Obesitas atau kelebihan berat badan pada usia reproduktif saat sekarang ini mengalami peningkatan sampai 3 kali lipat. Ini harus diwaspadai karena ancaman terkena obesitas di antara usia 15-64 tahun makin bertambah. Apalagi berat badan mempengaruhi kesuburan pada pria.
Menurut pada sebuah penelitian di Harvard School of Public Health, disebutkan bahwa pria yang obesitas hanya dapat memproduksi sedikit sperma sehingga kemungkinan istrinya untuk hamil cukup rendah.
Di sisi lain, masih banyak masyarakat yang belum tahu tentang hal ini. Sebab sejak dulu, ketika pasangan suami istri kesulitan mendapat momongan, hanya pihak wanita saja yang dituntut menjaga berat badan.
Meskipun pada kenyataannya pria juga punya masalahnya sendiri yang bisa mengancam kesuburannya. Kira-kira bagaimana berat badan mempengaruhi kesuburan pada pria? Simak penjelasan lengkapnya di bawah ini.
Apakah berat badan mempengaruhi kesuburan pada pria?
Sembilan tahun yang lalu, tepatnya pada tahun 2013, sebuah penelitian dilakukan untuk mencari hubungan antara berat badan dengan kesuburan pria. Para peneliti dalam penelitian ini mengambil sampel air mani dari 468 pria yang sudah teringat hubungan dan tidak pernah didiagnosa mengidap infertilitas sebelumnya.
Sampel ini diambil untuk kemudian dievaluasi sehingga mereka bisa mengetahui berapa banyak jumlah air mani yang dihasilkan. Selain itu, kualitas serta kuantitasnya juga ikut dinilai. Termasuk persentase sperma yang benar-benar sehat dan bagaimana saja sperma tersebut bergerak.
Selanjutnya para peserta penelitian ditimbang, diukur lingkar pinggang serta Indeks Massa Tubuh (IBM)-nya. Ternyata hasil yang ditemukan cukup mengejutkan.
Pasalnya penelitian tersebut menemukan bahwa pria dengan obesitas menghasilkan lebih sedikit air mani dibanding pria dengan badan yang sehat. Ditambah lagi, jumlah sperma dari pria yang memiliki lingkar pinggang berukuran 102 sentimeter (atau lebih) ternyata 22 persen lebih rendah daripada pria berlingkar pinggang kurang dari 94 centimeter.
Bagaimana berat badan bisa mempengaruhi kesuburan pria?
Setelah mengetahui hubungan antara berat badan dengan kesuburan pria, Anda pasti ingin tahu bagaimana hal ini bisa terjadi. Sayangnya, sampai saat ini masih belum ada jawaban pasti untuk pertanyaan tersebut, namun sudah ada beberapa teori yang dikembangkan oleh ahli kesuburan, diantaranya:
Tingkat Testosteron
Sel-sel lemak dalam tubuh manusia memiliki peran yang sangat penting untuk membantu proses produksi serta pengelolaan hormon. Itulah sebabnya saat lemak tidak seimbang, hormon pun mengikutinya.
Pria obesitas lebih mungkin mempunyai kadar testosteron yang lebih rendah. Hal ini pada akhirnya dapat mempengaruhi bagaimana tubuh pria bisa menghasilkan sperma dan air mani.
Peningkatan suhu tubuh
Proses produksi sperma laki-laki sangat sensitif pada suhu. Dan ini sudah dibuktikan kebenarannya oleh penelitian. Penelitian tersebut menyatakan bahwa peningkatan panas pada testis dapat mempengaruhi jumlah serta kualitas sperma yang rendah.
Selain itu, isolasi lemak tubuh yang berlebihan ternyata bisa meningkatkan suhu di sekitar skrotum yang dapat merusak sperma.
Disfungsi Seksual
Obesitas banyak dihubungkan dengan disfungsi ereksi pada pria karena berbagai macam alasan. Namun, pada intinya tekanan darah tinggi hasil obesitas ternyata bisa mempengaruhi cara darah mengalir ke penis. Inilah yang menyebabkan pria obesitas cenderung sulit mempertahankan atau mencapai ereksi.
Jika Anda menderita diabetes, sebaiknya segera ikuti program diet untuk kesuburan untuk meningkatkan infertilitas. Namun ingat, Anda harus membicarakannya terlebih dulu dengan dokter gizi. Tujuannya agar diet yang Anda lakukan efektif sehingga Anda bisa membantu pasangan untuk hamil.
Obesitas menyebabkan penurunan fungsi seksual pada pria
Pria obesitas cenderung lebih mungkin menderita penurunan fungsi seksual yang secara tidak langsung menurunkan posibilitas pembuahan sperma pada sel telur. Di bawah ini adalah beberapa penurunan fungsi seksual yang bisa terjadi pada pria akibat kegemukan:
Disfungsi ereksi
Pria dengan obesitas pada umumnya lebih sering mengalami disfungsi ereksi daripada pria yang memiliki berat badan normal. Disfungsi ereksi merupakan kondisi dimana penis kesulitan untuk ereksi saat berhubungan badan sehingga sulit melakukan penetrasi.
Sebagian besar mungkin mengalami ereksi, namun biasanya tidak akan maksimal karena kekerasannya mudah menurun. Hal ini disebabkan oleh gangguan aliran darah pada tubuh pria.
Kabar baiknya, disfungsi ereksi akibat obesitas ini sifatnya tidak permanen dan bisa membaik seiring penurunan berat badan. Namun tidak semua pria mau berusaha menurunkan berat badan dengan cara yang benar.
Ejakulasi dini
Selain disfungsi ereksi, pria obesitas juga bisa mengalami ejakulasi dini. Hal ini disebabkan karena terganggunya otot pelvis yang mengatur ejakulasi. Akibatnya pria yang menderita kegemukan maupun pasangannya tidak akan mendapatkan kenikmatan secara maksimal saat berhubungan badan.
Gangguan ini bisa diatasi dengan mengurangi sensitifitas pada penis. Misalnya menggunakan kondom saat berhubungan badan agar penetrasi bisa berjalan lebih lama lagi. Atau bisa juga dengan rutin melakukan kegel sehingga kekuatan otot di pelvis lebih terjaga.
Gangguan Prostat
Obesitas juga akan menyebabkan penumpukan lemak di area perut serta bokong. Inilah yang menyebabkan terjadinya penekanan pada area prostat sehingga timbul iritasi yang mengganggu.
Akibat dari iritasi ini biasanya berupa rasa sakit ketika ejakulasi. Apabila ini terjadi terus menerus, kemungkinan akan menimbulkan masalah yang lebih besar lagi. Seperti misalnya pembengkakan sampai dengan inflamasi berlebih pada prostat. Bahkan bisa juga menimbulkan kanker.
Menurunnya level libido
Obesitas ternyata dapat mempengaruhi kadar hormon testosteron dalam tubuh yang menyebabkan menurunnya libido. Ketika ini terjadi, biasanya kualitas serta kuantitas seks akan ikut menurun.
Akan tetapi, gangguan ini dapat diperbaiki dengan cara mengatur pola makan untuk mengurangi berat badan. Bisa juga dibarengi dengan mengkonsumsi jenis makanan yang dapat menaikan libido secara cepat.
Tips untuk meningkatkan kesuburan pria
Sebenarnya kesuburan pria dapat dikembalikan dengan melakukan beberapa cara, yaitu:
Olahraga rutin
Pertama dengan melakukin olahraga secara rutin setiap hari. Ada beberapa jenis olahraga yang cukup efektif untuk meningkatkan kesuburan, diantaranya beberapa jenis seperti lari interval, lari cepat, atau angkat beban.
Usahakan untuk menyesuaikan jenis olahraga dengan kemampuan tubuh Anda. Jangan sampai Anda melakukan olahraga yang dapat membuat tubuh cedera.
Atur pola makan
Kedua bisa dengan cara mengatur pola makan sehingga ada defisit setiap hari. Cara ini efektif untuk membuat kadar lemak dalam tubuh menurun. Namun Anda harus bisa memastikan tidak ada surplus kalori agar kebutuhan tubuh jadi lebih pas.
Menjaga kebersihan penis
Berikutnya adalah dengan menjaga kebersihan penis Anda. Sebab jika organ ini kotor akan mengundang banyak bakteri yang dapat menyebabkan infeksi. Selain itu, Anda jua bisa mengenakan celana dalam dan luar yang benar-benar nyaman. Bila perlu pilih celana dengan bahan yang tidak akan menimbulkan kenaikan suhu. Seperti celana yang terlalu ketat, misalnya.
Itulah beberapa hal harus Anda perhatikan mengenai obesitas serta kesuburan dan kualitas sperma.
Baca Juga : Antenatal Care atau Pemerikasaan Kehamilan Rutin Sebelum Kelahiran