusitis rentan terkena jenis sakit kepala yang satu ini.
Sejumlah orang terkadang tidak bisa membedakannya dengan sakit migraine. Padahal rasa sakit kepala sinus ini jelas terasa di bagian muka dan sinus. Biasanya beberapa dokter memberikan antibiotic untuk mengobati infeksinya supaya rasa sakitnya berkurang.
5. Sakit Kepala Hormon
Untuk jenis sakit kepala yang satu ini lebih sering menyerang wanita karena terjadi fluktuasi hormone. Misalnya karena mengonsumsi pil KB, menstruasi, dan hamil. Semuanya tersebut menyebabkan hormone estrogen meningkat sehingga menyebabkan sakit kepala.
Ada sebanyak 60% wanita lebih sering mengidap migraine ketika menstruasi sehingga sangat mengganggu sekali gejalanya. Maka dari itu solusinya adalah dengan melakukan yoga, relaksasi, menjaga pola makan sehat, dan akupuntur.
6. Sakit Kepala Kafein
Beberapa orang seringkali menggunakan kafein untuk mencegah ngantuk dan meningkatkan energy. Namun ternyata bila terlalu banyak mengonsumsinya bisa menyebabkan aliran darah ke otak terhambat dan menyebabkan sakit kepala.
Biasanya orang yang punya riwayat penyakit migraine sebelumnya cenderung mudah terkena sakit kepala kafein. Maka dari itu jaga kebutuhan kafein berdasarkan batasannya dan berhenti bila sedang sakit kepala.
7. Sakit Kepala Bagian Belakang
Biasanya sakit kepala bagian belakang ini dapat terjadi ketika seseorang baru saja melakukan kegiatan fisik berat. Misalnya saja lari, angkat beban, dan berhubungan intim. Selain itu, penyebab sakit kepala ini bisa terjadi karena kurang tidur, dehidrasi, hipertensi, alkohol, konsumsi coklat, dan kafein.
Bila disebabkan oleh kegiatan berat itu bisa terjadi karena alirah darah ke tengkorak meningkat sehingga ototnya menegang. Biasanya itu juga dapat terjadi karena postur tubuh yang salah sehingga bisa menyebabkan sakitnya berdenyut lengkap pada kedua sisi kepala.
Namun sakit ini biasanya sebentar dan reda sendirinya asalkan Anda berhenti untuk beristirahat sejenak, minum air putih, dan menghirup udara yang segar.
8. Sakit Kepala Hipertensi
Ketika tekanan darah sedang tinggi, hal tersebut menyebabkan sakit kepala yang terjadi pada kedua sisi kepala sekaligus. Biasanya rasa sakitnya diiringi dengan pandangan kabur, kesemutan, mati rasa, nyeri dada, mimisan, dan sesak nafas.
Bila hal tersebut terjadi, sebaiknya segera cari pertolongan medis. Karena itu bisa jadi telah terjadi kondisi penyakit yang serius dan berbahaya.
9. Sakit Kepala Hipnik
Kondisi ini sangat langka terjadi dan sering dialami orang berusia 50-an. Penyakit ini disebut juga dengan sakit kepala alarm karena biasanya dapat membangunkan penderitanya pada malam hari. Gejala dari rasa sakit ini ditandai dengan nyeri berdenyut yang ringan hingga sedang pada kedua sisi kepala.
Nyerinya biasanya akan bertahan sampai dengan 3 jam lamanya. Selain itu, penderita biasnaya juga mengalami mual serta peningkatan sensitifitas terhadap suara dan cahaya. Meski tidak berbahaya, namun sebaiknya periksakan diri ke dokter supaya mendapat perawatan yang tepat.
Jadi seperti itulah beberapa penyebab terjadinya sakit kepala yang sering terjadi berdasarkan jenisnya. Dengan memahami beberapa hal di atas, diharapkan bisa membantu Anda untuk meminimalisir berbagai resiko terjadinya penyebab sakit kepala sejak dini. Jika Anda merasa sakit kepala terus-menerus segera hubungi dokter.
Dapatkan informasi penting seputar kesehatan hanya di nasehat.id.