Bagikan ke:

Mencegah stunting pada anak adalah salah satu hal yang harus orang tua lakukan sejak masa kehamilan. Pasalnya stunting bukan hanya sebatas membuat tubuh menjadi pendek, melainkan juga menghambat proses perkembangan.

Faktor utama stunting adalah pada bayi maupun ibu hamil yang kekurangan nutrisi. Selain itu keterbatasan orang tua terhadap pemahaman tentang tumbuh kembang anak dapat berpotensi terjadi stunting.

Meskipun stunting tidak menyebabkan kematian secara langsung, namun bisa memberikan dampak buruk sampai anak dewasa. Seperti dampak perkembangan pada otak, gangguan metabolisme, kecerdasan menurun, dan sebagainya.

Anak yang mengalami stunting akan memiliki risiko sering mengalami infeksi. Hal tersebut karena mereka memiliki daya tahan tubuh yang rentan. Hingga akhirnya akan rentan terkena penyakit kronis, seperti jantung, diabetes, dan lainnya.

Mengenal Stunting

Pengertian stunting adalah suatu kondisi yang terjadi pada anak karena mengalami gangguan pertumbuhan. Gejala stunting yakni memiliki tinggi badan yang rata-rata kurang dari rata-rata anak lain yang seumuran.

Banyak sekali orang tua yang masih kurang paham terkait dengan tanda stunting ini. Tubuh yang pendek bisa menjadi salah satu masalah kronis pada tumbuh kembang si kecil.

Apalagi jika kondisi tersebut terjadi pada anak yang masih kecil berusia di bawah 2 tahun. Saat tubuh si kecil berada di bawah dua angka standar maka bisa jadi anak mengalami stunting.

Jangan menyepelekan, pasalnya stunting berdampak buruk pada perkembangan anak ke depan. Ada banyak faktor yang bisa menyebabkan stunting pada anak. Seperti ekonomi, kurangnya pengetahuan orang tua dan banyak lagi.

Penyebab Stunting pada Anak

Stunting merupakan salah satu gangguan akibat berbagai hal di masa lalu. Yakni seperti asupan gizi yang buruk, bayi lahir secara prematur dengan berat badan yang rendah, dan sebagainya.

Beberapa kondisi anak dengan gizi yang kurang tersebut seringkali terjadi ketika mereka masih baru lahir. Bahkan bisa juga saat anak masih ada di dalam kandungan. Itulah kenapa orang tua perlu memperhatikan nutrisi terutama saat anak masih di dalam kandungan.

Berikut ini adalah beberapa hal yang menjadi penyebab stunting pada anak. Simak ulasan berikut ini.

1. Kekurangan Gizi saat Ibu Sedang Hamil

Masa hamil merupakan masa yang penting untuk menjaga asupan gizi agar tetap terpenuhi. Hampir 20% stunting terjadi pada anak ketika masih berada di dalam kandungan.

Hal ini karena asupan gizi ibu hamil yang kurang terpenuhi. Sehingga gizi yang masuk ke janin hanya sedikit saja. Hal ini bisa berdampak pada pertumbuhan janin yang terhambat. Serta hal tersebut bisa menjadi berkelanjutan setelah lahir, bahkan hingga dewasa.

2. Kebutuhan Gizi pada Anak Kurang Terpenuhi

Stunting juga bisa saja terjadi pada anak saat sudah lahir. Umumnya mereka yang berumur masih kurang dari 2 tahun rentan mengalami stunting. Penyebabnya beragam mulai dari ASI yang tidak eksklusif hingga MPASI yang tidak mengandung nutrisi cukup.

Hingga nantinya bisa menyebabkan proses tumbuh kembang si kecil terhambat pada usianya yang mulai 3 tahun. Bahkan grafik penilaian terkait dengan tinggi badan berada pada kurva yang posisinya berada di bawah.

Itulah pentingnya pengetahuan yang ibu miliki untuk merawat si kecil dan menjaga masa tumbuh kembangnya.

3. Kekurangan Air Bersih

Kurangnya air bersih atau sanitasi yang kurang baik bisa mengakibatkan terjadinya stunting pada si kecil. Pasalnya penggunaan air yang kualitasnya buruk untuk memasak berisiko infeksi.

Bakteri atau virus yang masuk melalui cairan air tersebut bisa mengakibatkan diare dan cacingan. Apalagi bagi ibu hamil, tentunya hal tersebut sangat berisiko buruk untuk kandungannya.

4. Layanan Kesehatan Terbatas

Pada beberapa wilayah tertinggal di pelosok negeri mungkin masih memiliki layanan kesehatan yang terbatas. Selain layanan kesehatan untuk orang sakit, layanan untuk ibu hamil juga minim.

Kurangnya tenaga kesehatan untuk merawat dan memberikan arahan kepada para ibu hamil. Sehingga bisa menyebabkan stunting pada anak nantinya.

5. Kurangnya Pengetahuan Tentang Gizi Selama Hamil

Selama masa kehamilan seorang ibu perlu untuk melakukan konsultasi ke dokter/tenaga ahli terkait kandungannya. Begitu juga bagaimana pola makannya agar bisa memenuhi kebutuhan gizi. Baik untuk dirinya maupun si kecil.

Bahkan saat anak sudah lahir, nantinya ibu juga masih perlu gizi yang bagus untuk menyusui anak. Jadi seorang ibu harus memiliki pengetahuan yang cukup mengenai gizi dan nutrisi yang masuk ke anak.

Cara Mencegah Stunting Sejak Masa Kehamilan

Ada berbagai cara untuk mencegah stunting terjadi pada anak. Salah satunya adalah pada saat masa kehamilan yang seringkali terabaikan. Pasalnya masa kehamilan adalah masa yang rentan terhadap kurangnya penyerapan nutrisi.

Melihat dari berbagai faktor penyebabnya, berikut adalah beberapa cara untuk mencegah stunting sejak masa kehamilan. Sehingga risiko anak mengalami stunting bisa berkurang.

1. Memenuhi Kebutuhan Nutrisi

Penting sekali untuk memenuhi kebutuhan nutrisi pada ibu hamil sebagai upaya mencegah stunting. Pasalnya nutrisi yang masuk ke ibu juga merupakan nutrisi untuk janin di dalamnya.

Ketika anak masih menjadi janin sampai sebelum berumur dua tahun ke atas sangat perlu memperhatikan gizi anak. Ibu hamil perlu mengkonsumsi berbagai makronutrisi. Seperti karbohidrat, protein, lemak, zat besi, asam folat, magnesium, dan sumber gizi lain.

Beberapa makanan yang perlu ibu hamil konsumsi sebagai upaya pencegahan stunting pada anak ada beberapa. Diantaranya seperti telur, daging, yoghurt, susu, keju. Serta menjaga cairan untuk selalu terpenuhi.

Bisa juga dengan mengkonsumsi vitamin mencegah stunting. Tentunya vitamin tersebut harus menggunakan saran dan resep dokter. Pasalnya berkaitan dengan kehamilan.

2. Melakukan Pemeriksaan Kandungan Secara Rutin

Pastikan untuk melakukan pemeriksaan kandungan dengan rutin ke ahlinya. Hal ini akan membantu untuk mencegah terjadinya stunting pada anak. Pasalnya tumbuh kembang janin akan terpantau secara berkala.

Sehingga jika terdapat masalah bisa segera tertangani dan baik juga untuk kesehatan si ibu.

3. Menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

Pola hidup sehat dan bersih merupakan salah satu hal yang perlu. Sebenarnya bukan hanya ibu hamil saja, tapi juga semua umat manusia. Karena memang menjaga kebersihan bisa berpengaruh pada kondisi kesehatan.

Apalagi ibu hamil akan lebih rentan infeksi jika ia tidak menjaga kebersihan diri dan lingkungan sekitarnya. Perlu Anda ingat bahwa bakteri atau virus yang menginfeksi ibu hamil bisa berakibat pada stunting anaknya.

Langkah yang perlu Anda lakukan seperti mencuci tangan sebelum makan, menyiapkan makanan, dan sebagainya. Pastikan menjaga kebersihan rumah yang ibu hamil tempati.

4. Hindari Paparan Asap Rokok

Untuk menjaga pertumbuhan bayi yang sehat bisa dengan menghindari asap rokok. Baik sebagai pelaku perokok maupun sebagai penghirup udara di sekitar perokok. Paparan asapnya bisa meningkatkan risiko anak terlahir prematur, berat badan kurang dan menyebabkan stunting.

5. Olahraga Secara Rutin

Meskipun dalam kondisi hamil, jangan lupa untuk tetap melakukan olahraga. Namun tentunya olahraga yang ibu hamil lakukan berbeda dengan olahraga biasa. Yakni lebih ke yang berguna untuk meningkatkan stamina dan kebugaran saja.

Rutin Minum Susu dan Vitamin Mencegah Stunting Saat Hamil

Bagi ibu hamil sebaiknya mencukupi kebutuhan nutrisinya. Oleh sebab itu para ibu harus mempersiapkan proses kehamilan dengan matang. Mencegah stunting pada anak bisa ibu lakukan sejak masih dalam kandungan.

Untuk memenuhi nutrisi lengkap, maka perlu mengkonsumsi berbagai makanan dengan sumber nutrisi cukup.

Selain itu bisa dengan menambah susu ibu hamil sebagai pelengkap nutrisi agar tercukupi. Selain itu juga perlu menambahkan vitamin untuk membantu memenuhi kebutuhan nutrisi harian.

Pastinya melakukan semua hal tersebut tidak bisa ngawur, harus sesuai dengan anjuran dokter.

Itulah beberapa informasi terkait dengan seputar cara mencegah stunting pada anak sejak masa kehamilan. Untuk informasi lebih lanjut terkait dengan parenting dan kesehatan bisa mengunjungi situ Nasehat.id. Selamat membaca.

Komentar