Cara lari yang benar perlu diterapkan saat berolahraga jika tidak ingin malah menjadi cedera. Ada beberapa teknik dalam berlari yang wajib diaplikasikan saat melakukannya.
Meski olahraga lari merupakan salah satu cabang yang paling simpel, praktis, dan murah, namun tidak bisa menyepelekannya. Pahami beberapa teknik berlari yang benar untuk menghindari cedera.
Cara Lari yang Benar Agar Tidak Cedera
Seseorang berlari dengan tujuan bisa melakukan olahraga agar tubuh menjadi sehat dan bugar. Namun jika melakukan dengan cara salah malah bisa menyebabkan cedera, tidak ingin bukan hal tersebut terjadi pada Anda?
Oleh sebab itu, yuk perhatikan beberapa teknik lari yang tepat berikut ini.
1. Melakukan Pengaturan Napas
Saat berlari seringkali napas susah diatur, namun mengatur pernapasan adalah hal penting. Usahakan tidak menghirup dan membuang udara melalui hidung atau mulut saja. Melainkan menggunakan keduanya.
Hal ini karena volume udara yang masuk akan lebih banyak ketimbang aktivitas biasa. Cara tersebut bisa membantu pelari untuk lebih rileks dan nyaman.
2. Memposisikan Badan Condong ke Depan
Langkah selanjutnya ialah dengan mengatur posisi badan yang sebaiknya condong ke depan. Teknik tersebut dapat membantu mengurangi beban tenaga yang dikeluarkan saat berlari.
Pada posisi ini seorang pelari akan memanfaatkan gaya gravitasi sebagai dorongan dan membantu keseimbangan tetap terjaga dengan baik.
3. Badan Lurus dan Tidak Menekuknya
Cara lari yang benar selanjutnya adalah dengan teknik badan lurus tanpa menekuknya. Teknik tersebut akan meminimalisir dan menghindari terjadinya kram perut saat lari. Khususnya untuk para pelari pemula.
Badan yang lurus dan tegak akan membantu pernapasan menjadi lebih baik. Ruang dada dan perut terasa lebih longgar.
4. Posisi Kepala Tegak
Tahukah Anda jika posisi kepala tegak bisa membantu meredam dan mencegah terjadinya penegangan otot di bagian bahu, leher, dagu, dan rahang. Kepala yang tegak membuat pandangan bisa mengarah ke depan.
Sehingga pelari akan lebih awas terhadap apa yang ada di depannya. Misalnya jika ia melakukannya di tempat yang ramai atau sebagainya.
5. Atur Pola Langkah
Mengatur pola langkah adalah cara lari yang benar supaya kaki tidak mudah lelah. Gerakan kaki usahakan tidak terlalu panjang dan cepat. Sebaiknya menggunakan frekuensi sebanyak 3 langkah di setiap detiknya.
Langkah kaki tetap pendek dan jarak untuk menjangkau lintasan bisa menyesuaikan kecepatannya. Pastikan olahraga tersebut bisa menyenangkan, membuat rileks dan tubuh jadi segar bugar.
6. Posisi Injakan Kaki yang Tepat
Mengatur posisi injakan merupakan salah satu cara lari yang benar namun sulit diaplikasikan. Seringkali orang bisa mudah lupa dengan teknik yang mereka pelajari. Akan tetapi langkah tersebut akan menjadi lebih mudah saat sudah sering mengaplikasikannya.
Caranya adalah dengan melangkahkan kaki secara tegak lurus berada di bagian bawah pinggang, kemudian silakan menendang ke bagian belakang. Nah, ketika mendarat pelari bisa hanya memakai bagian tengah telapak kaki.
Ketika proses melangkah maka bisa menggunakan telapak kaki bagian depan untuk mendorong.
7. Pola Injakan
Sama dengan posisi pijakan, maka polanya juga akan tepat sesuai dengan kebiasaan. Sederhananya Anda tidak perlu terlalu lama untuk menginjak permukaan tanah.
8. Gerakan Lengan
Seringkali pelari tidak menyadari bahwa dalam melakukan olahraga lari, ada konsep gerakan lengan. Terkhusus bagi mereka para pemula yang sering mengabaikan hal ini.
Gerakan lengan seorang pelari sebaiknya menekuk 90 derajat dengan ayunan tanpa mengubah sudutnya. Pastikan bahwa ayunan lengan tidak sampai melewati bawah tengah tubuh untuk membuat ruang paru-paru menjadi lebih longgar.
9. Gerakan Badan
Cara lari yang benar selanjutnya ialah dengan melakukan gerakan badan yang tepat. Pada saat melakukan ayunan putaran badan, maka gerakan tubuh akan menjadi lebih stabil.
Dari sisi lainnya juga dapat menambah kekuatan ekstra di bagian kaki. Pastikan tidak melakukan pergerakan ayunan terlalu besar. Hal tersebut bisa membuang-buang tenaga Anda.
Kesalahan Saat Melakukan Olahraga Lari, Perhatikan dan Hindari
Hal lain yang perlu orang perhatikan saat berlari adalah menghindari beberapa kesalahan. Selain cara lari yang benar, ada juga beberapa hal yang perlu pelari hindari. Apa saja hal tersebut? Berikut ini ulasannya.
1. Tidak Menggunakan Sepatu yang Tepat
Karena jogging atau lari merupakan salah satu olahraga santai dan praktis, lantas melakukannya dengan menggunakan sandal biasa? Mulai sekarang sebaiknya tinggalkan kebiasaan tersebut.
Lebih baik, gunakan sepatu khusus untuk menunjang kegiatan lari atau jogging Anda. Pasalnya model sepatu khusus lari memang memiliki rancangan untuk menopang postur tubuh seseorang.
Tepatnya di bagian engsel kaki dan bagian lutut. Sepatu khusus lari akan membantu mengurangi tekanan lutut saat berlari dan membuat otot bagian paha atau kaki menjadi terlatih.
Bukan cuma sekadar jenis sepatunya, tapi juga ukuran sebaiknya memakai yang pas di kaki. Tidak terlalu longgar dan sempit. Pasalnya keduanya sama-sama dapat mengganggu proses berlari yakni membuat keseimbangan terganggu.
2. Terlalu Memaksakan Diri
Terlalu memaksakan diri bukan hal baik untuk apapun. Semangat dalam melakukan olahraga sebaiknya tidak sampai memaksakan proses lari. Seperti melakukan kecepatan yang maksimal di luar kemampuan Anda.
Justru proses inilah yang bisa membuat seseorang jadi gampang cedera, pegal-pegal saat olahraga.
3. Langkah Terlalu Lebar
Seperti informasi sebelumnya, bahwa langkah yang terlalu lebar dapat membuat seseorang menjadi cepat lelah atau bahkan parahnya bisa cedera. Lakukan dengan santai saja, gunakan intensitas lari yang tepat seperti 3 langkah kecil dalam satu detik.
4. Tidak Makan Sebelum Lari
Kebanyakan orang juga berolahraga demi memperoleh bentuk tubuh yang ideal. Banyak orang berpikir tidak perlu makan sebelum melakukan olahraga termasuk lari. Padahal cara ini kurang tepat.
Kenapa? Karena lari juga memerlukan tenaga, makan juga mempengaruhi proses pemulihan. Meski demikian bukan berarti Anda harus makan banyak sebelum lari. Makan secukupnya dan beri jarak antara makan dan waktu lari, usahakan tidak terlalu dekat.
5. Memenuhi Kebutuhan Cairan
Pastikan cairan tubuh terpenuhi dengan minum banyak air putih. Apalagi saat lari atau olahraga pasti keringat akan banyak keluar. Pastikan tubuh Anda terhidrasi dengan baik.
Pastikan juga minum air putih sebelum dan sesudah berlari untuk menggantikan cairan tubuh
6. Salah Kostum
Lari juga membutuhkan kostum yang tepat. Misalnya saat cuaca panas, sebaiknya tidak menggunakan pakaian terlalu tebal. Hal tersebut bisa menyebabkan suhu cepat naik dan membuat energi cepat habis.
Sebaliknya, saat cuaca dingin jangan menggunakan pakaian terlalu tipis. Gunakan sedikit tebal untuk memacu keringat cepat keluar sesuai semestinya dan suhu tubuh bisa normal.
7. Memforsir Tubuh
Jangan memforsir tubuh, beri waktu untuk istirahat. Olahraga lari sebaiknya orang lakukan selama 150 menit di setiap minggunya. Namun bukan berarti seseorang terus memforsir tubuhnya tanpa jeda.
Beri waktu pada tubuh untuk beristirahat. Setidaknya 1 kali dalam seminggu untuk membantu melakukan pemulihan diri.
Menghindari beberapa kesalahan saat lari, juga bisa membantu untuk meminimalisir terjadinya cedera. Nah, sudahkah Anda menerapkan cara lari yang benar menggunakan teknik tepat? Jangan sampai olahraga ingin badan sehat tapi malah cedera ya.
Apabila ingin mendapatkan informasi lebih lanjut seputar tips kesehatan, bisa berlangganan dengan situs Nasehat.id. Bukan hanya informasi kesehatan saja, melainkan juga seputar informasi parenting, gaya hidup, dan banyak lagi lainnya. Yuk, berlangganan gratis!