Penyakit autoimun merupakan sebuah kondisi dimana sistem kekebalan tubuh (imun) tidak berfungsi seperti biasanya. Normalnya, sistem imun akan melindungi tubuh dari serangan berbagai organisme asing yang masuk ke dalam tubuh. Salah satu ciri ciri penyakit autoimun adalah tubuh jadi lebih mudah terkena penyakit.
Hal ini terjadi karena sistem imun menganggap sel tubuh sehat sebagai “musuh” yang harus dilumpuhkan. Dengan begitu, antibodi yang dihasilkan sistem imun jadi tidak dapat mencegah dan melawan berbagai penyakit, termasuk Covid-19.
Apa saja penyebab penyakit autoimun?
Sampai tahun 2022 ini, para ahli masih belum dapat menemukan apa yang menjadi penyebab pasti penyakit autoimun. Akan tetapi, sudah ada beberapa faktor yang dipercaya bisa meningkatkan seseorang terkena penyakit autoimun, diantaranya:
Faktor keturunan atau genetik
Faktor keturunan menjadi yang paling beresiko untuk menyebabkan penyakit autoimun. Meskipun masih ada faktor lain yang juga bisa menyebabkan penyakit tersebut.
Faktor lingkungan
Selanjutnya ada faktor lingkungan yang juga ikut menjadi pemicu penyakit autoimun. Faktor ini lingkungan ini juga termasuk seperti paparan zat-zat tertentu pada tubuh–misalnya merkuri, asbes, emas, atau perak–pola hidup dan pola makan yang tidak makan serta kurang sehat.
Faktor perubahan hormon
Faktor yang dapat menyebabkan penyakit autoimun selanjutnya adalah perubahan hormon. Seperti contohnya wanita yang sedang hamil, baru melahirkan anak, atau sudah menopause.
Faktor Infeksi
Pada umumnya penyakit autoimun sendiri seringkali dihubungkan dengan gejala infeksi. Ini wajar saja terjadi karena memang infeksi tertentu dapat memperparah gejala penyakit autoimun.
Faktor lainnya
Selain empat faktor di atas, masih ada beberapa faktor lagi yang dianggap dapat meningkatkan risiko terkena autoimun, yaitu:
- Jenis kelamin wanita
- Berasal dari keluarga yang mempunyai riwayat penyakit autoimun
- Obesitas atau kelebihan berat badan
- Merokok
- Terpapar cahaya matahari atau bahan kimia
- Mengkonsumsi berbagai macam obat yang dapat mempengaruhi sistem kekebalan tubuh, contohnya obat antibiotik
- Mengidap infeksi bakteri atau virus
Gejala awal dan ciri ciri penyakit autoimun
Penyakit autoimun termasuk ke dalam penyakit yang sulit didiagnosa ketika tahap awal kemunculannya. Ditambah lagi, gejala-gejala yang muncul juga serupa dengan gangguan kesehatan lainnya, sehingga jadi lebih sulit lagi dikenali.
Tak hanya sampai di situ, penyakit ini bahkan bisa menyebabkan penyakit yang berbeda-beda karena yang diserang adalah sel sehat tubuh bukan sumber penyakitnya. Jadi lebih banyak penyakit yang bisa terjadi.
Kemudian untuk gejala yang muncul biasanya tergantung pada jenis penyakit autoimun yang dialami seseorang. Berikut ini penjelasan lengkapnya:
1. Lupus
Jenis penyakit Lupus biasanya ditandai dengan beberapa gejala awal seperti sering sariawan, demam yang berulang-ulang, kulit pucat atau kelainan lain yang sulit disembuhkan, rambut rontok, dan nyeri sendi yang kronis.
Gejala-gejala tersebut harus segera ditangani sebab jika dibiarkan akan merusak organ-organ vital dalam tubuh, termasuk paru-paru, jantung, ginjal, bahkan sampai ke otak.
2. Rheumatoid arthritis
Ini adalah jenis penyakit yang menyerang setiap persendian yang ada di seluruh tubuh, khususnya di bagian tangan. Gejala awalnya bisa berupa rasa kaku serta nyeri pada jari tangan dan sering terjadi di pagi hari.
Penyakit Rheumatoid Arthritis sendiri berpotensi menimbulkan kerusakan permanen serta cacat sendi.
3. Ankylosing spondylitis
Jenis penyakit yang ketiga seringkali menyerang para pria yang berusia muda. Gejala awal yang terasa biasanya sakit pinggang di pagi hari dan akan terus membaik saat melakukan aktivitas fisik sehari-hari.
Meski begitu, jika dibiarkan terus penyakit ini dapat mengakibatkan ruas tulang belakang jadi menyatu, kaku seperti bambu. Bila sudah seperti ini, maka pengidapnya cenderung akan kesulitan saat membungkuk.
4. Skleroderma
Skeloderma, pada awal-awal kemunculannya, lebih banyak ditandai dengan gejala pengerasan serta penebalan kulit. Hal ini kemudian mengakibatkan kulit jadi terlihat lebih kencang dan mengkilat.
Disamping itu, ada juga gejala lain yang sering muncul yaitu kulit berubah warna ketika cuaca dingin. Jika kondisi ini berlanjut terus maka akan memicu kemunculan jaringan parut di organ tubuh dan memicu gagalnya fungsi organ.
5. Sjogren syndrome
Penyakit autoimun yang terakhir dalam daftar ini adalah Sjogren Syndrome. Ini adalah penyakit dimana badan jadi lebih lemas, sendi-sendi terasa nyeri, lalu mata dan mulut jadi kering.
Penyakit ini dapat menimbulkan kerusakan pada gigi, mata, ginjal, paru-paru dan organ lainnya jika tidak segera ditangani.
Pengobatan penyakit autoimun
Sampai sekarang, obat yang dapat 100% menyembuhkan penyakit ini masih belum ditemukan. Akan tetapi, ada beberapa obat tertentu yang bisa mengendalikan dan meringankan gejala-gejalanya sehingga pengidapnya dapat beraktivitas dengan normal.
Kuncinya adalah diagnosis yang cepat dan juga tepat. Artinya apabila penyakit ini lebih cepat didiagnosis, maka dokter dapat menentukan jenis pengobatan yang tepat sehingga kondisi atau gejalanya tidak bertambah parah.
Contohnya, penyakit Rheumatoid arthritis yang pengobatannya dibagi lagi menjadi dua macam:
- Obat pereda nyeri untuk menghilangkan gejala
- Obat untuk memperlambat penyebaran penyakit seperti azatioprin, dan methotrexate
Cara menurunkan resiko terkena penyakit autoimun
Mencegah penyakit yang belum diketahui penyebabnya bukan hal yang mudah, bahkan dokter sendiri cukup kesulitan untuk mendiagnosa penyakit yang satu ini.
Pasalnya, sebagian penyakit autoimun mempunyai ciri yang khas namun dengan gejala yang sifatnya umum serta mirip dengan gejala pada penyakit lain. Itulah sebabnya untuk mendapatkan hasil yang pasti, biasanya dokter akan melakukan beberapa kali tes.
Tidak diketahui penyebabnya bukan berarti penyakit ini tidak dapat dicegah. Berikut ini beberapa hal yang bisa kamu lakukan untuk mencegahnya, yaitu:
1. Menghindari stres
Stress atau tekanan yang berlebih dapat mengganggu kesehatan tubuh. Masyarakat umum pun sudah mengetahui bahwa stress dapat memicu resiko gangguan kesehatan. Nah, jika hal ini terjadi terus menerus dalam waktu yang lama, maka sistem imun bisa jadi menurun.
Saat ini terjadi, resiko terkena penyakit autoimun pun meningkat. Oleh karena itu, sebisa mungkin hindari stress. Anda juga harus menemukan cara untuk menenangkan diri ketika stress menyerang.
2. Konsumsi makanan sehat kaya akan nutrisi
Cara berikutnya adalah dengan mengkonsumsi makanan yang sehat serta kaya akan nutrisi. Dengan begitu, nutrisi dalam tubuh jadi lebih seimbang sehingga dapat menjaga kesehatan tubuh dan terhindar dari berbagai macam penyakit.
Salah satu yang direkomendasikan adalah makanan yang mengandung omega-3. Kandungan ini dapat membantu sistem imun dalam tubuh untuk tetap aktif bekerja secara optimal tubuh terjaga dari berbagai penyakit, termasuk penyakit autoimun.
3. Rutin olahraga
Tidak dapat dipungkiri, olahraga merupakan aktivitas penting yang tidak boleh dilewatkan. Pasalnya dengan rutin berolahraga, tubuh Anda akan tetap bugar dan sehat. Selain itu, sistem imun pun bisa membaik dan mengurangi resiko terkena serangan penyakit autoimun.